DINAMIKA KEBUDAYAAN
A. Pedahuluan
Untuk memberikan gambaran secara konkret tentang pengertian kebudayaan, berikut beberapa definisi dari beberapa ahli.
1. Prof. Koentjaraningrat
Kebudayaan merupakan keseluruhan sisitem gagasan, rasa, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri dengan cara belajar.
Berdasarkan batasan tersebut, dapat diketahui bahwa kebudayaan merupakan sistem ide manusia, perbuatan manusia, dan hasil perbuatan yang menggambarkan manifestasi dari ide dan tata kelakuan manusia, baik yang berbentuk individu maupun kolektif.
Dalam proses perkembangannya, ide-ide yang berasal dari individu akhirnya menjalar ke individu yang lain dan berubah menjadi ide kolektif yang disepakati oleh banyak orang. Ide-ide ini kemudian membentuk suatu tradisi atau tata kelakuan yang baku dan dipedomani oleh banyak individu.
2. Ki Hajar Dewantoro
Kebudayaan merupakan hasil budi dan perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat yaitu pengaruh alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kenyataan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupannya untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir maupun batin.
Gambaran definisi tersebut dapat diartikan bahwa kebudayaan merupakan hasil budi manusia termasuk perjuangan manusia mengatasi pengaruh alam dan perkembangan zaman yang bermuara pada usaha manusia mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir dan batin.
3. Sutan Takdir Alisyahbana
Kebudayaan merupakan manifestasi dari cara berfikir sehingga menurutnya pola kebudayaan itu sangat luas. Hal ini disebabkan adanya perilaku dan perbuatan yang tercangkup di dalamnya serta dapat diungkapkan pada cara berfikir termasuk perasaan dan pikiran.
Dari gambaran definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan merupakan hasil budi manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang berbentuk ide-ide, sistem aktivitas dan benda-benda konkret buatan manusia.
4. E.B. Tylor
Seorang Antroplog berkebangsaan Inggris pernah mengumpulkan beberapa definisi kebudayaan. Dari beberapa definisi kebudayaan tersebut, E.B. Tylor kemudian menyimpulkan inti dari beberapa definisi tersebut.
Menurut E.B.Tylor kebudayaan merupakan sistem pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, kebiasaan dan lain-lain kecakapan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selanjutnya pengertian kebudayaan berkaitan erat dengan hakikat, wujud sifat, dan substansi dari kebudayaan itu sendiri.
1. Hakikat Kebudayaan
a) Semua benda konkret dan abstrak yang merupakan hasil karya manusia.
b) Sistem aktivitas yang dipedomani manusia untuk menyelenggarakan kehidupannya.
c) Kebudayaan dapat berbentuk abstrak (ide-ide), perbuatan (sistem aktivitas), dan artefak (benda-benda konkret).
2. Wujud Kebudayaan
Dilihat dari bentuknya, kebudayaan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a.Berbentuk Ide-ide atau Gagasan
Setiap saat, manusia selalu mendapatkan tantangan dari lingkungan alam dan sosial. Suatu tantangan akan menimbulkan ide-ide baru untuk mempertahankan diri dan menguasai alam sekitar termasuk menguasai lingkungan sosial di mana manusia itu berada. Hal ini memunculkan ide-ide baru yang akan melahirkan suatu pola aktivitas dan bahkan melahirkan suatu benda konkret untuk menghadapi tantangan alam dan lingkungan sosialnya.
Sistem ide berasal dari gagasan seorang individu yang kemudian berkembang menjadi ide kolektif. Proses ini melalui tahapan yang panjang, bahkan terkadang gagal mendapatkan kesepakatan dari banyak orang dan juga terkadang dapat diterima sebagai ide-ide kolektif. Ketika suatu ide diterima maka akan terbentuk pola pikir yang telah disepakati dan disebut nilai sosial.
Contoh-contoh kebudayaan yang berbentuk ide, antara lain:
1) Ide tentang sistem pemerintahan demokrasi,
2) Ide tentang otonomi daerah,
3) Ide tentang pesawar terbang,
4) Ide tentang mekanisasi industri.
b. Berbentuk Aktivitas yang Sistematis
Pada dasarnya, semua perilaku manusia yang sistematis dan dilakukan dengan kasadaran merupakan kebudayaan. Perilaku ini menggambarkan pelaksanaan ide-ide atu sistem nilai yang telah diyakini oleh seorang individu dan bahkan telah menjadi suatu kebiasaan yang dipakai oleh banyak orang dalam masyarakat.
Tiap-tiap masyarakat memiliki pola aktivitas yang berbeda, baik dalam bentuk religi, mata pencaharian, pola kegoyongroyongan, maupun yang lainnya. Hal ini karena masing-masing orang berada dalam struktur budaya yang berbeda. Pola-pola aktivitas ini selanjutnya akan membentuk ikatan kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan antarindividu sehingga membentuk suatu hubungan yang sistematis.
Contoh wujud kebudayaan yang berbentuk perilaku sistematis, antara lain:
1) Pola aktivitas petani dalam mengelola lahan pertanian,
2) Pola seorang dalang wayang kulit dalam mementaskan wayang kulit,
3) Pola aktivitas anggota MPR dalam sidang paripurna,
4) Pola pengusutan dan pengadilan pada perkara hukum.
c. Berbentuk Benda-benda Hasil Karya
Semua benda konkret yang merupakan hasil karya manusia disebut artefak. Sebagai perwujudan kebudayaan yang konkret, artefak merupakan menisfestasi ide-ide dan aktivitas manusia dalam menghadapi tantangan hidupnya, baik tantangan alam maupun lingkungan sosial budaya. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hampir semua perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat merupakan kebudayaan dan selalu menghasilkan suatu kebudayaan baru sebagai perwujudan dari aktivitas manusia dalam memenuhi tantangan hidupnya.
Contoh wujud kebudayaan yang berbentuk konkret, antara lain:
1. Benda-benda yang merupakan senjata, seperti tombak, panah, pisau, keris, smurai, belati, senjata api laras panjang, pistol, dan rudal berkepala nuklir.
2. Benda-benda yang merupakan alat transportasi seperti perahu, kapal. sepeda, sepeda motor, mobil, kereta api, dan pesawat terbang.
3. Benda-benda yang merupakan perabot rumah tangga, seperti meja, kursi, almari, tempat tidur, kulkas, mesin cuci, mesin ketik, komputer, dan telepon.
4. Benda-benda yang merupakan hasil karya seni, seperti lukisan, patung, kayu, hasil-hasil ukiran, potografi,film, dan video.
3. Sifat Kebudayaan
Secara universal, kebudayaan mempunyai sifat-sifat umum sebagai berikut :
a. Kebudayaan Mempunyai Nilai
Setiap hasil karya manusia, baik dalm bentuk ide, perilaku, maupun artefak selalu memiliki kegunaan dan muatan nilai. Nilai-nilai ini menggambarkan substansi yang terkandung di dalam benda itu, misalnya:
1) Pisau memiliki nilai kegunaan sebagai alat pemotong,
2) Bahasa mempunyai nilai sebagai alat komunikasi, baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun isyarat.
3) Rumah memiliki nilai vital sebagai tempat berlindung dari gangguan cuaca, binatang buas, dan manusia yang lain,
4) Religi atau sistem kepercayaan merupakan sarana untuk melakukan komunikasi (doa) dengan Sang Pencipta berkaitan dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.
b.Kebudayaan Mempunyai Struktur
Pada dasarnya, kebudayaan terbagi menjadi beberapa bagian yang disebut traits complex, traits, dan item. Dengan demikian setiap kebudayaan pasti memiliki induk, bagian dari induk, dan sub-bagian terstruktur sebagai satu kesatuan yang bermakna dalam kehidupan manusia.
Contohnya, antara lain:
1. Budaya tentang bahasa terdiri tas bahasa lisan dalam bentuk tulisan yang di dalam nya mengandung kalimat-kalimat dan di dalam kalimat terdiri atas frase dan di dalam frase terdapat kata-kata. Dengan demikian, kebudayaan menjadi satu kesatuan yang terstruktur secara sistematis.
2. Budaya tentang mata pencaharian terdiri atas agraris dan nonagraris. Mata pencaharian nonagraris terbagi menjadi industri dan jasa. Industri masih terbagi lagi menjadi industri kecil, industri menengah, dan industri besar.
c. Kebudayaan Dapat Dijabarkan dalam Komponen Biologis dan Sosialogis
Kebudayaan dapat dijabarkan ke dalam komponen biologis, psikologis, dan sosiologis. Artinya, tiga komponen tersebut menyatu dalam bentuk pribadi manusia. Secara biologis, menusia memiliki kehidupan turun menurun dari generasi sebelumnya (hereditas) yang diperoleh ketika dalam kandungan sebagai kodrat utama (primary nature). Manusia juga memiliki sifat-sifat psikologis, artinya manusia merupakan makhluk pemikir dan bermoral yang memiliki akal budi dan kepribadian. seorang anak yang telah dilahirkan, pada dasarnya akan terus berkembang menjadi besar di dalam lingkungan alam (secondary nature). Oleh karena itu, individu akan dipengaruhi kondisi lingkungan alam khususnya melalui aktivitas pendidikan formal maupun nonformal. Pola aktivitas tersebut akan menimbulkan pergaulan antarmanusia dalam masyarakat dan akan menghasilkan berbagai macam unsur kebudayaan.
d. Kebudayaan Mempunyai Sifat Statis dan Dinamis
Kebudayaan mempunyai sifat statis, artinya ada unsur-unsur kebudayaan tertentu yang cenderung tetap dan ada unsur-unsur kebudayaan terus menerus mengalami perubahan dan perkembangan. Unsur-unsur kebudayaan yang tetap yaitu bentuk peraturan maupun segala sesuatu yang menjadi pedoman kebenaran perilaku. Misalnya, kitab suci semua agama. Unsur kebudayaan ini dapat dikatakan akan tetap sepanjang masa.
Di sisi lain, kebudayaan bersifat dinamis artinya selalu berubah dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan zaman. Perubahan-perubahan ini merupakan bentuk jawaban terhadap tantangan lingkungan alam dan sosial budaya yang dihadapi manusia. Contohnya, senjata. Apabila kita perhatikan, senjata yang digunakan manusia sejak zaman primitif, tradisional, dan modern terus menerus mengalami perubahan ke arah yang lebih maju, baik jumlah, jenis, maupun kedasyatannya.
e.Kebudayaan Dapat Diwariskan secara Sosial melalui Pembelajaran
Setiap unsur kebudayaan ecara langsung maupun tidak langsung akan selalu diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya melalui proses pergaulan sehari-hari. Proses pergaulan sehari-hari dalam arti luas merupakan proses pembelajaran. Namun, dalam arti khusus proses pembelajaran berlangsung dalam sekolah atau formal. Apabila kita amati semua yang diajarkan di sekolah juga merupakan aktivitas pewarisan budaya dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Perbedaannya, pembelajaran di sekolah lebih selektif dengan mengajarkan pada hal-hal yang baik dan berguna dalam kehidupan manusia di masa yang akan datang.
f.Kebudayaan Memiliki Bentuk yang Beraneka Ragam
Kebudayaan merupakan sesuatu hal yang dihasilkan dari pergaulan manusia. Pergaulan manusia berbeda-beda tipenya karena mempunyai letak dan kondisi alam yang berbeda pula. Kebudayaan muncul sebagai akibat aktivitas manusia dalam menghadapi lingkungan alam dan lingkungan sosial. Oleh karena itu, terdapat perbedaan kebudayaan, antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Contohnya:
1. Masyarakat yang tinggal di daerah dingin, berpakaian tebal dan meminum minuman beralkohol karena lingkungan alamnya sangat dingin. Mereka memerlukan penyesuaian sedemikian rupa dalam hal pakaian, minuman, dan makanan.
2. Kesenian ukir pada masyarakat yang tinggal di daerah tropis dilakukan dengan cara mengukir pada kayu yang kemudian dijadikan hiasan rumah. Sebaliknya, orang-orang yang tinggal di daerah dingin (polar), mereka mengukir salju untuk hiasan dan karya seni rupa.
Dari contoh-contoh tersebut, jelaslah bahwa kebudayaan yang beranekaragam disebabkan pengaruh lingkungan alam dan ide-ide yang berbeda dari setiap individu.
4. Substansi Kebudayaan
Sistem budaya suatu masyarakat secara universal memiliki substansi (isi) yang hampir sama, yaitu berupa pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kerja. Untuk merencanakan kehidupan di masa yang akan datang, tiap-tiap negara menyusun perencanaan pembangunan untuk mengkondisikan kehidupan masa depan yang sesuai dengan cita-citanya. Upaya ini di dalamnya memuat landasan yang sangat penting untuk membangun budaya bangsa jauh ke depan dengan unsur pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi hingga etros kerja. Dengan dasar kekenam unsur kebudayaan tersebut, dibuatlah suatu perencanaan untuk menghasilakan pribadi-pribadi yang sesuai dengan harapan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia, penerimaan sistem tersebut amatlah sulit karena setiap suku memiliki struktur budaya dan sistem tata nilai yang berbeda-beda. Oleh kerena itu, diperlukan seorang pemimipin untuk merancang struktur budaya bangsa di masa yang akan datang dengan mengakomodasikan unsur budaya dari masing-masing daerah sehingga terbentuk budaya nasioanal yang disepakati oleh masyarakat Indonesia. Penjabaran mengenai substansi budaya, dapat dilihat pada uraian berikut.
a.Pengetahuan
Pada hakikatnya, pengetahuan adalah hipotesis-hipotesis yang telah di uji kebenarannya dengan suati teori tertentu sehingga berubah menjadi suatu pengetahuan (knowledge). Contoh, ular berkembang biak dengan bertelur. Hal ini masih merupakan suatu dugaan. Namun, setelah diuji kebenarannya melalui pengamatan dan pembuktian secara empiris diperoleh suatu suatu kebenaran bahwa ular berkembang biak dengan bertelur.
Dalam ilmu sosial, pengethuan mempunyai kecenderungan berbeda antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain dan mudah berubah untuk disesuaikan dengan zaman. Dalam antropolgi sosial, pengetahuan-pengetahuan yang dihimpun dari budaya suatu suku bangsa, baik yang menyangkut bahasa, seni, adat istiadat maupun banyak hal tentang sistem aktivitas, dirangkum secara sistematis dan dinamakan data etnografi.
b.Nilai
Pada dasarnya, nilai merupkan segala sesuatu yang dianggap baik, benar, diterima, dan disepakati oleh kalangan luas masyarakat. Nilai dipedomani sebagai suatu landasan bagi setiap warga masyarakat untuk melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari. Menurut Alvin L. Bertrand, nilai-nilai diartikan sebagai penggambaran kecenderungan terhadap apa-apa yang disukai dan apa-apa yang tidak disukai. menurut Prof. Notonegoro nilai sosial dibedakan menjadi 3 klasifiksi :
1. Nilai material, yaitu nilai yang terkandung dalam suatu benda karena memiliki suatu kegunaan sebagai bahan pembuatan barang tertentu. Contohnya, emas, air, kayu, batu bara, perak, dan timah.
2. Nilai vital, yaitu nilai yang terkandung dalam suatu benda akibat kegunaan / fungsi yang ditimbulkan dari benda tersebut. Contoh, pisau mempunyai nilai karena sebagai alat pemotong. Contoh yang lain, mesin tulis, kalkulator, sepeda motor, mobil, dam tustel.
3. Nilai spiritual, yaitu nilai abstrak yang terdapat dalam jiwa manusia. Nilai spiritual meliputi nilai religius, nilai estetika, dan nilai moral.Nilai religius merupakan nilai-nilai kebenaran dalam agama atau kepercayan tertentu.
Nilai estetika adalah nilai keindahan dari suatu benda yang sangat subjektif dari masing-masing penilaiannya.
Nilai moral merupakan nilai mengenai baik-buruknya perbuatan manusia berdasarkan sistem budaya dan aktivitas yang berlaku pada suatu masyarakat.
c.Pandangan Hidup
Pada hakikatnya, pandangan hidup merupakam prinsip yang dimiliki seseorang atau banyak orang terhadap sesuatu hal yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman hidup di lingkungan sosial tertentu. Pandangan hidup merupakan sesuatu yang abstrak dan pasif, artinya bersufat nonriil yang ada di dalam jiwa manusia. Apabila manusia berkehendak maka pandangan hidup akan mempengaruhi persepsi dan perilaku tertentu terhadap permasalahan yang dihadapi oleh manusia tersebut. Pada masyarakat Indonesia, Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Artinya Pancasila tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat Indonesia yang mengkristal dan dipedomani masyarakat Indonesia dalam menentukan berbagai kebijakan, baik secara individu maupun kolektif.
Dalam antropologi sosial, istilah pandangan hidup sering dinamakan nilai sentral, yaitu nilai yang paling dominan dalam mempengaruhi poal pikir seseorang. Nilai sentral akan melahirkan tipe-tipe perilaku sosial yang berbeda antarindividu.Contohnya, orang yang berkecimpung di dunia perdagangan dan perbankan akan mempunyai prinsip hidup hemat dan produktif. Sebaliknya, orang-orang yang berkecimpug pada duniarelawan kemanusiaan akan mempunyai prinsip-prinsip kemanusiaan yang sangat tinggi dan mengabaikan nilai-nilai ekonomis.
d. Kepercayaan
Pandangan hidup yang telah menyatu dan mendarah daging pada diri manusia, baik secara individual maupun kolektif, akan membentuk suatu kepercayaan tertentu dalam jiwa seseorang. Selanjutnya, kepercayaan akan menjadi sesuatu yang sangat mendasar bagi seseorang untuk melakukan hal-hal tertentu termasuk menyatakan benar dan tidak benar. Kepercayaan yang disusun secara sistematis akan membentuk suatu sosial ritual dan merupakan bagian dari sistem perilaku dalam masyarakat.
Untuk hal-hal yang bersifat religius, kepercayaan diartikan sebagai suatu cara yang diyakini manakala orang berkomunikasi dalam bentuk penghormatan dam permohonan kepada Sang Pencipta. Pada konteks ini, kepercayaan akan berkembang dengan pengikut yang besar dan akhirnya menjadi sistematis sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat penganutnya. Pada tingkatan ini, kepercayaan telah membentuk persekutuan pengikut yang disebut kelompok religius atau politik aliran. Hampir semua pengikut agama dan kepercayaan memiliki persekutuan pengikut yang disebut politik aliran dengan sistem pencapaian tujuan tertentu, sistem orgnisasi tertenti, serta munculnya loyalitas lebih untuk mendukung kepentingan kelompok atau sektenya.
e.Persepsi
Pada dasarnya, persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap sesuatu hal. Dalam hal persepsi, antara orang satu dengan orang lain sering kali berbeda-beda. Hal ini karena adanya perbedaan nilai sentral dari masing-masing orang sebagai akibat perbedaan lingkungan sosial. Persepsi bukan merupakan sesuatu yang abstrak, melainkan hal konkret yang langsung mewujudkan perilaku bagi seseorang. Dalam konteks ilmu pengetahuan, persepsi sering disebut sebagai disiplin ilmu, di mana setiap ilmu pengetahuan memiliki pola pikir sendiri-sendiri. Dalam kenyataannya, sesuatu masalah dapat diselesaikan dengan banyak cara berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan tertentu. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa persepsi merupakan pandangan seseorang yang bersifat sangat subjektif terhadap sesuatu berdasarkan nilai sentral dan pengalaman masing-masing orang.
f.Etos Kerja
Suatu persepsi akan melahirkan etos kerja, yaitu prinsip-prinsip orang dalam melakukan pekerjaan. Etos kerja yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan dalam cara mengerjakan dan hasil atau produktivitas. secara umum, etos kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu :
1). Faktor Lingkungan Budaya
Faktor ini akan mempengaruhi etos kerja seseorang secara global dan berlaku pada sebagian besar orang yang berada di sekitarnya.
2). Faktor Potensi Individual
Setiap orang secara kodrati memiliki pembawaan yang berbeda-beda. Inilah yang dimaksud dengan potensi individual. Potensi individul dapat berupa kecakapan khusus, karakter yang menyangkut kejujuran, semgat kerja dan lain-lain. Akibat perbedaan potensi individual, berbeda pula etos kerjanya.
Uji Kompetensi 1
1.Apakah yang dimaksud dengan dinamika kebudayaan?
2.Sebut dan jelaskan 3 wujud kebudayaan?
3.Mengapa kebudayaan itu cenderung berubah?
4.Sebut dan jelaskan substansi kebudayaan?
5.Sebiutkan sifat-sifat kebudayaan?
B.Unsur-Unsur Kebudayaan Universal
Menurut Prof. Koentjaraningrat, setiap kebudayaan memili 7 unsur secara universal, yaitu:
1. Bahasa
Pada dasarnya, bahasa merupakan sistem komunikasi antarindividu dan antarkelompok dalm masyarakat. Untuk melakukan komunikasi, warga masyarakat menggunakan sistem bahasa lisan, bahasa isyarat, dan bahasa tulis. Jadi , bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat vital dan berfungsi untuk melaksanakan berbagai aktivitas manusia yang melibatkan orang lain. Melalui bahasa, orang dapat menyampaikan pesan, kehendak, dan informasi-informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam lingkup sempit ataupun luas.
Dalam konteks, pergaulan dunia, kita mengenal lima bahasa internasianal, yaitu bahasa Inggris, Perancis, Jerman, China, dan Arab. Bahasa-bahasa tersebut pada umumnya telah memiliki usia yang sangat panjang dan digunakan oleh kelompok-kelompok negara yang relatif luas. Bahasa Inggris digunakan oleh orang-orang Eropa, Amerika serta negara-negara persemakmuran seperti Australia, Afrika Selatan, Malaysia dan lain-lain. Sementara itu, bahasa Arab merupakan bahasa mayoritas untuk masyarakat Timur Tengah dan Afrika seperti negara Arab Saudi, Oman, Yaman, Mesir, Kuawait, Irak, Iran, Afganistan, Pakistan, dan Yordania. Di kawasan Asia Tengah orang lebih bantak menggunakan bahasa China, seperti RRC, Vietnam, Korea, Hongkong, Thailand, dan sebagian Kamboja. Bahasa Perancis dan bahasa Jerman juga banyak digunakan di negara-negara Eropa termasuk negara bekas jajahan Perancis dan Jerman.
Di Indonesia, kita mengenal bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang diangkat dari bahsa daerah masyarakat Melayu. Di samping itu, terdapat beberapa bahasa daerah yang besar, seperti bahasa Jawa, Sunda, Betawi, Batak, dan Dayak. Menurut Sutan Takdir Alisyabana, di Indonesia terdapat lebih dari 250 jenis bahasa daerah. Pada prinsipnya, bahasa dapat menjalin komunikasi antarmanusia uintuk berbagai kepentingan.
2. Religi
Pada dasarnya, religi merupakan suatu sistem kepercayaan yang dianut oleh kelompok umat beragama tertentu. Setiap suku bangsa memiliki sisitem religi sendiri-sendiri walupun kecenderungannya relatif sama. Sistem religi meliputi adat istiadat dan ritual yang tetap berkembang sebagai salah satu kelengkapan masyarakat dalam menjalankan berbagai aktivitas spiritual.
Di dunia terdapat beberapa kelompok umat beragam tertentu. Setiap suku bangsa memiliki sistem religi yang besar dan luas, yaitu umat Islam, Kristiani , Yahudi, Budha , Hindu, Shinta, dan beberapa kepercayaan lain. Di Indonesia terdapat 5 kelompok pengikut agam yang terdiri atas kelompok umat Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha, serta beberapa kelompok penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam kehidupan sehari-hari, sistem religi berfungsi sebagai sarana untuk meyakinkan suatu aktivitas agar mendapatkan rahmat dari Sang Pencipta aktivitas-aktivitas itu dapat berjalan sesuai dengan yangt dikehendaki.
3. Kesenian
Pada dasarnya, unsur kesenian adalah bagian dari kebudayaan yang memilki kandungan nilai-nilai estetika, baik dalm bentuk suara, gerakan, maupun seni wujud. Pada mulanya, kesenian berfungsi sebagai hiburan, yaitu agar manusia mendapatkan kesegaran spiritual sehingga dapat kembali bekerja sesuai dengan aktivitas keseharian. Namun, dalam perkembangan selanjutnya kesenian merupakan profesi yang mengandung tuntutan ekonomis, artinya menghasilakan karya-karya seni untuk kepentingan produksi barang dan jasa. Dengan demikian, muncullah industri dan perusahaan yang bergerak di bidang seni. Misalnya, industri kerajinan wayang kulit, wayang golek, patung, industri kerajinan pakaianketropak, industri gamelan, industri benda-benda ukir, dan industri lukisan.
Dalam kehidupan seperti sekarang ini, unsur kesenian bukan lagi berfungsi sebagai hiburan dan tuntutan nilai ekonomis melainkan juga untuk prestise suatu bangsa serta kegiatan kepariwisatan. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia harus mengembangkan potensi seni tiap-tiap suku bangsa untuk menjadi duta seni dan budaya ke negara-negara lain di dunia.
4. Sistem Ilmu Pengetahuan
Pada dasarnya, sistem ilmu pengetahuan merupakan himpunan pengetahuan-pengetahuan yang telah mendapatkan pengakuan dari kalangan masyarakat sehingga secara sistematis dibakukan dalam bentuk ilmu pengetahuan atau sains. Dalam kehidupan sehari-hari, ilmu pengetahuan berfungsi untuk memberikan wawasan dan cara-cara manusia melakukan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu-ilmu itu antara lain:
a.Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan alam meliputi fisika, kimia, biologi, dan matematika. Ilmu Pengetahuan Alam berfungsi memberikan pengetahuan kepada manusia dalm rangka menghitung dan mengeksploitasi berbagai mecam kekayaan alam untuk kepentingan kehidupan manusia. Contohnya, masalah pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran, dan pertambangan.
b. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial terdiri atas ilmu ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, dan antropologi. Ilmu-ilmu sosial berfungsi memberikan pengetahuan dan cara-cara manusia melakukan pergaulan dengan macam-macam transaksi antarindividu dan kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
c.Ilmu Pengetahuan Budaya
Ilmu budaya berfungsi untuk memberikan wawasan yang luas tentang bahasa, seni, adat istiadat, dan tata cara pergaulan dari masing-masing suku bangsa di dunia.
Dengan sistem ilmu pengetahuan, manusia mampu melaksanakan pemenuhan kebutuhan hidupnya, baik terhadap pemanfaatan alam maupun pergaulan dengan manusia yang lain termasuk mengetahui struktur budayanya dalam rangka proses pergaulan sehari-hari.
5. Sistem Teknologi
Pada dasarnya, sistem teknologi merupakan himpunan peralatan dan perlengkapan hidup manusia. Unsur kebudayaan yang berupa teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, dari teknologi yang bersifat tradisional, dan manual yang sederhana menjadi sistem teknogi yang maju, produktif, dan modern. Dalam kehidupan sehari-hari, sistem teknologi berfungsi untuk membantu manusia menjalankan aktivitas kehidupannya, antara lain:
a. Kelompok Peralatan yang Berupa Senjata
Kelompok peralatan yang berupa senjata berfungsi untuk mempertahankan eksistensi manusia dari serangan binatang maupun serangan manusia yang lain. Pada zaman dulu, senjata ini bersifat sederhana, seperti kapak, tombak, pisau, panah, dan sejenisnya. Namun, pada perkembangan kehidupan manusia modern peralatan senjata berkembang pesat dengan ciri-ciri praktis dan efektif untuk mempertahankan hidup. Peralatan itu misalnya, senjata api laras pendek, laras panjang, mortil hingga peluru kendali berkepala nuklir yang mampu melintasi jarak ribuan kilometer.
b. Kelompok Peralatan Perabot Rumah Tangga
Kelompok peralatan ini berfungsi menunjang penyelenggaraan kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah. Bentuknya dari yang sederhana, seperti kursi, meja, tempat tidur, buffet, dan almari hingga peralatan-peralatan yang canggih,seperti telepon, kipas angin, AC, kulkas, setrika listrik, mesin cuci.
c. Kelompok Peralatan Transportasi
Pada masyarakat tradisional, peralatan transportasi masih bersifat manual dan sederhana. Peralatan transportasi pada masyarakat tradisional, antara lain kuda, becak, gerobak, dokar, dan sepeda. Pada masyarakat modern, peralatan transportasi telah berubah, yaitu dengan menggunakan mesin-mesin berkemampuan berjelajah jauh, antara lain sepeda motor, mobil, kereta api, kapal laut, dan pesawat terbang. Peralatan transportasi berrfungsi untuk memindahkan orang dan barang dari satu tempat ke tempat yang lain dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kelompok Peralatan Alat Telekomunikasi
Kelompok peralatan ini berfungsi untuk melakukan komunikasi secara langsung maupun tidak langsung sehingga menjadi efektif. Peralatan-peralatan telekomunikasi, antara lain telepon, radio, televisi, internet dan televisual yang dapat menghubungkan manusia antarbenua.
e. Kelompok Peralatan Peralatan Pakaian dan Perhiasan
Kelompok peralatan ini berfungsi untuk memberikan perlindungan dan rasa kepercayaan diri bagi manusia. Adapun macamnya meliputi pakaian olahraga, pakaian kerja, pakaian satai, pakaian tidur serta berbagai macam perhiasan seperti cincin, kalung, giwang dan kaca mata.
6. Sisrem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian adalh cara-cara manusia mendapatkan hidup keseharian. Jenis-jenis mata pencaharian, antara lain:
a. Berburu dan mengkap ikan
b. Mengumpulkan hasil hutan
c. Meramu
d. Bercocok tanan secara berpindah-pindah
e. Bercocok tanam secara menetap
f. Mengambil dan memanfaatkan mineral
g. Industri dan jasa
Sebagaimana unsur kebudayaan yang lain, sistem mata pencaharian terus menerus mengalami perkembangan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja manusia.Tujuannya adalah agar manusia mampu mengeksploitasi alam dengan efektif. Pada masyarakat vtradisioanal aktivitasnya berbentuk pertanian yang meliputi pertanian kecil, pertanian besar, perikanan, perkebunan, dan kehutanan. Sebaliknya, pada masyarakat modern bentuk mata pencaharian cenderung bersifat nonagraris yaitu dalam bentuk industri dan jasa.
Sistem mata pencaharian berfungsi untuk memberikan penghidupan kepada manusia agar dapat mengembangkan dan mempertahankan kehidupannya dari generasi ke generasi berikutnya.
7. Sistem Organisasi Sosial
Sistem organisasi sosial adalah cara-cara orang dalam kehidupan bermasyarakat untuk menyelenggarakan aktivitasnya berdasarkan lembaga-lembaga sosial, nilai-nilai sosial, dan pranata sosial yang ada. Sistem organisasi sosial antara, lain meliputi:
a. Sistem kekerabatan
b. Sistem pembagian warisan
c. Sistem pemerintahan
d. Sistem peradilan
e. Sistem pengamanan lingkungan
Melalui sistem organisasi sosial, individu-individu dalam masyarakat mampu mengatur pemenuhan kebutuhan hidupnya berdasarkan sistem norma dan nilai yang ada.
Uji Kompetensi 2
1. Sebutkan unsur-unsur kebudayaan menurut Prof. Koentjaraningrat!
2. Jelaskan bagaimana peranan bahasa dalam kehidupan keseharian bagi warga masyarakat!
3. Sebut dan jelaskan macam-macam ilmu pengetahuan!
4. Jelaskan bagaimana kaitan antara ilmu pengetahuan dan teknologi!
5. Mengapa unsur-unsur budaya yang berbentu religi mempunyai kecenderungan tetap? Jelaskan!
C. Hubungan Antarunsur Kebudayaan
Dalam kehidupan sehari-hari, antarunsur kebudayaan bercampur secara tumpang tindih. Percampuran ini membentuk suatu aktivitas atau artefak yang berfungsi menyelenggarakan berbagai aktivitas manusia dalam masyarakat, misalnya:
1. Bangunan masjid, gereja, kuil, atau rumah ibadat lain.
Rumah ibadat merupakan artefak yang di dalamnya mengandung unsur religi karena berfungsi untuk melakukan sembahyang. Di samping itu, juga mengandung unsur teknologi karena menyangkut konstruksi bangunan yang kokoh dan memiliki daya tampung besar. Hal lainnya, juga mengandung unsur seni karena adanya bentuk-bentuk tata warna dan tata ruang tertentu yang dapat memunculkan rasa estetika.
2. Dalam bentuk kendaraan bermotor, seperti mobil dan sepeda motor.
Sepeda motor dan mobil merupakan artefak tetapi di dalamnya mengandung sistem ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. Hal ini, karena dapat dilihat dari tata warna yang menarik, bahan bakar yang irit, lampu yang terang, dan kecepatan yang tinggi.
Berikut ini diuraikan tentang hubungan antarunsur kebudayaan dalam kehidupan masyarakat.
1. Hubungan Sistem Religi dengan Unsur Kebudayaan yang Lain
Sebagaimana kita ketahui, sistem religi merupakan manusia dalam menjalankan syariat agama atau kepercayaannya untuk memperoleh ketenangan, keberhasilan, dan keselamatan dunia akhirat. Sistem religi mewarnai hampir setiap aktivitas, sehingga sapat memasuki setiap celah kehiduapan. Contohnya, dalam perekonomian selalu ada doa untuk mendapatkan jalinan bisnis yang baik dan memberikan keuntungan yang banyak. Dalam kehidupan bermasyarakat, sistem religi dipedomani banyak orang manakala ingin melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, misalnya membangun balai desa diawali dengan doa bersama. Sedekah bumi bagi petani, sedekah laut bagi nelayan, dan sejenisnya. Sistem religi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan unsur-unsur kebudayaan lain. Sistem religi berfungsi untuk memberikan semgat atau dorongan kepada manusia agar mampu memperileh hasil yang baik dalam berbagai aktivitasnya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah berikut ini.
2. Hubungan Sistem Komunikasi dengan Unsur Kebudayaan yang Lain.
Sistem komunikasi dapat menghubungkan semua bentuk transaksi dagang, transaksi sosial budaya, aktivitas aktivitas religi, kesenian dan pendidikan. Melalui komunikasi yang efektif, antarmanusia dapat terjalin aktivitas untuk berbagai keperluan. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
3. Hubungan Sistem Mata Pencaharian dengan Unsur Kebudayaan yang Lain.
Sistem mata pencaharian juga disebut sistem ekonomi, yaitu tata cara orang untuk memperoleh nafkah untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya. Sistem mata pencaharian merupakan upaya manusia dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dalam kehidupan masyarakat, sistem mata pencaharian akan mempengaruhi unsur-unsur kebudayaan yang lain. Misalnya, dalam suatu masyarakat yang berstruktur ekonomi agraris (masyarakat pedesaan) maka unsur-unsur kebudayaan yang lain adalah:
a. Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah / lokal,
b. Sistem kemasyarakatan bersifat gemeinshcaff,
c. Religi bersifat tradisionalistik dengan adat istiadat yang kuat,
d. Sistem peralatan bersifat sederhana,
e. Ilmu pengetahuan berkembang relatif lambat, rata-rata masyarakat belum terlalu memandang aktivas pendidikan.
Sebaliknya, pada masyarakat modern yang mempunyai struktur ekonomi industri maka unsur-unsur kebudayaan yang lain adalah:
a. Bahasa yang digunakan cenderung bahasa nasional atau internasional,
b. Sistem kemasyarakatan gaselshcaff,
c. Religi lebih mengarah pada hal-hal yang bersifat duniawi,
d. Sistem perlatan bersifat modern dalam bentuk mekanis dan elektrik,
e. Ilmu pengetahuan berkembang pesat, rata-rata masyarakat telah memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengenyam pendidikan lewat bangku sekolah formal maupun nonformal.
3. Hubungan Sistem Kesenian dengan Unsur Kebudayaan yang Lain.
Sistem kesenian pada dasarnya adalah cara-cara manusia menunjukkan perasaannya dalam bentuk karya seni, baik yang berbentuk gerak, suara, maupun benda-benda yang mengandung nilai estetika.Sistem kesenian juga dapat memasuki celah-celah unsur kebudayaan yang lain, misalnya:
a. Dalam bidang religi, kesenian terintegrasi dalam bentuk bangunan rumah ibadat, tata warna, dan tata letak ruang ibadah termasuk kesenian-kesenian tertentu yang berkaitan dengan kegiatan keaagamaan. seperti membaca Al-Quran, tari gambyong, dan seni karawitan pada masyarakat Bali.
b. Dalam unsur bahasa, kesenian terintegrasi dalam bentuk cerita fiksi maupun nonfiksi, gambar dalam buku-buku, tata warna, bentuk maupun ukuran.
c. Dalam bidang ilmu pengetahuan, unsur kesenian terintegrasi dalam bentuk cara-cara melakukan penelitian, seperti wawancara, observasi, hingga menyusun laporan penelitian.
d. Dalam unsur mata pencaharian, unsur kesenian terintegrasi dalam bentuk bagaimana membuat kursi ukir yang baik, bagaimana membuat mobil yang bentuknya menarik, dan membuat desain baju terbaru.
Demikian juga pada unsur-unsur kebudayaan yang lain, unsur kesenian mampu mengintegrasikan rasa esretika ke dalam semua unsur budaya yang lain.
Uji Kompetensi 3
1) Jelaskan bagaimana hubungan antara unsur budaya bahasa dengan unsur-unsur kebudayaan yang lain!
2) Terangkan dengan gambar, bagaimana keterkaitan antara sistem mata pencaharian dengan unsur-unsur kebudayaan yang lain?
3) Apakah yang dimaksud dengan:
4) Mengapa ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai keterkaitan yang sangat erat ? Jelaskan!
5) Jelaskan pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan terhadap sistem religi masyarakat pada masa yang akan datang!
D. Dinamika Unsur-Unsur Kebudayaan
Pokok permasalahan dinamika unsur-unsur kebudayaan adalah masalah perubahan kebudayaan, baik secara khusus maupun keseluruhan. Perubahan kebudayaan merupakan suatu bentuk penyesuaian manusia terhadap tantangan, baik lingkungan alam maupun sosial budayanya. Pada dasarnya, manusia selalu berusaha menyesuaikan dan menghadapi suatu tantangan dengan menyempurnakan unsur-unsur kebudayaan sedemikian rupa agar dapat memenuhi harapan dan kebutuhan yang diinginkan sesuai dengan perkembangan zaman.
1. Pengertian Perubahan Kebudayaan
Pada dasarnya, perubahan kebudayaan adalah perubahan corak tipe dan jenis kebudayaan , baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat ketidaksesuaian di antara unsur-unsur budaya yang ada. Proses perubahan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesesuaian dan keserasian fungsi dalam budaya secara menyeluruh.
Contoh-contoh perubahan kebudayaan, antara lain:
a. Perubahan Ejaan dalam Bahasa Indonesia dan Ejaan Suwandi ke Ejaan Yang Disempurnakan.
b. Perubahan beberapa pasal dalam Undang-undang Dasar 1945 dimaksudkan untuk menyesuaikan dangan tuntutan zaman.
c. Perubahan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional dari Undang-Undang No.2Tahun 1989 menjadi Undang-undang No.20 Tahun 2003.
d. Penggunaan teknologi komputer untuk menggantikan mesin ketik dalam pelaksaan tugas administrasi di kantor.
2.Teori Perubahan
a.Unilinear theories of evolution, pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari bentuk sederhana, kemudian kompleks, sampai pada tahap yang sempurna. Pelopor-pelopor teori tersebut di antaranya : August Comte dan Herbert Spencer. Suatu variasi dari teori tersebut ialah Cyclical Theorist yang dipelopori oleh Vilvredi Pareto, yang berpendapat bahwa masyarakat dam kebudayaan memiliki tahap-tahap perkembangan yang merupakan lingkaran, dimana suatu tahap tertentu dpat di lalui berulang-ulang. Termasuk pendukung teori ini adalah Patirim A Sorokin yang pernah mengemukakan perihal teori dinamika sosial dan kebudayaan. Sorokin menyatakan, masyarakat berkembang melalui tahap-tahap yang masing-msing didasarkan pada suatu sistem kebenaran. Dalam tahap pertama dasarnya kepercayaan, tahap kedua dasarnya indra manusia, dan tahap terakhir dasarnya kebenaran.
b.Universal the of evolution menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Teori tersebut mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikutu garis evolusi tertentu. Prinspi-prinsip teori ini diuraikan oleh Herbert Spencer, yang antara lain mengatakan bahwa masyarakat itu merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen sifat dan susunannya.
c. Multiniear theories of evolution, lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat, misalnya mengadakan penelitian perihal pengaruh perubahan sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan dan seterusnya.
3. Hakikat Perubahan Kebudayaan
Perubahan kebudayaan pada hakikatnya adalah perubahan wujud atau bentu, sifat, dan jenis kebudayaan dengan maksud untuk meningkatkan kesesuaian fungsi di antara unsur-unsur budaya. Dalam suatu perubahan kebudayaan, terdapat beberapa hal yang bersifat mendasar dan merupakan hakikat dari perubahan kebudayaan itu sendiri, antara lain:
a.Perubahan Bentuk atau Wujud
Perubahan kebudayaan meliputi perubahan bentuk atau wujud, misalnya dari kecil menjadi besar dan menjadi bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perubahan ini semata-mata dilakukan untuk menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan sekarang.Contohnya:
1). Perubahan mode mobil,
2). Perubahan mode rumah,
3). Perubahan mode pakaian.
Perubahan-perubahan tersebut merupakan salah satu perwujudan dari perubahan bentuk-bentuk unsur kebudayaan untuk mengikuti kecenderungan baru sesuai dengan keinginan masyarakat.
b.Perubahan Jenis atau Macam
Perubahan-perubahan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat dapat pula berbentuk perubahan jenis atau macam dari kebudayaan itu sendiri. Misalnya, perubahan sistem pendidikan dengan pola orientasi pada guru berubah manjadi perubahan sistem pendidikan yang berorientasi pada peserta didik, perubahan pada lembaga-lembaga sosial, dari lembaga-lembaga yang nonprofit menjadi lembaga –lembaga berorientasi pada keuntungan atau profit.
c.Perubahan Fungsi
Perubahan kebudayaan seringkali dimaksudkan untuk mengganti fungsi dari unsur kebudayaan tertentu menjadi fungsi yang lain kerena dipandang tidak mampu memenuhi tuntutan masyarakat. Contoh, perubahan fungsi lembaga kepolisian dari fungsi keamanan menjadi fungsi perlindungan terhadap masyarakat berkaitan dengan penegakkan hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu, kepolisian dipisahkan dari tiga angkatan yang lain, yaitu TNI-AU, TNI-AD, dan TNI-AL. Perubahan ini semata-mata bukan merupakan perubahan bentuk dan jenis melainkan lebih mengarah pada perubahan fungsi.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa hakikat dari perubahan adalah ingin melakukan penyesuaian yang baik terhadap unsur-unsur budaya yang ada agar dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman.
4. Diagram Perubahan Kebudayaan
Secara umum, perubahan-perubahan kebudayaan dapat dikategorikan menjadi 3 jenis diagram, antara lain:
a. Diagram Perubahan Kebudayaan Regresif
Dari diagram perubahan tersebut, dapat dijelaskan bahwa perubahan kebudayaan yang terjadi merupakan perubahan yang justru mengalami kemunduran. Perubahan itu menggambarkan perubahan kebudayaan pada masyarakat primitif yang belum mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga seluruh kehidupannya tergantung oleh alam. Hal yang terjadi adalah perubahan kebudayaan yang justru menggambarkan suatu kemunduran dari waktu ke waktu. Diagram itu sering disebut diagram primitivisme
.
b. Diagram Perubahan Kebudayaan yang Tidak Mempunyai Kecenderungan.
Berdasarkan diagram perubahan kebudayaan di atas, dapat dijelaskan bahwa perubahan itu terjadi pada masyarakat tradisional, yaitu masyarakat yang telah berkembang penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologinya sehingga sedikit dapat bertahan walupun kondisi alam tidak ramah dan tidak menguntungkan. Pada saat tertentu, gelombang perubahan yang terjadi menggambarkan suatu peningkatan tetapi pada periode berikutnya perubahan kebudayaan yang terjadi menggambarkan suatu kemunduran. Begitu seterusnya untuk jangka waktu yang relatif panjang sehingga diagram perubahan ini seolah-olah tidak memiliki kecenderungan naik atau turun.
c. Diagram Perubahan Kebudayaan Progresif
Diagram di atas menggambarkan diagram perubahan kebudayaan pada masyarakat modern yang mempunyai kecenderungan ke arah yang lebih baik secara kualitatif dan kuantitatif. Perubahan yang terjadi dengan kecenderungan selalu meningkat (progresif). Hal ini karena masyarakat telah memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relatif banyak sehingga mampu mengeksploitasi alam bahkan mampu menguasai dan mengendalikan semua gejolak alam. Akibatnya adalah perubahan-perubahan sosial budaya selalu mengalami peningkatan. Diagram tersebut sering disebut diagram rectilinier sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar