Kamis, 06 Januari 2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI XI/SMS.1/2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )

Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 1 (Satu)
Pokok Bahasan : Struktur Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2010-2011



Materi Standar.
1) Struktur sosial
-pengertian struktur sosials
-Ciri-ciri struktur sosial
-Fungsi Struktur sosial
-Macam struktur sosial
Pengertian struktur sosial
Struktur sosial terdiri dari kata struktur dan kata sosial.Struktur adalah cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun,sosial berarti masyarakat.Jadi struktur sosial berarti susunan atau bangunan yang ada dalam kehidupan masyarakat.Didalam masyarakat terdapat bagian-bagian yang kita sebut unsur,unsur-unsur tersebut membentuk suatu kesatuan bermakna dan berfungsi yang kita sebut struktur,unsur-unsur tersebut berkaitan satu dengan yang lain,sehingga berwujud suatu kesatuan atau kebulatan yang berfungsi dan bermakna yang dinamakan sistem.
Ciri-ciri Struktur Sosial
Untuk lebih jelasnya di bawah ini dijelaskan beberapa ciri umum dari struktur sosial :
1. Struktur sosial mengacu pada hubungan- hubungan sosial yang pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat;
2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial individu- individu pada saat tertentu.
3. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoretis.
4. Struktur sosial merupakn realitas sosial yang bersifat statis atau kenyataan yang membeku, sehingga dapat dilihat kerangka tatanan dari berbagai bagian tubuhnya yang berbentuk struktur. Jadi struktur sosial adalah aspek statis dari suatu proses atau fungsionalisasi dari sistem sosial.
5. Struktur merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat
Fungsi Struktur Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam buku Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial (Abdul Syani : 1987), dijelaskan bahwa Dengan struktur sosial, maka secara psikologis anggota masyarakat merasa ada batas- batas tertentu dalam setiap melakukan aktivitasnya; individu senantiasa menyesuaikan diri diri dengan ketertiban dan keterturan masyarakat yang adda. Dalam keaaan demikian norma- norma dan nilai-nilai kemasyarakatan paling tidak dapat berfungsi sebagai pembatas dalam berperilaku agar tidak melanggar batas-batas hak dari anggota masyarakat yang lain.
Menurut Mayor Polak (1979), struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma- norma, nilai-nilai dan peraturan-peraturan tadi, sehingga disiplin dalam kelompok cenderung dapat dipertahankan. Selanjutnya dikatakan bahwa pengawasan dimaksudkan sebagai tujuan untuk mendisiplinkan para anggota kelompok dan menghindarkan atau membatasi adanya penyelewengan-penyelewengan dari norma-norma kelompok..
Macam Struktur Sosial
Dilihat dari aspek sosial budaya struktur sosial suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1). Struktur Sosial Masyarakat Homogen.
Yaitu srtuktur sosial yang memiliki satu jenis susunan baik yang menyangkut ras, agama, maupun suku bangsa. Struktur yang demikian menggambarkan kehidupan yang lebih tenang karena model-model yang kompetitif
2). Struktur Sosial Masyarakat Heterogen
Struktur sosial masyarakat dikatakan heterogen, apabila secara budaya masyarakat tersebur terdiri atas berbagai jenis ras, agama dan suku bangsa. Pada struktur tersebut kehidupan cenderuntg bersifat kompetitif karena susunan masyarakat yang berbeda-beda.

2) Ketidaksamaan Sosial
-pengertian ketidaksamaan sosial
-bentukbentuk ketidaksamaan sosial
-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial

Pengertian Ketidaksamaan Sosial
Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ketidaksamaan sosial adalah adanya suatu perbedaan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan status dan perannya dalam masyarakat.
Sebagai contoh hak dan kewajiban yang dimiliki seorang guru dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seorang siswa tentu akan berbeda,hal ini disebabkan karena status dan peranan yang dimiliki juga berbeda antara guru dan siswa
Bentuk-bentuk Ketidaksamaan Sosial
Ketidaksamaan yang ada dalam masyarakat terdiri atas ketidaksamaan secara vertikal atau stratifikasi sosial dan ketidaksamaan secara horizontal atau diferensiasi.
1. Stratifikasi Sosial.
Yaitu menggambarkan kedudukan individu dalam masyarakat secara bertingkat, dari tingkatan palinf rendah sampi paling tinggi. Tingkatan ini dapat dilihat dari sisi ekonomi, kekuasaan, pendidikan, dan aspek-aspek yang lain.
2. Diferensiasi Sosial.
Yaitu menggambarkan perbedaan orang-orang dalam masyarakat secara horizontal. Gambaran ini, antara lain dapat berbentuk suku bangsa, kelompok umat bragama, ras, dan jenis kelamin.
Faktor-faktor Pembentukkan Ketidaksamaan Sosial
Bentuk ketidaksamaan sosial yamg terdapat dalam masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal disebabkan tiga faktor, yaitu:
1. Pengaruh Alam
Tiap-tiap daerah memiliki kondisi lingkungan alam yang berbeda, baik letak lintang geografisnya, bentuk bentangan alamnya, keadaan iklimnya, curah hujannya, jenis tanahnya, maupun kehidupan flora dan fauna. Perbedaan lingkungan alam membuat manusia memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda.
Contohnya:
a) Masyarakat ras caucasoid
Ras ini mempunyai ciri fisik berkulit putih, postur tubuh tingg besar, berambut pirang, hidung mancung dan bentuk manik mata yang berwarna biru. Ciri-ciri fisik seperti itu salah satunva penyebabnya adalah mereka tinggal di daerah iklim dingin yang mempunyai suhu rata-rata antara 10-15°C.
b) Masyarakat yang berbentuk suku-suku bangsa
Bentuk-bentuk suku bangsa terjadi karena adanya wilayah yang terpisah, baik oleh laut, pegunungan, sungai-sungai besar maupun lingkungan alam yang lain sehingga membentuk ketidaksamaan sosial dalam wujud struktur budaya.
2. Pengaruh Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan kehidupan manusia beserta struktur bahasa, religi, mata pencaharian, adat istiadat keseninan, pengetahuan, peralatan, dan perlengkapan hidup. Lingkungan sosial budaya yang berbeda dapat menyebabkan ketidaksamaan sosial dalam bentuk sistem nilai dan budaya bagi masyarakat.
Faktor-faktor lingkungan sosial budaya dapat berbentuk, antara lain:
a) Faktor Keturunan atau Asal Usul Kelahiran
Artinya, asal usul kelahiran yang berbeda dapat menyebabkan struktur budaya dan ciri-ciri fisik yang berbeda pula.
b) Faktor Pembawaan (Kualitas Pribadi)
Faktor kualitas pribadi merupakan warisan biologis yang mtu¬dari kondisi leluhurnya. Faktor-faktor ini dapat berbentuk antara lain, tingkat IQ, kegemaran, bakat-bakat seni, kemampuan berbicara, dan keterampilan-keterampilan yang diperoleh dari para leluhurnya.
Secara umum faktor-faktor ketidaksamaan sosial antara lain dipengaruhi oleh:
• Ciri fisik yang dapat menghasilkan perbedaanatas dasar jenis kelamin, warna kulit,maupun ukuran-ukuran tubuh termasuk didalamnya ras atau suku bangsa,
• Kemampuan atau potensi diri yang dapat menghasilkan perbedaan atas dasar profesi,kekayaan,hobi,dan sebagainya
• Budaya yang dapat menghasilkan perbedaan atas dasar sistem nilai,norma, dan kekerabatan.
• Latarbelakang sosial yang dapat menghsilkan tingkat pendidikan, peranan,prestasi dan kekuasan

Indikator:
2. Menerangkan pengertian struktur sosial
3. Menganalisa ciri-ciri struktur sosial
4. Menganalisa Fungsi Struktur sosial
5. Mengidentifikasi macam-macam struktur sosial
6. Menerangkan pengertian ketidaksamaan sosial
7. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk ketidak samaan sosial
8. Menganalisa faktor-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial

Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Menerangkan pengertian struktur sosial
2. Menganalisa ciri- ciri struktur sosial
3. Menganalisa Fungsi Struktur sosial
4. Mengidentifikasi macam-macam struktur sosial
5. Menerangkan pengertian ketidaksamaan sosial
6. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk ketidak samaan sosial
7. Menganalisa faktor-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial

Metode Pembelajaran.:
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Pengamatan
4.Tanya Jawab

Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
I
. Kegiatan awal
a. Guru menyampaikan apersepsi
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau kompetensi baru yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian: kelompok kecil
b. Prosedur pembelajaran.
• Tanya jawab mengenai struktur sosial yang ada di lingkungan sekitarnya
• Kegiatan pengamatan
• melaporkan hasil pengamatan dalam bentuk makalah dan power point
• Diskusi kelompok
• Menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil diskusi
• memberikan contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari
• membuat rangkuman
.c.Pembentukan kompetensi:
• Menganalisa tentang struktur sosial dalam masyarakat
• Mengidentifikasikan bentuk-bentuk ketidaksamaan sosial
Kegiatan akhir
a. Untuk membentuk dan memanfaatkan sikap peserta didik terhadap kompetensi yang telah dipelajari pada akhir pembelajaran Guru bersama siswa mengadakan perenungan dan mengambil kesimpulan
b. Post tes bisa dilakukan secara lesan atau tertulis
c. penugasan 2 x 10 Menit






2 x 70 Menit















2 x 10 Menit

Sumber/ Bahan / Alat
1. Sumber : Model pembelajaran sosiologi XI oleh Drs.Heru Nugroho dan buku-buku sosiologi yang relevan
2. Bahan : Koran, majalah
3. Sumber belajar : Alat tulis, LCD
4. Media Pembelajaran : Power Point

Penilaian.
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses,tes lisan atau tertulis,dan portopolio
a) Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b) Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan peserta didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran atau tes tertulis dengan memberi soal yang harus dikerjakan dilembar kertas
c) Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dikumpulkan untuk dijadikan bahan penilaian akhir.
d) Penilaian afektif


LEMBAR PENGAMATAN

Kelas. : ….. Kelompok :
No Nama Siswa Unsur Penilaian Jumlah skor Kategori
Kreativitas Keaktifan Emosi Inisia
tif Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
Pedoman Peskoran Skor Pedoman Kategori Skor
• Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 4
3
2
1 • Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 16 - 20
11 - 15
06 - 10
01 - 05
Skor Tertinggi = 4 x 5 = 20
Skor terendah = 1 x 5 = 5


Soal Tes lesan atau tes tertulis:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur sosial
2. Jelaskan ciri-ciri struktur sosial
3. Jelaskan fungsi struktur sosial
4. Jelaskan macam-macam struktur sosial
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ketidaksamaan sosial
6. Berikan contoh bentuk-bentuk ketidaksamaan sosial
7. Jelaskan faktor-faktor pembentuk ketidaksamaan sosial

Jawaban tes lesan atau tertulis :
1. Struktur sosial adalah sebagai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.
2. Ciri-ciri Struktur sosial
• mengacu pada hubungan- hubungan sosial yang pokok yang dapat membentuk dasar pada masyarakat
• mencakup semua hubungan sosial individu- individu pada saat tertentu.
• merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoretis
• merupakan realitas sosial yang bersifat statis
• melukiskan keteraturan sosial atau keteraturan elemen- elemen dalam kehidupan masyarakat.
3. struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma- norma, nilai-nilai dan peraturan-peraturan tadi, sehingga disiplin dalam kelompok cenderung dapat dipertahankan.
4. Macam-macam Struktur sosial
• Struktur Sosial Masyarakat Homogen.
Yaitu srtuktur sosial yang memiliki satu jenis susunan baik yang menyangkut ras, agama, maupun suku bangsa. Struktur yang demikian menggambarkan kehidupan yang lebih tenang karena model-model yang kompetitif
• Struktur Sosial Masyarakat Heterogen
Struktur sosial masyarakat dikatakan heterogen, apabila secara budaya masyarakat tersebur terdiri atas berbagai jenis ras, agama dan suku bangsa. Pada struktur tersebut kehidupan cenderuntg bersifat kompetitif karena susunan masyarakat yang berbeda-beda.
5. Ketidaksamaan sosial adalah adanya suatu perbedaan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan status dan perannya dalam masyarakat contoh hak dan kewajiban yang dimiliki seorang guru dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seorang siswa tentu akan berbeda,hal ini disebabkan karena status dan peranan yang dimiliki juga berbeda antara guru dan siswa
6. Bentuk ketidaksamaan sosial
• Stratifikasi Sosial.
Yaitu menggambarkan kedudukan individu dalam masyarakat secara bertingkat, dari tingkatan palinf rendah sampi paling tinggi. Tingkatan ini dapat dilihat dari sisi ekonomi, kekuasaan, pendidikan, dan aspek-aspek yang lain.
• Diferensiasi Sosial.
Yaitu menggambarkan perbedaan orang-orang dalam masyarakat secara horizontal. Gambaran ini, antara lain dapat berbentuk suku bangsa, kelompok umat bragama, ras, dan jenis kelamin
7. Faktor-faktor Pembentukkan Ketidaksamaan Sosial
• Pengaruh AlamPerbedaan lingkungan alam membuat manusia memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda.
• Pengaruh Lingkungan Sosial BudayaLingkungan sosial budaya yang berbeda dapat menyebabkan ketidaksamaan sosial dalam bentuk sistem nilai dan budaya bagi masyarakat.

.Penskoran:

Penskoran:
No
Soal Uraian Skor
1 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
2 -Menjawab 5 betul
-Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 5
4
3
2
1
0
3 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
4 -Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah semua
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah 1
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya benar
-Menjawab 1 betul tanpa penjelasan
-Menjawab 2 semua salah beserta penjelasan
-Menjawab salah semua 6
2
4
3
1
1
0
5 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
6 -Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah semua
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah 1
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya benar
-Menjawab 1 betul tanpa penjelasan
-Menjawab 2 semua salah beserta penjelasan
-Menjawab salah semua 6
2
4
3
1
1
0
7 -Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah semua
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah 1
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya benar
-Menjawab 1 betul tanpa penjelasan
-Menjawab 2 semua salah beserta penjelasan
-Menjawab salah semua 6
2
4
3
1
1
0

Penilaian:
Skor Nilai
29 100
28 96,55
27 93,10
26 89,66
25 86,21
24 82,76
23 79,31
22 75,86
21 72,41
20 68,97
19 65,52
18 62,07
17 58,62
16 55,17
15 51,72
14 48,28
13 44,83
12 41,38
11 37,93
10 34,48
9 31,03
8 27,59
7 24,14
6 20,69
5 17,24
4 13,79
3 10,34
2 6,90
1 3,45
0 -



LEMBAR PENILAIAN
Aspek : Afektif
Indikator :
Kelas / Sms : XI / 1
No. Nama Siswa Pernyataan Jumlah
Nilai Rt Ket.
1 2 3
1
2
3
4

Keterangan :
Pernyataan Pedoman Peskoran Pedoman Kategori Skor
1.
2.
3. Mengemukakan pertanyaan
Memberikan tanggapan
Berpartisipasi / antusias (A) Selalu
(B) Sering
(C) Jarang
(D) Tidak pernah
90 – 100
80 – 89
60 – 79
< 60

Tugas Siswa.
1. Mengadakan pengamatan struktur sosial yang ada di lingkungannya masing-masing
2. Mencari contoh ketidaksamaan sosial yang ada dilingklungannya dan menganalisa faktor penyebabnya

Malang 25 Juli .2010
Memeriksa/menyetujui Disusun Oleh
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Sosiologi






Drs.Supriyono M.Si Drs.Heru Nugroho
NIP.195708031982011003 Nip.196203111986031012





























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 1 (Satu)
Pokok Bahasan : Diferensiasi Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2010-2011



Materi Standar.
DIFERENSIASI SOSIAL .
A. Pengertian
Menurut Drs. Ariyono Suyono dalam kamus Antropologi yang dimaksud dengan diferensiasi sosial adalah proses membedakan antara warga masyarakat berdasarkan perbedaan golongan atau kelompok atas dasar ras, agama, jenis kelamin, profesi atau pekerjaan, klan, suku bangsa dan sebagainya.
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi sosial
No Stratifikasi Sosial Diferensiasi sosial
1 membedakan masyarakat secara herarki yang bersifat vertikal dari atas, menengah dan bawah membedakan masyarakat kedalam golongan atau kelompok yang bersifat horisontal
2 hubungan antara status sosial cenderung tidak seimbang karena fihak tertentu lebih dominandari pihak yang lain, hubungan antara golongan atau kelompok tidak dipersoalkan seimbang atau tidaknya, yang jelas bahwa dalam kehidupan masyarakat itu sifatnya majemuk.
3 secara normatif hak dan kewajiban antara kelas sosial tidak sama tergantung pada norma yang mengturnya dalam masyarakat secara normatif hak dan kewajiban antara golongan satu dengan yang lain relatif sama dimata hukum yang ada dalam masyarakat



Terbentuknya Diferensiasi Sosial
Terbentuknya diferensiasi sosial di dalam masyarakat itu disebabkan adanya ciri-ciri tertentu dalam masyarakat, yaitu :
1. Ciri-ciri biologis
Yang dimaksud disini adalah penggolongan manusia atas dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata, warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin dan seterusnya.
2. Ciri-ciri sosiologis
Hal ini berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat biasanya setiap orang melakukan aneka fungsi dan tugas untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Aneka fungsi dan tugas ini biasanya berkaitan dengan masalah pekerjaan atau sistem mata pencaharian hidup.
3. Ciri-ciri cultural
Yang dimaksud disini adalah membeda-bedakan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain, bangsa satu dengan bangsa yang lain, bangsa satu dengan bangsa yang lain, suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain atas dasar perbedaan-perbedaan kebudayaannya.
Wujud Diferensiasi Sosial
Keanekaragaman di dalam masyarakat berdasarkan diferen¬siasi sosial ditinjau dari sudut biologis, sosiologis dan cultural sesuai dengan uraian tersebut diatas maka wujud diferensiasi sosial nampak dalam kehidupan bermasyarakat sebagai berikut :
1. Diferensiasi sosial dalam bidang ras
Perlu diketahui bahwa pada hakekatnya ras adalah merupakan suatu pengertian biologis dan bukan merupakan suatu pengertian sosio cultural. Artinnya jika kita menye¬but satu kelompok ras, maka ciri-ciri yang kita keetemukan adalah ciri-ciri biologis atau fisik dan bukan sifat mental atau sifat-sifat kebudayaan. Jadi apabila kita menyebut ras negro, maka yang kita maksudkan bukanlah sifat-sifat kebu¬dayaan dari kelompok seperti pandai bermain musik atau berbahasa khusus, elainkan yang kita kemukakan adalah ciri-ciri biologisnya seperti ; warna kulitnya yang hitam, bentuk rambutnya yang ikal atau keriting kecil dan seba¬gainya.
Metode-metode untuk mengklasifikasikan aneka ras manusia di dunia merupakan pusat perhatian yang ter¬penting bagi ilmu antropologi fisik.Dalam hal ini para sarjana terutama memperhatikan ciri-ciri morfologi, pada tubuh individu-individu berbagai bangsa di dunia. Ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua golongan yaitu :
a. ciri-ciri kualitatif
seperti ; warna kulit, bentuk rambut, warna rambut, warna mata bentuk badan, bentuk kepala, bentuk hidung dan lain sebagainya.
b. ciri-ciri kuantitatif
seperti ; berat badan, ukuran badan, index cephali¬cus, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Al.Kroeber. Dimana tampak secara terang garis besar klasifikasi ras-ras yang terpenting di dunia serta hubungannya satu dengan yang lain.Diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Australoid adalah penduduk asli bangsa Australia
2) Mongoloid adapun yang termasuk ras ini adalah :
a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Tengah dan Timur)
b) Malayan Mongoloid (Asia tenggara, kepulauan Indonesia, Malaysia, Philipina dan penduduk asli Taiwan)
c) American Mongoloid (Penduduk asli benua Amerika Utara dan Selatan dari orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)
3) Caucasoid yang termasuk di dalamnya adalah :
a) Nordic (Eropa sekitar laut Baltik)
b) Alpine (Eropa tengah dan timur)
c) Mediterranean (pendududk sekitar laut tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
d) Indic (Pakestan, India, Bangladesh, Sri Langka)
4) Negroid yang termasuk di dalamnya adalah :
a) African Negroid (Benua Afrika)
b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Phil¬ipina)
c) Melanesian (Irian, Melanisia)
5) Ras-ras khusus yaitu yang tidak dapat diklasifikasi¬kan ke dalam ke 4 ras pokok antara lain :
a) Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Sela¬tan)
b) Veddoid (di daerah pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan)
c) Polynesian (di kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
d) Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokaido di Jepang Utara)

2. Diferensiasi sosial dalam bidang agama
Menurut Drs. D. Hendropuspito O.C. yang dimaksud dengan agama adalah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka danmasyarakat luas umumnya.
Dari definisi tersebut diatas unsur-unsur agama secara kongkritnya adalah sebagai berikut :
 Agama disebut sebagai sistem sosial. Ini berarti bahwa agama adalah suatu fenomena sosial, suatu peristiwa kema¬syarakatan, suatu sistem sosial dapat dianalisis karena terdiri atas suatu kompleks kaidahdan peraturan yang dibuat saling berkaitan dan terarahkan kepada tujuan tertentu.
 Agama berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris. Ini berarti agama itu sifatnya khas berurusan dengan kekua¬tan-kekuatan dari "dunia luar" yang dihuni oleh kekua¬tan-kekuatan yang lebih tinggi daripada kekuatan manusia dan yang dipercayai sebagai arwah, roh-roh dan roh ter¬tinggi.
 Manusia mendaya-gunakan kekuatan-kekuatan di atas untuk kepentingannya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Yang dimaksud dengan kepentingan (keselamatan) ialah keselamatan di dalam dunia sekarang ini dan keselamatan di dunia lain yang dimasuki sesudah kematian.

3. Diferensiasi sosial dalam bidang jenis kelamin
Pria dan wanita diciptakanoleh Allah sama derajatnya, dari segi fisik pria memang lebih kuat dari pada wanita, tetapi tidak berarti bahwa pria lebih mulia derajatnya daripada wanita.
Pada masyarakat yang telah mengalami modernisasi perbedaan status, fungsi dan peranan antara laki-laki dan wanita dalam kahidupan bermasyrakat sudah mulai memudar dan tidak begitu nampak dan mencolok pada masyarakat tradision¬al walaupun dalam kenyataannya masih ada dalam hal-hal tertentu. Banyak pekerjaan-pekerjaan yang dahulu dikerjakan oleh laki-laki pada masyarakat modern sekarang sudah banyak juga dilakukan oleh kaum wanita.Sehingga tidak seperti pada masyarakat tradisional wanita hanya bekerja di rumah, mengurus rumah tangga sambil menunggu suaminya pulang dari kerja, tapi pada masyarakat modern wanitapun mempunyai kesempatan yang sama untuk menjalankan tugas-tugas di luar rumah. Semua ini merupakan suatu hasil dari sebuah proses panjang yaitu dengan adanya imansipasi wanita.
4. Diferensiasi sosial dalam bidang profesi
Yang dimaksud disini adalah pembedaan penduduk atau masyarakat yang didasarkan atas pekerjaan yang meru¬pakan sumber penghasilan yang dimilkinya. Profesi yang dimaksud disini suatu pekerjaan yang dalam pelaksanaannya memerlukan suatu keahlian atau ketrampil
Diferensiasi sosial dalam bidang pekerjaan ini dalam kenyataanya sering menimbulkan adanya determinan kelas sosial dalam kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan jenis pekerjaan tertentu akan menimbulkan prestise tertentu dalam kehidupan mesyarakat.Dan ini sudah terjadi pada msyarakat tradisional bahkan masyarakat primitif seperti misalnya pembuat tombak, pembuat senapan , pembuat sampan dan dukun memiliki status yang tinggi, namun dalam masyarkat modern melihatnya dari sudut penghasilan yang didapat, dalam arti suatu jenis pekerjaan yang brprestise tinggi pada umumnya memberikanpenghasilan yang lebih tinggi, meskipun demikian, terdapat pengecualian seperti seorang penghibur (WTS).

5. Diferensiasi sosial dalam bidang klan
Klan yang dimaksud disini adalah suatu kelompok keker¬abatan yang terdapat dalam masyarakat dengan menarik garis keturunan secara universal atau unilineal, yaitu melalui garis keturunan sepihak yaitu dari pihak ibu (material) atau dari pihak ayah (patrilineal).
Contohnya dari klan ini adalah pada masyarakat Batak yang sering disebut dengan istilah marga, marga ini menunjukkan nama nenek moyang asal, mis¬alnya Batak Karo terdiri dari marga ; makaro-karo, ginting, sembiring, parangin-angin dan tarigan. Sedang Batak Toba terdiri dari marga; sitomarang, sinaga, pan¬diangan, nainggolan, simatupang, aritonang dan siregar.Sedang Batak Simalungun terdiri dari marga ; purba, sara¬gih, damanik, sinaga dan sipajung.

7. Diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa
Konsep yang tercakup dalam istilah "suku bangsa" adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan "kesatuan kebudayaan", sedangkan kesa¬daran dan identitas tadi seringkali (tetapi tidak selau) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga.
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya, karena memiliki ciri-ciri yang mendasar, antara lain
a. kesamaan adat istiadat
b. kesamaan bahasa
c. kesamaan religi atau kepercayaan
d. kesamaan ciri-ciri fisik
e. kesamaan tata nilai budaya atau etos
Pengaruh Diferensiasi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
Dalam suatu masyarakat yang terdiri atas kebhinnekaan ras, suku, agama, profesi, asal daerah, dan perbedaan jenis kelamin (gender) akan memberikan pengaruh sebagai berikut:
a. Pengaruh Negatif
1) Mendorong munculnya kelompok-kelompok sosial dengan basis persamaan ras, suku, agama atau kedaerahan yang dapat menimbulkan persaingan,
2) Mengembangkan pandangan etnosentrisme yang dapat mengganggu proses integrasi sosial di antara masyarakat yang berbeda,
3) Mempersulit proses penciptaan keadilan karena masing-masing masyarakat mempunyai sistem tata nilai yang berbeda-beda.
b. Pengaruh Positif
1) Memperkaya khazanah budaya, baik yang menyangkut bahasa, adat istiadat, maupun kesenian.
2) Dengan masyarakat yang berbeda, justru akan menjadi objek penelitian ilmu sosial dan budaya yang sangat menarik,
3) Dengan keunikan berbagai macam seni budaya dan religi justru menimbulkan salah satu pesona tersendiri dalam kegiatan kepariwisataan.
4) Menumbuhkan suatu kesadaran betapa besar karya dan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan manusia dengan struktur budaya yang berbeda-beda.
Adapun permasalahan yang akan timbul baik secara langsung maupun tidak langsung dari adanya diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa ini dalam kehidupan berma-syarakat adalah :
a) Timbulnya ethnosentrisme yaitu kecenderungan manusia untuk memandang kebudayaan sendiri sebagai yang bernilai tinggi diatas semua kebudayaan yang lain.
b) Timbulnya xenosentrisme yaitu kecenderungan manusia untuk memandang kebudayaan orang lain adalah rendah,dibanding dengan kebudayaannya sendiri.
c) Timbulnya stereo Tipe yaitu suatu sikap yang menggambarkan suatu kebudayaan tertentu dengan hak-hal yang sangat menyakitkan .
d) Timbulnya diskriminasi yaitu perbedaan sikap dan perila¬ku terhadap orang lain atau kelompok manusia berda¬sarkan perbedaan atas dasar ciri-ciri warna kulit atau ciri-ciri tertentu.
e) Kesetiaan primordial yaitu suatu kecenderungan dalam mengutamakan atau mengkultuskan, mengarah satu yang paling dicocoki, atau sikap mengagung-agungkan kebudayaan tertentu atau sikap fanatik yang berlebihan terhadap suatu kebudayaan tertentu.

Indikator:
1. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial
2. Menganalisa terbentuknya diferensiasi sosial
3. Menganalisa wujud diferensiasi sosial
4. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang ras
5. Mengidentifikasikan diferensiasi sosial dalam bidang ras
6. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang agama
7. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidan jenis kelamin
8. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang prfesi
9. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang klan
10. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa

Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial
2. Menganalisa terbentuknya diferensiasi sosial
3. Menganalisa wujud diferensiasi sosial
4. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang ras
5. Mengidentifikasikan diferensiasi sosial dalam bidang ras
6. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang agama
7. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidan jenis kelamin
8. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang prfesi
9. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang klan
10. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa

Metode Pembelajaran.:
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Pengamatan
4.Tanya Jawab

Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
I
. Kegiatan awal
a. Guru menyampaikan apersepsi
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau kompetensi baru yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian: kelompok kecil
b. Prosedur pembelajaran.
• Tanya jawab mengenai dferensiasi sosial yang ada di lingkungan sekitarnya
• Kegiatan pengamatan
• melaporkan hasil pengamatan dalam bentuk makalah dan power point
• Diskusi kelompok
• Menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil diskusi
• memberikan contoh penerapan konsep tentang diferensiasi sosial dalam kehidupan sehari-hari
• membuat rangkuman
.c.Pembentukan kompetensi:
• Menganalisa tentang diferensiasi sosial dalam masyarakat
• Mengidentifikasikan bentuk-bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat
Kegiatan akhir
a. Untuk membentuk dan memanfaatkan sikap peserta didik terhadap kompetensi yang telah dipelajari pada akhir pembelajaran Guru bersama siswa mengadakan perenungan dan mengambil kesimpulan
b. Post tes bisa dilakukan secara lesan atau tertulis
c. penugasan 2 x 10 Menit






2 x 70 Menit















2 x 10 Menit


Sumber/ Bahan / Alat
1. Sumber : Model pembelajaran sosiologi XI oleh Drs.Heru Nugroho dan buku-buku sosiologi yang relevan
2. Bahan : Koran, majalah
3. Sumber belajar : Alat tulis, LCD
4. Media Pembelajaran : Power Point

Penilaian.
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses,tes lisan atau tertulis,dan portopolio
a. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan peserta didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran atau tes tertulis dengan memberi soal yang harus dikerjakan dilembar kertas
c. Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dikumpulkan untuk dijadikan bahan penilaian akhir.
d. Penilaian afektif

LEMBAR PENGAMATAN

Kelas. : ….. Kelompok :
No Nama Siswa Unsur Penilaian Jumlah skor Kategori
Kreativitas Keaktifan Emosi Inisia
tif Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
Pedoman Peskoran Skor Pedoman Kategori Skor
• Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 4
3
2
1 • Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 16 - 20
11 - 15
06 - 10
01 - 05
Skor Tertinggi = 4 x 5 = 20
Skor terendah = 1 x 5 = 5


Soal Tes lesan atau tes tertulis:
1. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial
2. Menganalisa terbentuknya diferensiasi sosial
3. Menganalisa wujud diferensiasi sosial
4. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang ras
5. Mengidentifikasikan diferensiasi sosial dalam bidang ras menurut Al Kreober
6. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang agama
7. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidan jenis kelamin
8. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang prfesi
9. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang klan
10. Menerangkan pengertian diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa

Jawaban tes lesan atau tertulis
1.Pengertian deferensiasi sosial Menurut Drs. Ariyono Suyono dalam kamus Antropologi yang dimaksud dengan diferensiasi sosial adalah proses membedakan antara warga masyarakat berdasarkan perbedaan golongan atau kelompok atas dasar ras, agama, jenis kelamin, profesi atau pekerjaan, klan, suku bangsa dan sebagainya.

2.Terbentuknya diferensiasi sosial di dalam masyarakat itu disebabkan adanya ciri-ciri tertentu dalam masyarakat, yaitu :
a. Ciri-ciri biologis
Yang dimaksud disini adalah penggolongan manusia atas dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata, warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin dan seterusnya.
b. Ciri-ciri sosiologis
Hal ini berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat biasanya setiap orang melakukan aneka fungsi dan tugas untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Aneka fungsi dan tugas ini biasanya berkaitan dengan masalah pekerjaan atau sistem mata pencaharian hidup.
c. Ciri-ciri cultural
Yang dimaksud disini adalah membeda-bedakan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain, bangsa satu dengan bangsa yang lain, bangsa satu dengan bangsa yang lain, suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain atas dasar perbedaan-perbedaan kebudayaannya.
3. Wujud Diferensiasi Sosial
Keanekaragaman di dalam masyarakat berdasarkan diferen¬siasi sosial ditinjau dari sudut biologis, sosiologis dan cultural sesuai dengan uraian tersebut diatas maka wujud diferensiasi sosial nampak dalam kehidupan bermasyarakat sebagai berikut :
1. Diferensiasi sosial dalam bidang ras
2. Diferensiasi sosial dalam bidang agama
3. Diferensiasi sosial dalam bidang jenis kelamin
4. Diferensiasi sosial dalam bidang profesi
5. Diferensiasi sosial dalam bidang klan
6. Diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa
4. Difeensiasi dalam bidang ras adalah merupakan suatu pengertian biologis dan bukan merupakan suatu pengertian sosio cultural. Artinnya jika kita menye¬but satu kelompok ras, maka ciri-ciri yang kita keetemukan adalah ciri-ciri biologis atau fisik dan bukan sifat mental atau sifat-sifat kebudayaan. Jadi apabila kita menyebut ras negro, maka yang kita maksudkan bukanlah sifat-sifat kebu¬dayaan dari kelompok seperti pandai bermain musik atau berbahasa khusus, elainkan yang kita kemukakan adalah ciri-ciri biologisnya seperti ; warna kulitnya yang hitam, bentuk rambutnya yang ikal atau keriting kecil dan seba¬gainya.
5. Klasifikasi Al.Kroeber. Dimana tampak secara terang garis besar klasifikasi ras-ras yang terpenting di dunia serta hubungannya satu dengan yang lain.Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Australoid adalah penduduk asli bangsa Australia
b. Mongoloid adapun yang termasuk ras ini adalah :
1) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Tengah dan Timur)
2) Malayan Mongoloid (Asia tenggara, kepulauan Indonesia, Malaysia, Philipina dan penduduk asli Taiwan)
3) American Mongoloid (Penduduk asli benua Amerika Utara dan Selatan dari orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)
c. Caucasoid yang termasuk di dalamnya adalah :
1) Nordic (Eropa sekitar laut Baltik)
2) Alpine (Eropa tengah dan timur)
3) Mediterranean (pendududk sekitar laut tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)
4) Indic (Pakestan, India, Bangladesh, Sri Langka)
d. Negroid yang termasuk di dalamnya adalah :
1) African Negroid (Benua Afrika)
2) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Phil¬ipina)
3) Melanesian (Irian, Melanisia)
e. Ras-ras khusus yaitu yang tidak dapat diklasifikasi¬kan ke dalam ke 4 ras pokok antara lain :
1) Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Sela¬tan)
2) Veddoid (di daerah pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan)
3) Polynesian (di kepulauan Mikronesia dan Polinesia)
4) Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokaido di Jepang Utara)
6.Menurut Drs. D. Hendropuspito O.C. yang dimaksud dengan agama adalah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka danmasyarakat luas umumnya.
7.Diferensiasi dalam bidang jens kelamin adalah bahwa Pria dan wanita diciptakanoleh Allah sama derajatnya, dari segi fisik pria memang lebih kuat dari pada wanita, tetapi tidak berarti bahwa pria lebih mulia derajatnya daripada wanita.
8. Yang dimaksud dengan diferensiasi alam bidang profesi disini adalah pembedaan penduduk atau masyarakat yang didasarkan atas pekerjaan yang meru¬pakan sumber penghasilan yang dimilkinya. Profesi yang dimaksud disini suatu pekerjaan yang dalam pelaksanaannya memerlukan suatu keahlian atau ketrampilan.
9. Yang dimaksud dengan diferensiasi alam bidang Klan yang dimaksud disini adalah suatu kelompok keker¬abatan yang terdapat dalam masyarakat dengan menarik garis keturunan secara universal atau unilineal, yaitu melalui garis keturunan sepihak yaitu dari pihak ibu (material) atau dari pihak ayah (patrilineal).
10. Yang dimaksud dengan suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya, karena memiliki ciri-ciri yang mendasar, antara lain
a. kesamaan adat istiadat
b. kesamaan bahasa
c. kesamaan religi atau kepercayaan
d. kesamaan ciri-ciri fisik
e. kesamaan tata nilai budaya atau etos





.Penskoran:

Penskoran:
No
Soal Uraian Skor
1 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
2 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
3 -Menjawab 5 betul
-Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 5
4
3
2
1
0
4 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
5 -Menjawab 5 betul
-Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 5
4
3
2
1
0
6 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
7 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
8 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
9 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
10 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0

Penilaian:
Skor Nilai
28 100
27 96,43
26 92,86
25 89,29
24 85,71
23 82,14
22 78,57
21 75,00
20 71,43
19 67,86
18 64,29
17 60,71
16 57,14
15 53,57
14 50,00
13 46,43
12 42,86
11 39,29
10 35,71
9 32,14
8 28,57
7 25,00
6 21,43
5 17,86
4 14,29
3 10,71
2 7,14
1 3,57
0 -

LEMBAR PENILAIAN
Aspek : Afektif
Indikator :
Kelas / Sms : XI / 1
No. Nama Siswa Pernyataan Jumlah
Nilai Rt Ket.
1 2 3
1
2
3
4

Keterangan :
Pernyataan Pedoman Peskoran Pedoman Kategori Skor
1.
2.
3. Mengemukakan pertanyaan
Memberikan tanggapan
Berpartisipasi / antusias (A) Selalu
(B) Sering
(C) Jarang
(D) Tidak pernah
90 – 100
80 – 89
60 – 79
< 60

Tugas Siswa.
1. Mengadakan pengamatan tentnang diferensiasi sosial yang ada di lingkungannya masing-masing
2. Mencari contoh permasalahan diferensiasi sosial yang ada dilingklungannya dan menganalisa faktor penyebabnya


Malang 25 Juli .2010
Memeriksa/menyetujui Disusun Oleh
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Sosiologi






Drs.Supriyono M.Si Drs.Heru Nugroho
NIP.195708031982011003 Nip.196203111986031012




















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 1 (Satu)
Pokok Bahasan : Diferensiasi Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2010-2011



Materi Standar.
STRATIFIKASI SOSIAL
A.Pengertian
Menurut Piritin A. Sorokin sistem berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Barang siapa yang mempunyai sesuatu yang berharga itu dalam jumlah yang sangat banyak, dianggap oleh masyarakat berkedudukan dalam lapisan atas. Dan mereka yang hanya sedikit sekali atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga tersebut, dalam pandangan masyarakat memiliki kedudukan yang rendah. Biasanya masyarakat yang berada dalam golongan atas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang dihargai dalam masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat komulatif, artinya mereka yang memiliki banyak uang misalnya, akan mudah sekali mendapatkan tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan, sedangkan mereka yang mempunyai kekuasaan besar mudah menjadi kaya, dan mengusahakan ilmu pengetahuan dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya mereka yang memiliki sedikit uang atau tidak memiliki kedudukan, biasanya mereka akan cenderung semakin sulit untuk mendapatkan status, atau dapat dikatakan seseorang yang miskin cenderung semakin menjadi-jadi kemiskinannya.
Sedangkan Soerjono Soekanto mengatakan bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan pasti setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, maka hal itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat. Barang sesuatu yang dihargai dalam masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomi mungkin juga tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesolehan dalam agama atau mungkin keturunan dari keluarga yang terhormat. Sistem berlapis-lapis dalam masyarakat tersebut, dalam sosiologi dikenal dengan istilah strtifikasi sosial (social stratification)
B.Terjadinya Stratifikasi Sosial.
Adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat, dapat terjadi karena dua hal, yaitu sebagai berikut :
1. Terjadi dengan sendirinya, dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Yang biasanya menjadi alasan terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian kerabat seorang kepala masyarakat dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Alasan-alasan adalah berlainan bagi tiap-tiap masyarakat.
Contoh : Pada masyarakat yang hidupnya dari berburu hewan yang dijadikan alasan adalah kepandaiannya berburu hewan tersebut, sedangkan pada masyarakat yang telah menetap dan bercocok tanam, maka kerabat pembuka tanah (yang dianggap asli), dianggap sebagai orang-orng yang menduduki lapisan tinggi.
2. Terjadinya dengan sengaja, untuk mengejar suatu tujuan bersama. Hal itu biasanya berkaitan atau berhubungan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti misalnya pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata atau perkumpulan.
Dari uraian di atas, maka ada beberapa ciri umum yang menjadi faktor untuk menentukan adanya lapisan-lapisan dalam masyarakat (stratifikasi sosial) yaitu sebagai berikut :
1. Pemilikan kekayaan yang bernilai dalam berbagai bentuk dan ukuran. .
2. Status atas dasar fungsi dalam pekerjaan, misalnya sebagai dokter, dosen, buruh atau pekerja teknis dan sebagainya.
3. Kesalehan seseorang dalam agama, jika seseorang sungguh-sungguh dengan penuh ketulusan dalam menjalankan agamanya, maka status orang tadi akan dipandang lebih tinggi oleh masyarakat.
4. Status atas dasar keturunan, artinya dari orang yang dianggap terhormat (ningrat) merupakan ciri seseorang yang memiliki status tinggi dalam masyarakat.
5. Latar belakang, rasial dan lamanya seseorang atau sekelompok orang tinggal pada suatu tempat.
6. Status atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang. Pada umumnya seseorang yang lebih tua umurnya lebih dihormati dan dipandang tinggi statusnya dalam masyarakat.
7. Status atas dasar kekuasaan. Barang siapa yang mempunyai kekuasaan atau wewenang terbesar dalam masyarakat, menempati lapisan tertinggi dalam kehidupan masyarakat.
8. Status atas dasar ilmu pengetahuan.. Misalnya semakin tinggi gelar kesarjanaannya dan semakin banyak gelar yang mereka miliki, maka semakin tinggi kedudukannya dalam kehidupan masyarakat
C.Sistem Strtifikasi Sosial.
Sistem straifikasi sosial dalam masyarakat dapat digolongkan menjadi dua sifat yaitu sebagai berikut:
a. Bersifat Tertutup (Closed Social Stratification)
Yaitu adanya pembatasan kemungkinan pindah dari status satu ke status lainnya dalam masyakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan untuk dapat masuk pada status tertinggi dan terhormat dalm masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan.
Contoh : Ini dapat diketahui dari kehidupan masyarakat yang mangagungkan kasta seperti di India, atau masyarakat yang masih menganut faham feodalisme, atau dapat pula terjadi pada masyarakat dimana status sosialnya ditentukan atas dasar perbedaan ras dan suku bangsa. Di Amerika dan Afrika Selatan dengan sistem Apartheid yaitu perbedaaan diantara golongan kulit putih dan hitam.
b. Bersifat Terbuka (Open Social Stratification)
Yaitu adanya kemungkinan anggota masyarakat dapat unutk berpindah dari status satu ke status lainnya berdasarkan usaha-usaha tertentu, baik untuk naik lapisan ataupun bagi yang tidak beruntung untuk jatuh dari lapisan atas ke lapisan bawah.
Secar fisual sifat-sifat stratifikasi sosial sebagai berikut :
Tertutup Terbuka Campuram


Non Pribumi Pribumi
D.Kelas Sosial (Social Class)
Menurut pandangan Karl Marx adalah suatu lapisan masyarakat, dimana orang-orangnya memiliki kedudukan dan peran yang sama. Di antara status-status di dalam lapisan masyarakat tersebut dan yang dapat digolongkan sederajat, sehingga orang-orang yang berstatus demikian tersebut merupakan lapisan masyarakat
Paul B. Horton juga mengatakan bahwa para anggota suatu kelas sosial saling memandang satu sama lainnya sebagai anggota masyarakat yang setara, serta menilai diri mereka secara sosial lebih hebat atau lebih rendah dari beberapa orang lainnya. Sebagai contoh : pada acara makan malam, siapa-siapa yang mereka undang sebagai anggota masyarakat yang setara, atau anak gadis siapa yang dianggap pantas untuk ditemani oleh anak lelaki mereka. Para anggota kelas tertentu acap kali mempunyai jumlah uang yang sama, namun yang lebih penting lagi, mereka memiliki sikap, nilai dan cara hidup yang sama.
Tetapi untuk memudahkan dalam mempelajari kelas sosial, maka banyak para ahli yang mengklasifikasikan menjadi enam kelas sosial yaitu sebagai berikut :
1. Kelas sosial atas lapisan atas (upper-upper class) Mencakup keluarga kaya lama, yang berpengaruh dalam masyarakat dan sudah memiliki kekayaan begitu lama, sehingga orang-orang tidak bisa mengingat lagi kapan dan bagaimana cara keluarga-keluarga itu memperoleh kekayaan.
2. Kelas sosial atas lapisan bawah ( lower-upper class) Mungkin saja mempunyai jumlah uang yang sama, tetapi mereka belum lama memilikinya dan keluarga mereka belum lama berpengaruh dalam masyarakat.
3. Kelas sosial menengah lapisan atas (upper-midle class) Mencakup kebanyakan pengusaha dan orang-orang profesional yang berhasil, yang umumnya berlatar belakang keluarga baik dengan penghasilan yang menyenangkan.
4. Kelas sosial menengah lapisan bawah (lower-midle class) Meliputi juru tulis, pegawai kantor lainnya dan orang-orang semi profesional, serta mungkin pula termasuk pengerajin terkemuka.
5. Kelas sosial rendah lapisan atas (upper-lower class) Terdiri atas sebagian besar pekerja tetap yang sering disebut sebagai golongan pekerja oleh orang-orang yang kurang senang dengan menggunakan istilah kelas sosial rendah bagi para pekerja yang bertanggung jawab.
6. Kelas sosial rendah lapisan bawah (lower-lower class) Meliputi para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman dan orang-orang yang hampir terus-menerus tergantung pada tunjangan pegangguran


Menurut P. B. Horton dan C. L. Hunt mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tergolong dalam suatu kelas sosial tertentu, yaitu sebagai berikut :
1. Kekayaan dan penghasilan
Uang diperlukan pada kedudukan kelas sosial atas. Namun demikian, kedudukan kelas sosial seseorang secara tidak langsung sebanding dengan penghasilannya.untuk dapat memahami peran uang dalam menentukan kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Sehingga diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut cara hidup orang berkelas sosial atas. Meskipun demikian, jumlah uang sebanyak apapun tak menjamin segera mendapatkan status kelas sosial atas.
Contoh : Orang-orang kaya baru mempunyai uang, tetapi mereka tidak memiliki cara hidup orang kelas sosial atas. Mereka mampu membeli rumah, mobil, pakaiaan dan menyewa seorang penata ruang untuk memilih alat-alat perabot yang pantas, buku dan lukisan. Namun demikian, untuk dapat memiliki sikap, perasaan dan reaksi yang merupakan kebiasaan orang kelas sosial atas, diperlukan waktu yang lama. Jika seseorang tidak dilahirkan dan
2. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan determinan kelas sosial lainnya. Karena banyak orang menyadari bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat dari pada jenis pekerjaan lainnya, jenis pekerjaan tertentu memiliki prestises yang lebih tinggi dari pekerjaan lainnya. Jenis-jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memberikan penghasilan yang lebih tinggi, meskipun demikian terdapat banyak pengecualian.
Contoh : Seorang penghibur yang disenangi atau seorang pelacur mungkin dalam seminggu dapat menghasilkan penghasilan yang sama jumlahnya dengan penghasilan seorang Mahkamah Agung dalam setahun. Para diplomat dan dosen perguruan tinggi yang penghasilannya sedang di tempatkan pada urutan jenjang prestise yang lebih tinggi dari pada bintang-bintang televisi dan olahragawan profesional yang berpenghasilan lebih tinggi, dan sebagainya.
3. Pendidikan
Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, penidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang sosial. Pendidikan bukannya sekedar memberikan keterampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera minat, etiket, cara berbicara sampai perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang. Dalam beberapa hal, pendidikan malah lebih penting dari pada pekerjaan.
Contoh : Dalam segi sikap pribadi dan perilaku sosial para pekerja kasar sangat beda dengan para karyawan kantor. Namun demikian perbedaan itu tidak tampak bila mana tingkat pendidikan mereka sebanding (De Fronzo, 1973).
Sedangkan menurut J. S. roucek dan R. L. Warren mengatakan bahwa faktor utama yang menentukan kelas sosial seseorang adalah :
1. Jenis kegiatan ekonomi
2. Jumlah pendapatan
3. Jenis dan jumlah pendidikan formal
4. Jenis tempat kediaman
5. Jenis kegiatan rekreasi
6. Keanggotaan dalam berbagai persatuan
7. Kedudukan kelas sosial sesuatu keluarga
E.Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial.
Unsur-unsur lapisan-lapisan (stratifikasi sosial) dalam masyarakat dalam stratifikasi sosial terdapat dua unsur pokok, yaitu status (kedudukan) dan peranan. Status dan peranan mempunyai hubungan timbal balik yang merupakan unsur penempatan seseorang dalam srata tertentu dalam masyarakat. Kedudukan dapat memberikan pengaruh, kehormatan dan kewibawaan pada seseorang. Sedangkan peranan merupakan sikap seseorang yang menyandang status dalam kehidupan masyarakat.
a. Status (Kedudukan).
-Paul B. Horton dan Chester L. Hunt Status sosial adalah suatu posisi atau kedudukan dalam masyarakat dengan kewajiban dan hak istimewa yang sepadan.
-Soerjono Soekanto Membedakan antara status dengan status sosial, status diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lain dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok berhubungan dengan kelompok-kelompok lainnya dalam kelompok yang lebih besar lagi. Sedangkan status sosial diartikan sebagai tempat secara umum seseorang dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya
Macam Status Sosial.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka status sosial dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan poroses perkembangannya, yaitu sebagai berikut :
1) Ascribed Status, yaitu proses yang dipeoleh karena kelahiran atau atas dasar keturunan. Pada umumnya status ini terdapat pada masyarakat yangmenganut stratifikasi tertutup..
Contoh :
a) Anak seorang bangsawan maka kedudukannya akan sebagai bangsawan pula.
b) Anak seorang warga kasta Brahmana di India, maka meeka akan memperoleh kedudukan sebagai kasta Brahmana pula karena orang tuanya tergolong dalam kasta yang bersangkutan
c) Seorang wanita walaupun terjadi emansipasi akhir-akhir ini yang banyak sekali menghasilkan persamaan dalam bidang pekerjaan dan jabatan, pendidikan atau politik, tapi kedudukannya sebagai ibu di dalam masyarakat secara relatif tetap berada dibawah kedudukan ayah sebagai kepala rumah tangga.
2) Aschieve Status, yaitu status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini cara memperolehnya berbeda dengan status atas dasar kelahiran atau keturunan, status ini bersifat terbuka, yaitu atas dasar cita-cita yang direncanakan dan diperhitungkan secara matang. Individu dan segenap anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam memilih status tertentu sesuai dengan kemampuannya sendiri.
Contoh : Setiap orang dapat menjadi hakim, dokter, menteri, guru besar, pilot, jendral, sopir dan sebagainya, asal ia dapat memenuhi syarat-syarat tertentu yang kesemuanya terserah pada usaha-usaha dan kemampuannya untuk mencapai tujuan tersebut.
3) Assigned Status, yaitu status yang diperoleh seseorang atas dasar pemberian karena jasa-jasanya yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Status ini mempunyai hubungan erat dengan achieved status.
Contoh : Seseorang yang telah berjuang untuk membela negara dan kepentingan masyarakat diberi kedudukan sebagai pahlawan
Simbol Status.
Kedudukan macam apa yang dimiliki seseorang atau kedudukan macam apa yang melekat padanya, dapat terlihat pada kehidupannya sehari-hari melalui ciri-ciri tertentu, yang dalam sosiologi dinamakan status simbol (prestise simbol). Ciri-ciri tersebut seolah-olah sudah menjadi bagian dari hidup orang yang bersangkutan atau dapat dikatakan telah istitutionalized atau bahkan internalized. Ada beberapa ciri-ciri tertentu yang dianggap sebagai status simbol, yaitu antara lain sebagai berikut :
a) Cara berpakaian
b) Cara pergaulan
c) Cara mengisi waktu senggang
d) Cara memilih tempat tinggal
e) Cara dan corak menghiasi rumah kediaman

2. Peranan (Role).
Peranan adalah pola perilaku ideal yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan status yang dimilikinya. Seseorang dapat dikatakan telah menjalankan perannya dengan baik apabila seseorang tersebut telah menjalankan atau melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai status yang dimilikinya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat
Dalam melaksanakn sesuatu peranan tertentu kita diharapkan oleh masyarakat agar menggunakan cara-cara yang sesuai dengan mereka harapkan. Keadaan semacam ini disebut sebagai presribed role (peranan yang dianjurkan). Tetapi adakalanya orang-orang yang diharapkan ini tidak berperilaku menurut cara-cara yang konsisten dengan harapan-harapan si pemberi pesan. Keadan seperti ini disebut enacted role (peranan nyata) yaitu keadaan sesungguhnya dari seseorang dalam menjalankan peranan tertentu
Ketidak selarasan pelaksanaan kedua peran tersebut mungkin disebabkan oleh :
a. Kurangnya pengertian para individu terhadap persyaratan-persyaratan bagi peran yang harus ia lakukan.
b. Kesenjangan untuk bertindak menyimpang dari persyaratan peranan yang diharapkan.
c. Ketidak mampuan individu memaikan peranan tersebut secara efektif.
Di samping itu seseorang yang menjalankan peranannya secara emosional akan menampakan ciri yang disebut role distance (kesenjangan peranan). Hal ini sering terjadi apabila peranan yang harus dijalankan itu tidak memperoleh prioritas tinggi dalam hidupnya. Lain halnya apabila peran yang harus ia jalankan itu sesuai dengan seleranya dan dirasakan bermanfaat, maka ia akan menjalankannya secara sungguh-sungguh. Pelaksanaan peranan masing-masing sering disertai dengan ketengangan atau tekanan psikologis yang terus berlangsung sampai individu itu sendiri merubah prioritasnya dan bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa peranannya adalah sesuatu yang positif.Contoh : Seorang wanita masih kuliah meskipun ia sudah memiliki dua orang anak dan juga mempunyai pekerjaan sampingan ini mempunyai peranan yang harus ia jalankan. Seandainya pekerjaan wanita tadi hanya sebagai pelayan di sebuah toko, ia tidak akan begitu menghargai pekerjaannya ini. Dibandingkan dengan peranan lain sebagai ibu dan sebagai mahasiswa maka pekerjaan sampingannya itu tidak akan memperoleh prioritas tinggi. Sering kali wanita tadi merasa pekerjaannya di toko terganggu dan menjadi emosional jika anaknya sedang sakit atau dia sedang menghadapi ujian di sekolahnya. Seandainya situasi seperti ini terus berlangsung dan prioritasnyapun tidak berubah, ada kemungkinan ia mengalami tekanan atau ketegangan psikologis yang menyebabkan wanita itu mengerjakan pekerjaannya secara apa adanya
Ada kalanya seseorang mengalami kesulitan untuk melaksanakan suatu peran yang telah ditentukan karena adanya ketidakselarasan antara kewajiban dan tujuan peran itu sendiri. Inilah yang disebut ketegangan peranan. Ketidakcocokan bisa saja dijumpai pada seseorang apabila peranan partnernya memiliki tujuan-tujuan yang berbeda dengannya. Apabila seseorang memiliki status yang menggunakan pola-pola perilaku yang berbeda-beda, pola-pola tersebut pada suatu saat akan mengalami ketidakcocokan dan saling bertentangan satu sama lain.
Contoh : Ada seorang manager team sepak bola yang diharapkan bisa bergaul dengan para pemain berikut pelatihnya namun di lain pihak diapun diharapkan untuk menjalankan kebijaksanaan keputusan-keputusan atasannya yang menganjurkan untuk melakukan suatu transfer pemain seandainya hal itu bisa memperbaiki kualitas dan menguntungkan teamnya. Sungguh sulit bagi manager itu untuk terus bisa bergaul dengan baik dengan para pemain sementara diapun disiplin melaksanakan kebijakan-kebijakan lainnya sehingga manager itu sering mengalami ketegangan peranan.
Dalam suatu masyarakat industri seseorang mungkin harus menjalankan beberapa peranan sekaligus dan dengan demikian tentunya dia akan menemui tuntutan-tuntutan yang saling bertentangan. Sudah merupakan rahasia umum bahwa suatu kegagalan peranan dalam kondisi masyarakat seperti itu adalah wajar. Meskipun kemungkinan tidak berhasil dalam menjalankan status keturunan dengan suatu peranan atau status yang diperolehnya melalui prestasi sama besarnya, namun kenyataan sering kita jumpai bahwa mereka-mereka yang menjalankan peranannya melalui prestasilah yang sering mengalami kegagalan. Itulah mengapa para individu yang gagal memperoleh status yang diberikan tidak berperan lagi, disamping ada juga orang lain yang berhasil mendapatkan status yang dikehendaki namun tidak berhasil mengemban peran yang dimaksud, inilah yang disebut kegagalan peranan.
Contoh : Seorang pengacara yang merasa kurang senang dengan pekerjaannya di pengadilan, kemungkinan akan merasa kurang berhasil dalam peranannya sebagai seorang pengacara. Begitu pula dengan seorang dokter gigi yang selalu dibatasi dengan prosedur-prosedur rutin di dalam praktek kerjanya dan juga harus menyerahkan pasiennya kepada dokter yang lebih berpengalaman, maka ada kemungkinan dia juga akan merasa gagal dalam menjalankan perannya sebagai dokter gigi.
Dalam suatu masyarakat industri modern yang pada umumnya terdiri dari kelompok-kelompok yang memiliki keanggotaan ganda, dimana kebanyakan individu dituntut untuk melakukan peranan lebih dari satu, dimana peranan-peranan itu pada umumnya saling bertentangan, pasti sering menimbulkan kekacauan dan ketidakserasian. Keadaan ini juga bisa dialami oleh orang-orang yang hanya menjalankan peranan tunggal. Itulah yang disebut dengan konflik peranan, yaitu suatu keadaan dimana seseorang individu tidak bisa menjalankan peranan yang diharapkan oleh masyarakat sesui dengan status yang mereka miliki.
Contoh : Profesor-profesor di suatu universitas diharapkan bisa mencurahkan segenap waktu dan tenaganya demi kepentingan para mahasiswa seperti halnya menyiapkan mata kuliah, mengadakan suatu pertemuan dengan para mahasiswa setelah jam kuliah dan sebagainya.

Indikator:
1. Menerangkan pengertian stratifikasi sosial
2. Menganalisa terjadinya stratifikas sosial
3. Menganalisa sistem stratifikas sosial
4. Mengamarkan sistem stratifikas sosial
5. Mengidentifikasikan kelas sosial dalam masyarakat
6. Menerangkan faktor kelas sosial dalam masyarakat
7. Menerangkan unsur-unsur stratifikasi sosial dalam masyarakat
8. Mengidentifikasikan macam-macam status sosial dalam masyarakat
9. Menerangkan pengertian simbul status
10. Menerangkan pengertian konflik peranan
11. Menerangkan macam-macam konflik peranan dalam masyarakat

Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Menerangkan pengertian stratifikasi sosial
2. Menganalisa terjadinya stratifikas sosial
3. Menganalisa sistem stratifikas sosial
4. Mengamarkan sistem stratifikas sosial
5. Mengidentifikasikan kelas sosial dalam masyarakat
6. Menerangkan faktor kelas sosial dalam masyarakat
7. Menerangkan unsur-unsur stratifikasi sosial dalam masyarakat
8. Mengidentifikasikan macam-macam status sosial dalam masyarakat
9. Menerangkan pengertian simbul status
10. Menerangkan pengertian konflik peranan
11. Menerangkan macam-macam konflik peranan dalam masyarakat

Metode Pembelajaran.:
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Pengamatan
4.Tanya Jawab

Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
I
. Kegiatan awal
a. Guru menyampaikan apersepsi
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau kompetensi baru yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian: kelompok kecil
b. Prosedur pembelajaran.
• Tanya jawab mengenai stratifikasi sosial yang ada di lingkungan sekitarnya
• Kegiatan pengamatan
• melaporkan hasil pengamatan dalam bentuk makalah dan power point
• Diskusi kelompok
• Menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil diskusi
• memberikan contoh penerapan konsep tentang stratifikasi sosial dalam kehidupan sehari-hari
• membuat rangkuman
.c.Pembentukan kompetensi:
• Menganalisa tentang Menerangkan pengertian stratifikasi sosial
• Menganalisa terjadinya stratifikas sosial
• Menganalisa sistem stratifikas sosial
• Mengamarkan sistem stratifikas sosial
• Mengidentifikasikan kelas sosial dalam masyarakat
• Menerangkan faktor kelas sosial dalam masyarakat
• Menerangkan unsur-unsur stratifikasi sosial dalam masyarakat
• Mengidentifikasikan macam-macam status sosial dalam masyarakat
• Menerangkan pengertian simbul status
• Menerangkan pengertian konflik peranan
• Menerangkan macam-macam konflik peranan dalam masyarakat
• sosial dalam masyarakat
• Mengidentifikasikan bentuk-bentuk diferensiasi sosial dalam masyarakat
Kegiatan akhir
a. Untuk membentuk dan memanfaatkan sikap peserta didik terhadap kompetensi yang telah dipelajari pada akhir pembelajaran Guru bersama siswa mengadakan perenungan dan mengambil kesimpulan
b. Post tes bisa dilakukan secara lesan atau tertulis
c. penugasan 2 x 10 Menit






2 x 70 Menit















2 x 10 Menit


Sumber/ Bahan / Alat
1. Sumber : Model pembelajaran sosiologi XI oleh Drs.Heru Nugroho dan buku-buku sosiologi yang relevan
2. Bahan : Koran, majalah
3. Sumber belajar : Alat tulis, LCD
4. Media Pembelajaran : Power Point

Penilaian.
Penilaian dilakukan melalui penilaian proses,tes lisan atau tertulis,dan portopolio
a. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan peserta didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran atau tes tertulis dengan memberi soal yang harus dikerjakan dilembar kertas
c. Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dikumpulkan untuk dijadikan bahan penilaian akhir.
d. Penilaian afektif

LEMBAR PENGAMATAN

Kelas. : ….. Kelompok :
No Nama Siswa Unsur Penilaian Jumlah skor Kategori
Kreativitas Keaktifan Emosi Inisia
tif Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
Pedoman Peskoran Skor Pedoman Kategori Skor
• Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 4
3
2
1 • Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 16 - 20
11 - 15
06 - 10
01 - 05
Skor Tertinggi = 4 x 5 = 20
Skor terendah = 1 x 5 = 5


Soal Tes lesan atau tes tertulis:
1. Menerangkan pengertian stratifikasi sosial
2. Menganalisa terjadinya stratifikas sosial
3. Menganalisa sistem stratifikas sosial
4. Mengambarkan sistem stratifikas sosial
5. Mengidentifikasikan kelas sosial dalam masyarakat
6. Menerangkan faktor kelas sosial dalam masyarakat
7. Menerangkan unsur-unsur stratifikasi sosial dalam masyarakat
8. Mengidentifikasikan macam-macam status sosial dalam masyarakat
9. Menerangkan pengertian simbul status
10. Menerangkan macam-macam konflik peranan dalam masyarakat



Jawaban tes lesan atau tertulis
1. Sedangkan Soerjono Soekanto mengatakan bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan pasti setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, maka hal itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat. Barang sesuatu yang dihargai dalam masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomi mungkin juga tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesolehan dalam agama atau mungkin keturunan dari keluarga yang terhormat. Sistem berlapis-lapis dalam masyarakat tersebut, dalam sosiologi dikenal dengan istilah strtifikasi sosial (social stratification).
2.Terjadinya Stratifikasi Sosial.Adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat, dapat terjadi karena dua hal, yaitu sebagai berikut :
1. Terjadi dengan sendirinya, dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Yang biasanya menjadi alasan terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian kerabat seorang kepala masyarakat dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Alasan-alasan adalah berlainan bagi tiap-tiap masyarakat.
2. Terjadinya dengan sengaja, untuk mengejar suatu tujuan bersama. Hal itu biasanya berkaitan atau berhubungan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti misalnya pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata atau perkumpulan
3. Sistem straifikasi sosial dalam masyarakat dapat digolongkan menjadi dua sifat yaitu sebagai berikut:
a.Bersifat Tertutup (Closed Social Stratification) Yaitu adanya pembatasan kemungkinan pindah dari status satu ke status lainnya dalam masyakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan untuk dapat masuk pada status tertinggi dan terhormat dalm masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan.
b.Bersifat Terbuka (Open Social Stratification) Yaitu adanya kemungkinan anggota masyarakat dapat unutk berpindah dari status satu ke status lainnya berdasarkan usaha-usaha tertentu, baik untuk naik lapisan ataupun bagi yang tidak beruntung untuk jatuh dari lapisan atas ke lapisan bawah.

4.Secar fisual sifat-sifat stratifikasi sosial sebagai berikut :
Tertutup Terbuka Campuram


Non Pribumi Pribumi
5. Kelas sosial menurut pandangan Karl Marx adalah suatu lapisan masyarakat, dimana orang-orangnya memiliki kedudukan dan peran yang sama. Di antara status-status di dalam lapisan masyarakat tersebut dan yang dapat digolongkan sederajat, sehingga orang-orang yang berstatus demikian tersebut merupakan lapisan masyarakat
6. faktor yang menyebabkan seseorang tergolong dalam suatu kelas sosial tertentu, yaitu sebagai berikut :
a. Kekayaan dan penghasilan
b. Pekerjaan
c. Pendidikan
7.Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
a.Status (Kedudukan).
b.Peranan (role)
8.Macam Status Sosial.
a.Ascribed Status, yaitu proses yang dipeoleh karena kelahiran atau atas dasar keturunan.
b.Aschieve Status, yaitu status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja.
c.Assigned Status, yaitu status yang diperoleh seseorang atas dasar pemberian karena jasa-jasanya
9.Simbol Status.Kedudukan macam apa yang dimiliki seseorang atau kedudukan macam apa yang melekat padanya, dapat terlihat pada kehidupannya sehari-hari melalui ciri-ciri tertentu, yang dalam sosiologi dinamakan status simbol (prestise simbol). Ada beberapa ciri-ciri tertentu yang dianggap sebagai status simbol, yaitu antara lain sebagai berikut :
a. Cara berpakaian
b. Cara pergaulan
c. Cara mengisi waktu senggang
d. Cara memilih tempat tinggal
e. Cara dan corak menghiasi rumah kediaman
10.Ada kalanya seseorang mengalami kesulitan untuk melaksanakan suatu peran yang telah ditentukan karena adanya ketidakselarasan antara kewajiban dan tujuan peran itu sendiri. Inilah yang disebut ketegangan peranan

Penskoran:

Penskoran:
No
Soal Uraian Skor
1 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
2 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
3 -Menjawab 5 betul
-Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 5
4
3
2
1
0
4 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
5 -Menjawab 5 betul
-Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 5
4
3
2
1
0
6 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
7 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
8 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
9 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
10 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0

Penilaian:
Skor Nilai
28 100
27 96,43
26 92,86
25 89,29
24 85,71
23 82,14
22 78,57
21 75,00
20 71,43
19 67,86
18 64,29
17 60,71
16 57,14
15 53,57
14 50,00
13 46,43
12 42,86
11 39,29
10 35,71
9 32,14
8 28,57
7 25,00
6 21,43
5 17,86
4 14,29
3 10,71
2 7,14
1 3,57
0 -

LEMBAR PENILAIAN
Aspek : Afektif
Indikator :
Kelas / Sms : XI / 1
No. Nama Siswa Pernyataan Jumlah
Nilai Rt Ket.
1 2 3
1
2
3
4

Keterangan :
Pernyataan Pedoman Peskoran Pedoman Kategori Skor
1.
2.
3. Mengemukakan pertanyaan
Memberikan tanggapan
Berpartisipasi / antusias (A) Selalu
(B) Sering
(C) Jarang
(D) Tidak pernah
90 – 100
80 – 89
60 – 79
< 60

Tugas Siswa.
1. Mengadakan pengamatan tentnang stratifikasi sosial sosial yang ada di lingkungannya masing-masing
2. Mencari contoh permasalahan stratifikasi sosial yang ada dilingklungannya dan menganalisa faktor penyebabnya


Malang 25 Juli .2010
Memeriksa/menyetujui Disusun Oleh
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Sosiologi






Drs.Supriyono M.Si Drs.Heru Nugroho
NIP.195708031982011003 Nip.196203111986031012









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 1 (Satu)
Pokok Bahasan : Konflik Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2009-2010



MATERI PELAJARAN
KONFLIK SOSIAL.
a. Pengertian Konflik Sosial.
Setiap individu yang hidup di masyarakat memiliki karateristik yang berbeda. Adanya hal tersebut tidak jarang menimbulkan konflik multidimensi, baik antar individu, individu dengan kelompok, maupun antar kelompok.
Untuk memudahkan pemahan mengenai apa itu konflik,maka dibawah ini dekemukakan beberapa pengertian komflik menurut beberapa ahli:
1) Menurut Soerjono Soekanto, dalam buku “Asas-Asas Sosiologi” yang dimaksud konflik adalah bentuk interaksi sosial, dimana antar pihak berusaha untuk saling menjatuhkan. Sementara itu, Soerjono Soekanto menyatakan, konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan disertai ancaman dan kekerasan.
2) Menurut Robert M.Z.Lawang,konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal yang langka,contohnya nilai,status,kekuasaan,dan otoritas.Sementara tujuan dari mereka yang berkonflik itu tidak hanya untuk memperoleh keuntungan,tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
3) Menurut Sosiologi modern,konflik tidak hanya memiliki fungsi negatif tetapi juga fungsi positif.Dengan fungsi negatif .terjadinya konfllik dapaaaat merusak solidaritas kelompok yang dapat menyebabkan terjadinya perpecahan.Sedangkan fungsi positif,terjadinya konflik angota-angota msyarakat akan menilai dirinya sendiri dan mungkin akan disusul dengan perubahan dimana solidaritas kelompok akan semakin erat untuk mengatasi masa;ah dengan kelompok lawannya.
b. Konflik Sebagai Bagian dari Proses Disosiatif.
1) Pengertian Proses Disosiatif
Proses disosiatif adalah proses interaksi antara dua pihak atau lebih dalam masyarakat yang bersifat kontradiktif,dalam arti masing-masing yang berinteraksi tidak adanya kerjasama dan saling berlawanan. Bentuk hubungannya bertingkat, mulai dari yang bersifat kompetisi ,kontravensi, hingga konflik sosial.
2) Ciri-ciri Proses Disosiatif
Adapun ciri-ciri proses disosiatif, antara lain:
a) Terdapat perbedaan persepsi dan pendapat atau pola pikir
b) Terdapat perbedaan kepentingan
c) Terdapat perbedaan tujuan
d) Adanya sifat kontravensi antar pihak
e) Adanya benturan-benturan fisik
3) Jenis Proses Disosiatif
a) Persaingan (Competition).
Kompetisi dapat diartikan sebagai suatu proses sosial,dimana orang-peroangan atau kelompok-kelompok manusia yang berkompetisi mencari keuntungan melaui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian dari publik (baik perorangan maupun kelompok manusia) dengan cara usaha-usaha menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada,tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.atau dengan kata lain ,persaingan yang terjadi antara pihak satu dengan yang lain untuk memperebutkan sesuatu yang sifatnya terbatasnya.
Persaingan tersebut diatas menghasilkan beberapa bentuk,yaitu sebagai berikut:
1) Persaingan dibidang ekonomi,
2) Persaingan dalam bidang kebudayaan
3) Persaingqan untuk mencapai suatu kedudukan dan peranan yang tertentu dalam masyarakat.
4) Persaingan karena perbedaan ras,
Persaingan dalam batas-batas tertentu mempunyai beberapa fungsi,yaitu antara lain:
1) Persaingan menyalurkan keinginan keinginan yang bersifat kompetetif dari orang-perorangan aau kelompok-kelompok manusia.
2) Persaingan berfungsi sebagai suatu jalan dimana keinginan-keinginan kepentingan-kepentingan serta nilai-nilai yang ada pada suatu masa menjadi pusat perhatian,tersalurkan sengan sebaik-baiknya oleh mereka yang bersaing.
3) Persaingan merupakan alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan seleksi sosial.
4) Persaingan juga berfungsi sebagai alat untuk menyaring warga-warga golongan-golongan karya (fungsional) yang akhirnya dapat menghasilkan pembagian kerja yang efektif.
b) Kontravensi (Contravention)
Kontravensi pada hakekatnya adalah merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dengan pertentangan.Kontravensi terutama ditansai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang aatau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian,atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang atau perasaan tersebut dapat pula berkembang terhadap kemungkinan,kegunaan,keharusan atau penilaian terhadap suatu usul,buah pikiran,kepercayaan,doktrin,atau rencana yang dikemukakan orang perorangan atau kelompok manusia lain.
Sifat kontravensi akan terungkap dalam bentuk aktivitas sebagai berikut:
• Menolak ajakan atau himbauan dari pihak satu kepada yang lain,
• Menghindari adanya bentuk-bentuk kerja sama,
• Meragukan bentuk hubunga antar pihak,
• Menghalangi perkembangan atau keberhasilan pihak lain,
• Mengecilkan keberadaan pihak-pihak yang lain.
Proses kontravensi mempunyai lima macam tingkatan, yaitu:
1) General Kontravensi
Merupakan bentuk hubungan kontravensi yang masih bersifat umum. General kontravensi terjadi manakala masing-masing pihak masih menahan diri untuk tidak melkukan ekspansi terhadap pihak yang lain. General kontravensi ditandai dengan adanya sikap seperti penolakan,keengganan,perlawanan, menghindar,protes,gangguan-gangguan,,perbuatan kekerasan, perbuatan mengacaukan pihak lawan dan mencegah hubungan antar pihak satu dengan yang lain. Namun, rasa ketidak cocokan ini masih mereka sembunyikan sehingga tidak tampak hubungan yang saling merugikan
2) Medial Kontravensi
Merupakan kelanjutan dari general kontravensi, yaitu rasa ketidakpuasan / tidak senang antara pihak satu dengan yang lain sudah mulai tampak dan disampaikan atau dikeluhkan pada pihak ketiga,seperti misalnya memfitnah,membuat surat selebaran,mencerca,menyangkal pernyataan dimuka umum, melempar beban pembuktian kepada pihak lain, walaupun belum terlalu memberatkan. Contoh, A tidak senang dengan B, di mana rasa ketidak senangannya sudah mulai diceritakan kepada pihak ketiga, yaitu C.
3) Intensif Kontravensi
Intensif kontravensi terjadi manakala rasa ketidak cocokan antara pihak pertama dan kedua sudah disampaikan kepada pihak ketiga dengan ditambah isu-isu,penghasutan, mengecewakan pihak lain. Contoh, A tidak senang terhadap B. Rasa ketidaksenangannya sudah diceritakan kepada C sebagai pihak ketiga dan sudah ditambah dengan informasi yang menjelekkan pihak B dalam bentuk isu atau fitnah.
4) Misteri Kontravensi
Yaitu intensif kontravensi yang dilakukan dengan membuat serangan bersifat rahasia. Misalnya, dalam bentuk sabotase, surat kaleng, isu-isu negatif, dan kebohongan. Hal ini telah berlangsung dua arah, baik dari pihak yang pertama maupun kedua.
5) Taktis Kontravensi
Merupakan bentuk hubungan antara dua pihak atau lebih yang saling tidak cocok. Masing-masing sudah melakukan fitnah dan serangan rahasia yang disertai ancaman yang sehingga memungkinkan munculnya suatu peperangan.seperti misalnya mengejutkan pihak lawan,mengganggu atau membingungkan fihak lawan,misalnya dalam kampanye pemilihan umum
c) Pertikaian (konflik)
Puncak dari proses disosiatif yang terjadi dalam masyarakat adalah terjadinya konflik. Konflik mempunyai tiga dimensi penting, yaitu:
1. Adanya perbedaan pendapat,
2. Adanya persaingan yang tidak dapat dimusyawarahkan,
3. Adanya benturan fisik yang dilakukan oleh kedua belah pihak.
Jadi dengan demikian pertentangan adalah suatu proses sosial dimana orang-perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.Sebab musabab atau akar dari pertentangan adalah sebagai berikut:
Perbedaan antara orang-perorangan,perbedaan pendirian dan perasaan mungkin menyebabkan bentrokan antara orang-perorangan.
Perbedaan kebudayaan,perbedaan kepribadian dari orang-perorangan tergantung pula dari pola-pola kebudayaan yang menjadi latarbelakang pembentukan serta perkembangan kepribadian tersebut.

c. Macam-macam Konflik Sosial.
Konflik sosial hampier terjadi setiap saat dalam kehidupan masyarakat, baik dalam skala besar maupun kecil. Macam-macam konflikyang terjadi dalam masyarakat dapat dilihat dari beberapa sudut pandang atau tinjauan, antara lain:
1) Menurut Wilayah.
Menurut luas atau sempitnya wilayah, konflik dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam, antara lain:
a) Konflik Lokal
Yaitu konflik yang melibatkan orang atau kelompok orang dalam skala yang relatif sempit, seperti wilayah provinsi atau kabupaten. Konflik Nasional
b) Konflik Internasional
Yaitu konflik antara dua negara atau lebih untuk memperebutkan sesuatu hal yang menyangkut luas wilayah, batas wilayah, kekayaan laut, masalah perdagangan, dan masalah HAM. Dalam hal konflik internasional, penyelesaiannya melibatkan mediator tingkat dunia termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa. Contoh konflik internasional, antara lain:
 Konflik antara Pemerintah Irak dengan tentara Multinasional
 Konflik antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Malaysia memperebutkan Pulau Ambalat di perairan Kalimantan Timur
2) Menurut Jumlah Orang yang Terlibat
Menurut jumlah orang yang terlibat dalam suatu pertikaian, konflik dapat di bedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a) Konflik Individual
Yaitu konflik yang bersifat pribadi atau antar individu. Konflik individu merupakan konflik yang berskala kecil. Akan tetapi, konflik individu dapat berkembang menjadi konflik kolektif ketika individu yang terlibat konflik mempunyai pengaruh besar dalam masyarakat.
b) Konflik Kolektif
Yaitu konflik antar kelompok individu. Konflik kolektif dapat berbentuk sebagai berikut:
 Konflik antar keluarga dan kerabat
 Konflik antar suku
 Konflik antar ras
 Konflik antar negara
 Konflik antar kelompok negara
3) Menurut Derajat Kedudukannya.
a) Konflik Horizontal
Yaitu konflik sosial antara dua pihak atau lebih yang mempunyai kedudukan sederajat dalam masyarakat. Contohnya:
 Konflik antar pelajar SMA
 Konflik antar parpol
 Konflik antar suku
 Konflik antar umat bergama
b) Konflik Vertikal
Konflik vertikal adalah konflik antar pihak dalam suatu struktur organisasi yang mempunyai derajat kedudukan yang tidak sama. Contoh:
 Konflik antara buruh dan majikan
 Konflik antara guru dengan murid
 Konflik antar atasan dengan bawahan
4) Menurut Penyebabnya
a) Konflik Bernuansa Ideologis
b) Konflik Bernuansa Politik
c) Konflik Bernuansa Ekonomi
d) Konflik Bernuansa Sosial Budaya
e) Konflik Multidimensi
d. Sebab-sebab Terjadinya Konflik Sosial.
Konflik sosial dalam masysarakat, baik dalam skala besar maupun kecil dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, antara lain:
1) Adanya Perbedaan Kepentingan
2) Perbedaan Ras
3) Perbedaan Struktur Budaya
4) Perbedaan Ideologis
e. Perbedaan Kondlik Dengan Kekerasan.
1) Pengertian Kekerasan (Violence)
Pada hakikatnya, tindak kekerasan (violence) adalah suatu perlakuan keras yang menyangkut penganiayaan atapun pembunuhan dari satu pihak kepada pihak yang lain tanpa ada perlawanan. Pada suatu kekerasan terdapat dua pihak atau lebih yang terlibat di dalamnya. Diantara dua pihak tersebut, ada satu pihak yang lebih kuat dari pihak lain sehingga pihak yang lemah tidak melakukan perlawanan. Hal yang terjadi kemudian adalah tekanan (pressure) dan penganiayaan bahkan sampai dengan pembunuhan. Contoh-contoh tindak kekerasan, antara lain:
 Kekerasan majikan terhadap buruh (TKI di Malaysia,Timur Tengah)
 Kekerasan suami terhadap istri
 Kekerasan terhadap tawanan perang
2) Kaitan antara Konflik dan Kekerasan
Konflik dan kekerasan mempunyai kaitan yang sangat erat bahkan seringkali amat sulit untuk dipisahkan. Sebagai pedoman dapat dikatakan bahwa kekerasan melibatkan dua pihak atau lebih yang tidak seimbang sehingga tidak ada perlawanan dari kedua belah pihak. Sebaliknya, pada konflik sosial kedua belah pihak berada dalam posisi yang sadar dan sengaja untuk memperebutkan sesuatu hingga diikuti dengan benturan-benturan fisik.
Suatu konflik sosial dapat mengkibatkan terjadinya kekerasan, manakala pihak yang satu berda pada posisi yang lebih kuat terhadap kelompok yang lain.
3) Perbedaan antara Konflik dan Kekerasan

Konflik Kekerasan
a. Menimbulkan korban, baik dalam bentuk harta maupun nyawa pada kedua belah pihak
b. Ada pelanggaran-pelangaran hak asasi manusia, tetapi dilakukan oleh kedua belah pihak
c. Melalui proses relatif panjang yang berawal dari kontravensi, kompetisi, hingga membentuk suatu konflik sosial
d. Untuk melakukan penyelesaian dapat dilakukan oleh pihak ketiga melalui suatu proses perundingan perdamaian berdasarkan hasil kesepakatan kedua belah pihak
a. Menimbulkan korban kerusakan harta benda maupun nyawa, tetapi hanya terjadi pada pihak yang lemah saja
b. Ada pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah
c. Proses terjadinya relatif lebih pendek yang berada dalam suatu proses interaksi antar pihak dalam rantai kehidupan bersama
d. Untuk melakuka penyelesaian dilakukan melalui peradilan apabila ada tuntutan dari pihak yang lemah


f. Akibat Yang Ditimbulkan Konflik Sosial.
1) Yang bersifat Konstruktif:
a. Bertambahnya solidaritas dalam kelompok sendiri(in-group solidarity)
b. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belun jelas atau masih belum tuntas.
c. Membantu menghidupkan norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
d. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan amtar individu dan kelompok
e. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat atau tahan uji menghadapi berbagai situasi.
f. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik mempunyai kekuatan seimbang untuk bersatu kembali.karena dirasakan bahwa konflik yang berlarut tidak membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
2) Yang bersifat Desstruktif
a. Retaknya persatuan kelompok.
b. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia (bila konflik berubah kekerasan)
c. Berubahnya sikap dan kepribadian individu,baik yang mengarah ke hal yang positif maupun negatif
d. Munculnya domunasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang kalah.
g. Upaya Untuk Menyelesaikan Konflik Sosial.
Gencatan senjata adalah langkah awal untuk meredakan suatu ketegangan dengan menghentikan peperangan atau pertempuran sementara antara dua pihak atau lebih. Setelah kedua belah pihak menghentikan peperangan, usaha-usaha menuju suatu perundingan damai, dapat dilakukan antara lain dengan akomodasi.
Ada tiga prasyarat sebuah konflik tidak berakhir dengan kekerasan,yaitu sebagai berikut:
• Setiap kelompok yang terlibat konflik harus menyadari akan adanya situasi konflik diantara mereka.
• Pengendalian konflik hanya mungkin bisa dilakukan apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan itu terorganisir dengan jelas,bila tidak maka akan sulit terkendalikan.
• Setiap kelompok yang terlibat dalam konflik harus mematuhi aturan-aturan permainan tertentu yang telah disepakati bersama.
Adapun, bentuk-bentuk akomodasi sebagai alat untuk menyelesaikan suatu persengketaan antara pihak-pihak yang bertikai dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Gencatan Senjata.
Yaitu upaya penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan yang tidak boleh diganggu. Misalnya, merawat korban yang luka-luka, mengubur yang meninggal, perundingan perdamaian, merayakan hari suci dan keagamaan.
2) Mediation
Yaitu upaya penyelesaian pertikaian oleh pihak ketiga, tetapi tidak diberikan keputusan yang mengikat. Pihak ketiga netral dan kedudukannya haya sebagai penasihat saja serta tidak berwenang memberi keputusan untuk menyelesaiakn perselisihan.
3) Conciliation
Yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih bagi suatu persetujuan bersama. Conciliation sifatnya lebih lunak dibandingkan dengan coercion dan membuka kesempatan pada pihak-pihak yang bersengketa untuk mengadakan asmilasi. Misalnya, usaha penyelesaian perburuhan di Departemen Tenaga Kerja dalam menyelesakan soal upah, jam kerja, dan kesejahteraan buruh.
4) Toleration
Sikap dimana kedua belah puhak mempertahankan pendiriannya tetapi masih bersedia menghormati pendirian lain, sehingga tidak menimbulkan permusuhan. Misalnya, toleransi antar umat beragama.
5) Stalemate
Yaitu suatu keadaan dimana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang, namun berhenti pada titik tertentu dalam melakukan pertentangannya karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur. Contoh, perlombaan senjata antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet pada masa lalu.
6) Coercion
Yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh suatu paksaan. Coercion terjadi apabila salah satupihak berada dalam keadaan yang lemah sekali.
7) Compromise
Yaitu salah satu bentuk akomodasi, dimana pihak yang terlibat masing-masing mengurang tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap pertentangan yang ada.
8) Arbitration
upaya menyelesaikan konflik dengan menggunakan jasa pihak ketiga yang memberi keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dalam masyarakat.
9) Adjudication
Yaitu penyelesaian perkara atau sengketa melalui pengadilan.
Walaupun dengan adanya macam-macam bentuk akomodasi sebagaimana

Indikator:
1. Mendiskripsikan pengertian konflik sosial
2. Mendiskkripsikan konflik sebagai bagian dari proses dissosiatif
3. Menganalisa ciri-ciri proses dissosiatif
4. Mengidentifikasikan jenis-jenis proses disosiatif
5. Mengidentifikasikan macam-macam konflik sosial
6. Mendeskripsikan hal-hal yang dapat menimbulkan konflik sosial
7. Mendeskripsikan segi positif dari suatu konflik sosial
8. Mendeskripsikan akibat-akibat konflik sosial
9. Membemdakan konflik dengan kekerasan
10. Menganalisa upaya menyelesaikan konflik sosial

Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mendiskripsikan pengertian konflik sosial
2. Mendiskkripsikan konflik sebagai bagian dari proses dissosiatif
3. Menganalisa ciri-ciri proses dissosiatif
4. Mengidentifikasikan jenis-jenis proses disosiatif
5. Mengidentifikasikan macam-macam konflik sosial
6. Mendeskripsikan hal-hal yang dapat menimbulkan konflik sosial
7. Mendeskripsikan segi positif dari suatu konflik sosial
8. Mendeskripsikan akibat-akibat konflik sosial
9. Membemdakan konflik dengan kekerasan
10. Menganalisa upaya menyelesaikan konflik sosial

Metode Pembelajaran.:
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Pengamatan
4.Tanya Jawab

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
I
. Kegiatan awal
a. Guru menyampaikan apersepsi
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau kompetensi baru yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian: kelompok kecil
b. Prosedur pembelajaran.
• Tanya jawab mengenai konflik sosial yang ada di lingkungan sekitarnya
• Kegiatan pengamatan
• melaporkan hasil pengamatan
• Diskusi kelompok
• Menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil diskusi
• memberikan contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari
• membuat rangkuman
.c.Pembentukan kompetensi:
• Mediskripsikan pengertian konflik
• Membedakan konflik dengan kekerasan
• Mendiskusikan permasalahan konflik sosial di masyarakat.
• Menganalisa upaya menyelesaikan konflik sosial

Kegiatan akhir
a. Untuk membentuk dan memanfaastkan sikap peserta didik terhadap kompetensi yang telah dipelajari pada akhir pembelajaran Guru bersama siswa mengadakan perenungan dan mengambil kesimpulan
b. Post tes bisa dilakukan secara lesan atau tertulis
c. penugasan
20 Menit






140 Menit
























20 Menit


Sumber/ Bahan / Alat
1. Sumber : Model pembelajaran sosiologi XI oleh Drs.Heru Nugroho dan buku-buku sosiologi yang relevan
2. Bahan : Koran, majalah
3. Sumber belajar : Alat tulis, LCD
4. Media Pembelajaran : Power Point

Penilaian
1. Penilaian dilakukan melalui penilaian proses,tes lisan,dan portopolioPenilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
2. Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan peserta didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
3. Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dikumpulkan untuk dijadikan bahan penilaian akhir.
4. Penilaian afektif

LEMBAR PENGAMATAN
Kelas. : ….. Kelompok :
No Nama Siswa Unsur Penilaian Jumlah skor Kategori
Kreativitas Keaktifan Emosi Inisia
tif Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
Pedoman Peskoran Skor Pedoman Kategori Skor
• Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 4
3
2
1 • Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 16 - 20
11 - 15
06 - 10
01 - 05
Skor Tertinggi = 4 x 5 = 20
Skor terendah = 1 x 5 = 5


Soal Tes Tes tertulis dan lesan
1. Jelaskan pengertian konflik sosial
2. Sebutkan 5 ciri-ciri proses dissosiatif
3. Jelaskan perbedaan antara persaingan,kontraversi dan konflik sosial
4. Jelaskan macam-macam konflik sosial
5. Jelaskan faktor yang menyebabkan konflik sosial
6. Sebutkan 4 akibat-akibat konflik sosial
7. Jelaskan 3 perbedaan antara konflik dengan kekerasan
8. Jelaskan 4 upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik sosial

Jawaban tes tertulis dan lesan
1.konflik adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan disertai ancaman dan kekerasan.
2.ciri-ciri proses disosiatif, antara lain:
• Terdapat perbedaan persepsi dan pendapat atau pola pikir
• Terdapat perbedaan kepentingan
• Terdapat perbedaan tujuan
• Adanya sifat kontravensi antar pihak
• Adanya benturan-benturan fisik


3.Perbedaan
Persaingan Kontraversi Pertentangan
suatu proses sosial,dimana orang-peroangan atau kelompok kelompok manusia yang berkompetisi mencari keuntungan melaui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian dari publik dengan cara usaha menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada,tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dengan pertentangan.Kontravensi terutama ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan.
suatu proses sosial dimana orang-perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan
4.Menurut Penyebabnya
• Konflik Bernuansa Ideologis
• Konflik Bernuansa Politik
• Konflik Bernuansa Ekonomi
• Konflik Bernuansa Sosial Budaya
• Konflik Multidimensi
5.Sebab-sebab Terjadinya Konflik Sosial
• Adanya Perbedaan Kepentingan
• Perbedaan Ras
• Perbedaan Struktur Budaya
• Perbedaan Ideologis
6.Adapun segi positif dan negatif konflik sosial adalah sebagai berikut:
Yang bersifat Konstruktif Yang bersifat Desstruktif

a. Bertambahnya solidaritas dalam kelompok sendiri
b. Membantu menghidupkan norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
c. Untuk mengurangi ketergantungan antar individu dan kelompok
d. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat atau tahan uji menghadapi berbagai situasi.
e. Retaknya persatuan kelompok.
f. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
g. Berubahnya sikap dan kepribadian individu,baik yang mengarah ke hal yang positif maupun negatif
h. Munculnya domunasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang kalah.


7.Perbedaan antara Konflik dan Kekerasan
Konflik Kekerasan
e. Menimbulkan korban, baik dalam bentuk harta maupun nyawa pada kedua belah pihak
f. Ada pelanggaran-pelangaran hak asasi manusia, tetapi dilakukan oleh kedua belah pihak
g. Melalui proses relatif panjang yang berawal dari kontravensi, kompetisi, hingga membentuk suatu konflik sosial
h. Untuk melakukan penyelesaian dapat dilakukan oleh pihak ketiga melalui suatu proses perundingan perdamaian berdasarkan hasil kesepakatan kedua belah pihak
a. Menimbulkan korban kerusakan harta benda maupun nyawa, tetapi hanya terjadi pada pihak yang lemah saja
b. Ada pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah
c. Proses terjadinya relatif lebih pendek yang berada dalam suatu proses interaksi antar pihak dalam rantai kehidupan bersama
d. Untuk melakuka penyelesaian dilakukan melalui peradilan apabila ada tuntutan dari pihak yang lemah


8.Bentuk akomodasi sebagai alat untuk menyelesaikan suatu persengketaan antara pihak-pihak yang bertikai dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Gencatan Senjata.
2. Mediation
3. Conciliation
4. Toleration
5. Stalemate
6. Coercion
7. Compromise
8. Arbitration
9. Adjudication
.Penskoran:
Penskoran:
No
Soal Uraian Skor
1 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
2 -Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 4
3
2
1
0
3 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
4 -Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 4
3
2
1
0
5 -Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 4
3
2
1
0
6 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
7 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
8 -Menjawab 5 betul
-Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 5
4
3
2
1
0

Penilaian:

Skor Nilai
37 100
36 97,30
35 94,59
34 91,89
33 89,19
32 86,49
31 83,78
30 81,08
29 78,38
28 75,68
27 72,97
26 70,27
25 67,57
24 64,86
23 62,16
22 59,46
21 56,76
20 54,05
19 51,35
1 2,70
17 45,95
16 43,24
15 40,54
14 37,84
13 35,14
12 32,43
11 29,73
10 27,03
9 24,32
8 21,62
7 18,92
6 16,22
5 13,51
4 10,81
3 8,11
2 5,41
1 2,70
0 -

LEMBAR PENILAIAN

Aspek : Afektif
Indikator :
Kelas / Sms : XI / 1

No. Nama Siswa Pernyataan Jumlah
Nilai Rt Ket.
1 2 3
1
2
3
4
5

Keterangan :
Pernyataan Pedoman Peskoran Pedoman Kategori Skor
1.
2.
3. Mengemukakan pertanyaan
Memberikan tanggapan
Berpartisipasi / antusias (A) Selalu
(B) Sering
(C) Jarang
(D) Tidak pernah
90 – 100
80 – 89
60 – 79
< 60

Tugas Siswa.
1. Mengadakan pengamatan mengenai konflik sosial yang ada di lingkungannya masing-masing
2. Mencari contoh upaya menyelesaikan konflik sosial yang ada dilingklunganya

Malang 25 Juli .2010
Memeriksa/menyetujui Disusun Oleh
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Sosiologi




Drs.Supriyono M.Si Drs.Heru Nugroho
NIP.195708031982011003 Nip.196203111986031012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 1 (Satu)
Pokok Bahasan : Konflik Sosial
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2009-2010



MATERI PELAJARAN
INTEGRASI SOSIAL
a. Pengertian Integrasi Sosial
Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian diantara unsur sosial yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat.
Menurut W F Ogburn dan M Nimkoff syarat terjadinya suatu integrasi sosial adalah sebagai berikut:
1) Anggota masyaraklat merasa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan mereka.Terpenuhinya kebutuhan itu menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
2) Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan atau konsensus bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
3) Norma dan nilai yang berlaku sukup lama,tidak mudah berubah-ubah,dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
b.Proses Integrasi Sosial.
Dalam suatu proses integrasi sosial berlangsung tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Proses Interaksi
Proses interaksi dilandasi adanya saling pengertian dengan saling menjaga hak dan kewajiban antar pihak.
b. Proses Identifikasi
Proses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi manakala masing-masing pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihak lain seutuhnya.


c. Kerjasama (Kooperation)
Menurut Charles H Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mepunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengerahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama,ada tiga bentuk kerja sama yaitu:
1) Bergaining,yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
2) Co-optation,yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dakam kepemimpinan atau pelaksanaan politik ddalam suatu organisasi, sebagai salah atu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
3) Coalition,adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan-tujuan yang sama.
4) Joint-venture,adalah kerjasa sama dalam suatu usaha bersama dengan perjanjian pembagian keuntungan bersama menurut proporsi yang tertentu.biasanya dalam joint –venture tersebut suatu fihak mengisi kekurangan-kekurangan pada fihak lain.
d. Proses Akomodasi
Isrilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti,yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses.Akomodasi yang menunjuk pada suatu proses,berarti suatu kenyataan adanya suatu keseimbangan (equilibrium) dalam interaksi antara orang-perorangan dan kelompok-kelompok manusia, sehubungan dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat.
Sebagai suatu proses,maka akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan,yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Tujuan dari akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya,yaitu:
1) Untuk mengurangi pertentangan antara orang –perorangan atrau kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan faham.
2) Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan,untuk sementara waktu atau secara temporer.
3) Akomodasi kadang-kadang diusahakan untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yang sebagai akibat faktor-faktor sosial,psikologis dan kebudayaan,hidup terpisah
4) Mengusahakan pelebutan antara kelompok-kelompok sosial yang terpisah.
e. Proses Asmilasi
Asimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjuta,yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak,sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
f. Proses Integrasi
Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan. Apabila dua pihak atau lebih yang terintegrasi telah mampu menjalankan peranannya masing-masing maka akan dapat membentuk hubungan dalam masyarakat dan dinamakan integrasi sosial.

c.Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
1. Integrasi Instrumental
Hakikat integrasi instrumental adalah integrasi yang tampak secara visual dari adanya ikatan sosial diantara individu dalam masyarakat. Integrasi ini merupakan integrasi lahiriah yang terbentuk karena adanya ikatan terhadap norma-norma atau kepentingan tertentu saja.
Adapun ciri-ciri Integrasi Instrumental
1) Adanya keseragaman pakaian
2) Adanya tujuan tertentu yang disesuaikan dengan kepentingan kelompok
3) Adanya norma atau kepentingan tertentu sebagai pengikat (instrumen)
4) Adanya keseragaman aktivitas keseharian
2. Integrasi Ideologis
Integrasi ideologi merupakan suatu bentuk integrasi yang tidak tampak secara visual. Integrasi ideologi terbentuk oleh suatu ikatan spiritual (ideologi) yang kuat dan mendasar serta melalui proses alamiah tanpa adanya suatu ikatan atau paksaan. Integrasi ideologis menggambarkan adanya kesepahaman dalam nilai-nilai, persepsi, serta tujuan diantara orang-orang yang terikat menjadi satu kesatuan sosial.
Adapun ciri-ciri Integrasi Ideologis adalah sebagai berikut:
1) Adanya persamaan orientasi kerja diantara anggota kelompok
2) Adanya kesamaan tujuan yang mengacu pada prinsip-prinsip ideologi yang dianut
3) Adanya persamaan nilai-nilai dasar yang terbentuk atas kehendak sendiri bukan atas dasar ikatan atau paksaan
4) Adanya persamaan persepsi, yaitu suatu pandangan yang diilhami oleh persamaan nilai-nilai diantara anggota kelompok
d.Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Terbentuknya integrasi sosial dalam masyarakat didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
1) Sentimen Ideologis
Yaitu suatu perasaan dan kesadaran sejumlah orang dengan ideologi yang sama. Kelompok ini memiliki kesadaran tinggi untuk menyatukan diri dalam gerak dan langkah serta tujuan karena didorong oleh sentimen ideologis yang sama. Mereka merasa senasib dan seperjuangan dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan ideologi yang diyakininya.
2) Sentimen Geneologis
Di samping sentimen ideologis, sentimen geneologis juga merupakan sarana yang mendorong orang-orang untuk menyatukan diri dalam satu ikatan sosial yang didasarkan persamaan darah dan keturunan.
3) Sentimen Teretorial
Yaitu suatu perasaan yang muncul secara spontanitas sebagai akibat adanya kesamaan daerah asal atau daerah kelahiran. Mereka menyadari berasal dari satu daerah yang sama. Hal ini, dapat memunculkan kesadaran untuk bersau dan membentuk suatu ikatan kerja sama yang lebih intim dengan didorong oleh sentimen asal daerah yang sama.
4) Sentimen Kepentingan
Dalam suatu asosiasi, individu terikat menjadi satu kesatuan karena memiliki orientasi dan kepentingan yang sama. Misalnya, Ikatan Pengusaha Batik Pekalongan, Ikatan Pengusaha Batik Solo, Ikatan Pengusaha Anggrek Jawa Barat. Melalui ikatan-ikatan ini, mreka menyadari bahwa antara individu yang satu dengan individu yang lain merupakan himpunan orang yang mempunyai kepentingan sama.

5) Sentimen Historis
Adalah suatu perasaan yang menyadari bahwa mereka memiliki sejarah perjuangan yang sama. Misalnya, pada saat Indonesia ingin mengusir para penjajah, masyarakat Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan pulau-pulau yang lain memiliki sentimen histori yang sama sebagai masyarakat terjajah. Atas dasar persamaan, nasib mereka terdorong untuk bersatu dan membentuk suatu ikatan dengan solidaritas yang tinggi melawan para penjajah
Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat tergantung pada faktor-faktor berikut :
1) Homogenitas kelompok
Dalam kelompok atau masyarakat yang tingkat kemajemukannya rendah,integrasi sosial akan mudah dicapai,sebaliknya,dalam kelompok atau masyarakat majemuk,integrasi sosial akan sulit dicapai dan memakan waktu yang sangat lama,dengan demikian,dapat kita katakan bahwa.semakin homogin suatu kelompok atau masyarakat,semakin mudah pula proses integrasi antara angota-angota di dalam kelompok atau masyarakat tersebut.
2) Besar kecilnya kelompok.
Umumnya,dalam kelompok yang kecil,ringkat kemajemukan anggotanya relatif rendah sehingga integrasi sosialnya akan lebih mudah tercapai.Hal itu dapat disebabkan,dalam kelompok kecil,hubungan sosial antar anggotanya terjadi secara intensif sehingga komunikasi dan tukar-menukar budaya akan semakin cepat.Dengan demikian penyesuaian atas perbedaan-perbedaan dapat lebih cepat dilakukan.Sebaliknya,dalam kelompok besar yang tingkat kemajemukannya relatif tinggi,integrasi sosial akan lebih sulit dicapai.
3) Perpindahan fisik.
Perpindahan fisik sangat mempengaruhi dalam proses integrasi,karena adanya perpindahan secara fisik,baik perseorangan maupun beberapa orang dari suatu kelompok pada lokasi yang lain,sekaligus memisahkan mereka dari kelompok asal hal ini akan melemahkan integrasi kelompok asal,jadi semakin sering anggota kelompok atau individu datang dan pergi semakin sulit pula proses integrasi sosial.
4) Efektivitas komunikasi.
Efektivitas komunikasi yang baik dalam masyarakat juga akan mempercepat integrasi sosial.Semakin efektif komunikasi berlangsung,semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai,sebaliknya semakin tidak efektif komunikasi yang berlangsung antara anggota masyarakat,semakin lambat dan sulit integrasi sosial tercapai.

Indikator:
1. Mendiskripsikan pengertian integrasi sosial
2. Mendiskkripsikan proses integrasi sosial
3. Menganalisa Bentuk integrasi sosial
4. Mengidentifikasikan ciri-ciri integrasi idiologi
5. Mengidentifikasikan faktor pendorong integrasi sosial
6. Mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi proses integrasi sosial

Tujuan Pembelajaran:
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1. Mendiskripsikan pengertian integrasi sosial
2. Mendiskkripsikan proses integrasi sosial
3. Menganalisa Bentuk integrasi sosial
4. Mengidentifikasikan ciri-ciri integrasi idiologi
5. Mengidentifikasikan faktor pendorong integrasi sosial
6. Mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi proses integrasi sosial

Metode Pembelajaran.:
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Pengamatan
4.Tanya Jawab

Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
I
. Kegiatan awal
a. Guru menyampaikan apersepsi
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau kompetensi baru yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian: kelompok kecil
b. Prosedur pembelajaran.
• Tanya jawab mengenai integrasi sosial yang ada di lingkungan sekitarnya
• Kegiatan pengamatan
• melaporkan hasil pengamatan
• Diskusi kelompok
• Menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil diskusi
• memberikan contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari
• membuat rangkuman
.c.Pembentukan kompetensi:
• Mediskripsikan pengertian integrasi sosial
• Mengidentifikasi proses terjadinya integrasi
• Mendiskusikan permasalahan integrasi sosial di masyarakat.
• Menganalisa upaya menyelesaikan proses integrasi sosial


Kegiatan akhir
a. Untuk membentuk dan memanfaastkan sikap peserta didik terhadap kompetensi yang telah dipelajari pada akhir pembelajaran Guru bersama siswa mengadakan perenungan dan mengambil kesimpulan
b. Post tes bisa dilakukan secara lesan atau tertulis
c. penugasan
20 Menit






140 Menit
























20 Menit


Sumber/ Bahan / Alat
a. Sumber : Model pembelajaran sosiologi XI oleh Drs.Heru Nugroho dan buku-buku sosiologi yang relevan
b. Bahan : Koran, majalah
c. Sumber belajar : Alat tulis, LCD
d. Media Pembelajaran : Power Point

Penilaian
1. Penilaian dilakukan melalui penilaian proses,tes lisan,dan portopolioPenilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
2. Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan peserta didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
3. Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dikumpulkan untuk dijadikan bahan penilaian akhir.
4. Penilaian afektif

LEMBAR PENGAMATAN
Kelas. : ….. Kelompok :
No Nama Siswa Unsur Penilaian Jumlah skor Kategori
Kreativitas Keaktifan Emosi Inisia
tif Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
Pedoman Peskoran Skor Pedoman Kategori Skor
• Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 4
3
2
1 • Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 16 - 20
11 - 15
06 - 10
01 - 05
Skor Tertinggi = 4 x 5 = 20
Skor terendah = 1 x 5 = 5


Soal Tes Tes tertulis dan lesan
1. Mendiskripsikan pengertian integrasi sosial
2. Mendiskkripsikan proses integrasi sosial
3. Menganalisa Bentuk integrasi sosial
4. Mengidentifikasikan ciri-ciri integrasi idiologi
5. Mengidentifikasikan faktor pendorong integrasi sosial
6. Mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi proses integrasi sosial
Jawaban tes tertulis dan lesan
1.Pengertian Integrasi Sosial Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian diantara unsur sosial yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat.Unsur-unsur sosial yang saling berbeda dalam masyarakat itu dapat berupa individu, keluarga,kekerabatan,kelompok sosial,lembaga sosial, status sosial, sistem nilai dan norma sosial
2.Dalam suatu proses integrasi sosial berlangsung tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Proses Interaksi Proses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama.
b. Proses Identifikasi manakala masing-masing pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihak lain seutuhnya.
c. Kerjasama (Kooperation) kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mepunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengerahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama.
d. Proses Akomodasi Isrilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti,yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses.
e. Proses Asmilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjuta,yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia
f. Proses Integrasi Proses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan..
3. Adapun, bentuk-bentuk integrasi dapat berupa:
a. Integrasi Instrumental adalah integrasi yang tampak secara visual dari adanya ikatan sosial diantara individu dalam masyarakat. Integrasi ini merupakan integrasi lahiriah yang terbentuk karena adanya ikatan terhadap norma-norma atau kepentingan tertentu saja.
b. Integrasi Ideologis merupakan suatu bentuk integrasi yang tidak tampak secara visual. Integrasi ideologi terbentuk oleh suatu ikatan spiritual (ideologi) yang kuat dan mendasar serta melalui proses alamiah tanpa adanya suatu ikatan atau paksaan.
c. Integrasi dalam Ekonomi Dalam kehidupan ekonomi juga terdapat suatu bentuk interaksi yang melibatkan beberapa komponen dalam masyarakat sehingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam bidang.
d.Integrasi dalam Politik Pada umumnya, istilah politik diartikan dalam kaitannya dengan kekuasan yang ada di dalam negara. Integrasi dalam politik adalah suatu bentuk keserasian antara penguasa (the rulling class) sebagai penyelenggara pemerintahan dengan rakyat (membership class) sebagai pendukung dan pengikut pemerintahan negara.
e.Integrasi dalam Kehidupan Sosial Budaya Dalam kehidupan sosial budaya terdapat macam-macam bentuk integrasi sosial, antara lain:Keluarga,Komunitas,Organisasi Sosial Budaya
4.Adapun ciri-ciri Integrasi Ideologis adalah sebagai berikut:
a. Adanya persamaan orientasi kerja diantara anggota kelompok
b. Adanya kesamaan tujuan yang mengacu pada prinsip-prinsip ideologi yang dianut
c. Adanya persamaan nilai-nilai dasar yang terbentuk atas kehendak sendiri bukan atas dasar ikatan atau paksaan
d. Adanya persamaan persepsi, yaitu suatu pandangan yang diilhami oleh persamaan nilai-nilai diantara anggota kelompok
5.Terbentuknya integrasi sosial dalam masyarakat didorong oleh beberapa faktor, antara lain:
a. Sentimen Ideologis
b. Sentimen Geneologis
c. Sentimen Teretorial
d. Sentimen Kepentingan
e. Sentimen Historis
6.Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat tergantung pada faktor-faktor berikut :
5) Homogenitas kelompok
Dalam kelompok atau masyarakat yang tingkat kemajemukannya rendah,integrasi sosial akan mudah dicapai,sebaliknya,dalam kelompok atau masyarakat majemuk,integrasi sosial akan sulit dicapai dan memakan waktu yang sangat lama,dengan demikian,dapat kita katakan bahwa.semakin homogin suatu kelompok atau masyarakat,semakin mudah pula proses integrasi antara angota-angota di dalam kelompok atau masyarakat tersebut.
6) Besar kecilnya kelompok.
Umumnya,dalam kelompok yang kecil,ringkat kemajemukan anggotanya relatif rendah sehingga integrasi sosialnya akan lebih mudah tercapai.Hal itu dapat disebabkan,dalam kelompok kecil,hubungan sosial antar anggotanya terjadi secara intensif sehingga komunikasi dan tukar-menukar budaya akan semakin cepat.Dengan demikian penyesuaian atas perbedaan-perbedaan dapat lebih cepat dilakukan.Sebaliknya,dalam kelompok besar yang tingkat kemajemukannya relatif tinggi,integrasi sosial akan lebih sulit dicapai.
7) Perpindahan fisik.
Perpindahan fisik sangat mempengaruhi dalam proses integrasi,karena adanya perpindahan secara fisik,baik perseorangan maupun beberapa orang dari suatu kelompok pada lokasi yang lain,sekaligus memisahkan mereka dari kelompok asal hal ini akan melemahkan integrasi kelompok asal,jadi semakin sering anggota kelompok atau individu datang dan pergi semakin sulit pula proses integrasi sosial.
8) Efektivitas komunikasi.
Efektivitas komunikasi yang baik dalam masyarakat juga akan mempercepat integrasi sosial.Semakin efektif komunikasi berlangsung,semakin cepat integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai,sebaliknya semakin tidak efektif komunikasi yang berlangsung antara anggota masyarakat,semakin lambat dan sulit integrasi sosial tercapai.

.Penskoran:
Penskoran:
No
Soal Uraian Skor
1 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
2 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
3 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
4 -Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 4
3
2
1
0
5 -Menjawab 5 benar
-Menjawab 4 benar
-Menjawab 3 betul
-menjawab 2 betul
-menjawab 1 betul
-Menjawab semua salah 5
4
3
2
1
0
6 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
Penilaian:

Skor Nilai
29 100
28 96,55
27 93,10
26 89,66
25 86,21
24 82,76
23 79,31
22 75,86
21 72,41
20 68,97
19 65,52
18 62,07
17 58,62
16 55,17
15 51,72
14 48,28
13 44,83
12 41,38
11 37,93
10 34,48
9 31,03
8 27,59
7 24,14
6 20,69
5 17,24
4 13,79
3 10,34
2 6,90
1 3,45
0 -

LEMBAR PENILAIAN
Aspek : Afektif
Indikator :
Kelas / Sms : XI / 1

No. Nama Siswa Pernyataan Jumlah
Nilai Rt Ket.
1 2 3
1
2
3
4
5


Keterangan :
Pernyataan Pedoman Peskoran Pedoman Kategori Skor
1.
2.
3. Mengemukakan pertanyaan
Memberikan tanggapan
Berpartisipasi / antusias (A) Selalu
(B) Sering
(C) Jarang
(D) Tidak pernah
90 – 100
80 – 89
60 – 79
< 60

Tugas Siswa.
1. Mengadakan pengamatan mengenai konflik sosial yang ada di lingkungannya masing-masing
2. Mencari contoh upaya menyelesaikan konflik sosial yang ada dilingklunganya





Malang 25 Juli .2010
Memeriksa/menyetujui Disusun Oleh
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Sosiologi






Drs.Supriyono M.Si Drs.Heru Nugroho
NIP.195708031982011003 Nip.196203111986031012



















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XI / 1 (Satu)
Pokok Bahasan : Mobilitas Sosial
Sub Pokok Bahasan : Pengertian Mobilitas sosial
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran : 2007-2008


Materi Pelajaran.
1. Pengertian mobilitas sosial
Menurut Bruce J. Cohan mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu dari satu status sosial ke status sosial yang lain. Perpindahan ini bisa naik atau turun, atau tetap pada tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda. Masyarakat yang berkelas sosial terbuka adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi, sedangkan masyarakat yang berkelas sosial tertutup adalah masyarakat yang memiliki tingkat mobilitas yang rendah.
2. Tipe mobilitas sosial
1) Mobilitas Vertikal.
ialah perubahan status individu karena ia berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya, mobilitas ini bisa naik ataupun turun. Contoh : Manager satu departemen perusahaan yang dipromosikan menjadi general manager supermarket merupakan contoh dari mobilitas vertikal naik.
2) Mobilitas Horizontal.
ialah perpindahan sosial pada tingkat yang sama. Individu yang berganti pekerjaan menunjukkan mobilitas horizontal apabila pergantian tersebut tidak mempengaruhi status sosialnya.
Contoh : Seseorang yang bekerja sebagai petugas pompa bensin dan mendapatkan upah Rp 5.000 perhari dan kemudian meninggalkan pekerjaan itu untuk bekerja sebagai pekerja bangunan dengan upah yang sama Rp 5.000 perhari, maka mobilitasnya tersebut disebut mobilitas horizontal. Karena orang tersebut berpindah dari satu pekerjaan yang tidak begitu memerlukan keterampilan ke pekerjaan lain yang menuntut tingkat keterampilan yang sama.


3) Mobilitas antar generasi.
ialah mobilitas yang terjadi antar generasi satu ke generasi yang lainnya, ini terjadi bisa naik ataupun turun.Contoh :
- Apabila anak perempuan seorang sopir taxi kuliah pada perguruan tinggi dan menjadi seorang dokter yang ternama, dalam hal ini telah terjadi mobilitas antar generasi yang bersifat naik.
- Sebaliknya, jika ada seorang dokter yang anaknya hanya menjadi sopir taxi, maka proses yang terjadi adalah mobilitas antar generasi yang bersifat menurun.
-
4) Mobilitas intra-generasi.
adalah perubahan-perubahan dalam status sosial individu atau kelompok individu di dalam generasi yang sama.
Contoh : Kita misalkan ada lima orang anak dari satu keluarga yang sama. Setelah menamatkan SLTA-nya keempat anak yang pertama langsung bekerja pada tingkat-tingkat pekerjaan yang tidak begitu penting dengan gaji kecil, sementara anak kelima bekerja secara part-time sambil kuliah. Selesai kuliah, ia ditawari suatu jabatan yang cukup tinggi dalam sebuah perusahaan besar dan setelah bekerja 3 tahun pada perusahaan tersebut ia dipromosikan menjadi seorang manager. Sementara ia memperoleh sukses besar, keempat saudaranya tetap pada tingkat sosial ekonomi yang sama seperti dulu. Individu ini mengalami mobilitas intragenerasi.

3. Faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial
4. Saluran mobilitas sosial

Indikator:
1. Mendiskripsikan pengertian mobilitas sosial
2. Menganalisa mobilitas sosial pada masyarakat tradisional dan modern
3. Mengidentifikasikan Jenis-jenis mobilitas sosial sosial
4. Memberi contoh jenis mobilitas sosial yang ada di lingkungan masyarakat
5. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial
Tujuan Pembelajaran:
1. Mendiskripsikan pengertian mobilitas sosial
2. Menganalisa mobilitas sosial pada masyarakat tradisional dan modern
3. Mengidentifikasikan Jenis-jenis mobilitas sosial sosial
4. Memberi contoh jenis mobilitas sosial yang ada di lingkungan masyarakat
5. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial

Metode Pembelajaran.:
1.Ceramah
2.Diskusi
3.Pengamatan
4.Tanya Jawab


Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
I
. Kegiatan awal
a. Guru menyampaikan apersepsi
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan atau kompetensi baru yang akan diajarkan
Kegiatan Inti
a. Pengorganisasian: kelompok kecil
b. Prosedur pembelajaran.
-Tanya jawab mengenai jenis mobilitas sosial sosial yang ada di lingkungan sekitarnya
-Kegiatan pengamatan
-melaporkan hasil pengamatan
-Diskusi kelompok
-Menyimpulkan hasil pengamatan dan hasil diskusi
-memberikan contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari
-membuat rangkuman
.c.Pembentukan kompetensi:
-Mengidentifikasi Jenis mobilitas sosial
-Megidentifikasi faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial
-Mendiskusikan faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial di masyarakat.
Kegiatan akhir
a. Untuk membentuk dan memanfaastkan sikap peserta didik terhaqdap kompetensi yang telah dipelajari pada akhir pembelajaran Guru bersama siswa mengadakan perenungan dan mengambil kesimpulan
b. Post tes bisa dilakukan secara lesan atasu tertulis
c. penugasan

20 Menit






140 Menit

















20 Menit


Sumber/ Bahan / Alat
1. Sumber : Model pembelajaran sosiologi XI oleh Drs.Heru Nugroho dan buku- buku sosiologi yang relevan
2. Bahan : Koran, majalah
3. Sumber belajar : Alat tulis, LCD
4. Media Pembelajaran : Power Point



Penilaian
1. Penilaian dilakukan melalui penilaian proses,tes lisan,dan portopolioPenilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
2. Tes lisan dilakukan melalui tanya jawab tentang kegiatan yang baru dilakukan peserta didik sesuai dengan indikator kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran
3. Portopolio mencakup seluruh hasil kegiatan peserta didik yang dikumpulkan untuk dijadikan bahan penilaian akhir.
4. Penilaian afektif

LEMBAR PENGAMATAN
Kelas. : ….. Kelompok :
No Nama Siswa Unsur Penilaian Jumlah skor Kategori
Kreativitas Keaktifan Emosi Inisia
tif Kerjasama
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan :
Pedoman Peskoran Skor Pedoman Kategori Skor
• Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 4
3
2
1 • Sangat Baik
• Baik
• Cukup
• Kurang 16 - 20
11 - 15
06 - 10
01 - 05
Skor Tertinggi = 4 x 5 = 20
Skor terendah = 1 x 5 = 5


Soal Tes Lesan atau Tertulis
1. Jelaskan yang dimasud dengan mobilitas sosial
2. Jelaskan proses mobilitas sosial pada masyarakat tradisional dan modern
3. Sebutkan dan jelaskan Jenis-jenis mobilitas sosial
4. Berikan contoh mobilitas sosial intra generasi dan antar generasi
5. Jelaskan faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial

Jawaban tes lesan atau tertulis
1. Mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu dari satu status sosial ke status sosial yang lain. Perpindahan ini bisa naik atau turun, atau tetap pada tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda.
2. Para sosiolog berpendapat bahwa masyarakat praindustri atau agraris sangat mungkin menganut sistem kelas sosial tertutup. Biasanya, individu-individu yang hidup dalam masyarakat-masyarakat pedesaan menduduki status sosial yang sama sepanjang hidup mereka. Status didasarkan pada keturunan yang didukung oleh latar belakang keluarga sebagai faktor penentu yang paling penting. Sebaliknya, individu-individu yang tinggal di daerah-daerah industri perkotaan, dimana status lebih banyak didasarkan pada prestasi, cenderung menjadi masyarakat yang terbuka.
3. Ada beberapa tipe-tipe mobilitas sosial yang telah dikenal dalam sosiologi, yaitu sebagai berikut :
• Mobilitas Vertikal.ialah perubahan status individu karena ia berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya, mobilitas ini bisa naik ataupun turun.
• Mobilitas Horizontal. ialah perpindahan sosial pada tingkat yang sama. Individu yang berganti pekerjaan menunjukkan mobilitas horizontal apabila pergantian tersebut tidak mempengaruhi status sosialnya.
• Mobilitas antar generasi.ialah mobilitas yang terjadi antar generasi satu ke generasi yang lainnya, ini terjadi bisa naik ataupun turun.
• Mobilitas intra-generasi.
adalah perubahan-perubahan dalam status sosial individu atau kelompok individu di dalam generasi yang sama.
4. Contoh mobilitas antar generasi:
Apabila anak perempuan seorang sopir taxi kuliah pada perguruan tinggi dan menjadi seorang dokter yang ternama, dalam hal ini telah terjadi mobilitas antar generasi yang bersifat naik.
Contoh mobilitas intra generasi:
Kita misalkan ada lima orang anak dari satu keluarga yang sama. Setelah menamatkan SLTA-nya keempat anak yang pertama langsung bekerja pada tingkat-tingkat pekerjaan yang tidak begitu penting dengan gaji kecil, sementara anak kelima bekerja secara part-time sambil kuliah. Selesai kuliah, ia ditawari suatu jabatan yang cukup tinggi dalam sebuah perusahaan besar dan setelah bekerja 3 tahun pada perusahaan tersebut ia dipromosikan menjadi seorang manager. Sementara ia memperoleh sukses besar, keempat saudaranya tetap pada tingkat sosial ekonomi
5. Faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial
a) Faktor Struktural.
Yaitu jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memperolehnya. Adapun yang termasuk faktor struktural tersebut diatas adalah antara lain :
1) Struktural Pekerjaan. Yang dimaksud disini adalah sedikit banyaknya macam ragam pekerjaan yang dapat diisi dan dimasuki oleh seseorang dalam kehidupan masyarakat.
2) Perbedaan Fertilitas. Yang dimaksud disini adalah tingkat/angka rata-rata kesuburan dalam masyarakat.
3) Struktur Ekonomi. Yang dimaksud disini adalah kondisi perekonomian dari suatu masyarakat atau suatu negara.
b) Faktor Individual.
Yaitu kualitas pribadi seseorang yang menentukan siapa yang akan berhasil mencapai kedudukan tinggi tersebut, (kemampuan, orientasinya terhadap mobilitas, dan kemujurannya).
1) Perbedaan Kemampuan..
2) Orientasi Sikap Terhadap Mobilitas.:
 Pendidikan.
 Kebiasaan kerja.
 Pola penundaan.
c) Faktor Kemujuran.
Yaitu situasi kondisi yang berada diluar jangkauan manusia itu sendiri
Penskoran:

Penskoran:
No
Soal Uraian Skor
1 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
2 -Menjawab Betul
-Menjawab Salah 2
0
3 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0
4 -Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 4
2
3
2
1
0
5 -Menjawab 3 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 2 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 1 betul beserta penjelasannya
-Menjawab 3 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 2 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab 1 betul sedang penjelasannya salah
-Menjawab salah semua 6
4
2
3
2
1
0

Penilaian:

Skor Nilai
20 100
19 95
18 90
17 85
16 80
15 75
14 70
13 65
12 60
11 55
10 50
9 45
8 40
7 35
6 30
5 25
4 20
3 15
2 10
1 5
0 0

LEMBAR PENILAIAN
Aspek : Afektif
Indikator :
Kelas / Sms : XI / 1

No. Nama Siswa Pernyataan Jumlah
Nilai Rt Ket.
1 2 3
1
2
3
4
5

Keterangan :
Pernyataan Pedoman Peskoran Pedoman Kategori Skor
1.
2.
3. Mengemukakan pertanyaan
Memberikan tanggapan
Berpartisipasi / antusias (A) Selalu
(B) Sering
(C) Jarang
(D) Tidak pernah
90 – 100
80 – 89
60 – 79
< 60

Tugas Siswa.
a. Mengadakan pengamatan mengenai mobilitas sosial yang ada di lingkungannya masing-masing
b. Mencari contoh mobilitas sosial yang ada dilingkungan keluarganya dan menganalisa faktor penyebabnya
Malang 25 Juli .2010
Memeriksa/menyetujui Disusun Oleh
Kepala SMA Negeri 5 Malang Guru Mata Pelajaran Sosiologi




Drs.Supriyono M.Si Drs.Heru Nugroho
NIP.195708031982011003 Nip.196203111986031012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar