Rabu, 18 Mei 2011

STRUKTUR SOSIAL

BAB.2

STRUKTUR SOSIAL

A. Struktur Sosial.

a.Pengertian struktur sosial

Struktur sosial terdiri dari kata struktur dan kata sosial.Struktur adalah cara bagaimana sesuatu disusun atau dibangun,sosial berarti masyarakat.Jadi struktur sosial berarti susunan atau bangunan yang ada dalam kehidupan masyarakat.Didalam masyarakat terdapat bagian-bagian yang kita sebut unsur,unsur-unsur tersebut membentuk suatu kesatuan bermakna dan berfungsi yang kita sebut struktur,unsur-unsur tersebut berkaitan satu dengan yang lain,sehingga berwujud suatu kesatuan atau kebulatan yang berfungsi dan bermakna yang dinamakan sistem.

Mengenai istilah Struktur Sosial di kalangan ahli di Indonesia memang belum ada kesepakatan untuk menentukan secara pasti tentang definisinya. Sebagian para ahli menganggap struktur sosial identik dengan penggambaran tentang suatu lembaga sosial, sebagian lain menggambarkan struktur sosial dengan istilah pranata sosial, bangunan sosial dan lembaga kemasyarakatan. Namun demikian pada dasarnya berbagai pendapat tersebut secara umum mengandung pengertian yang relatif sama.

Oleh karena itu untuk menghindari adanya kesalah pahaman perbedaan istilah struktur sosial,dibawah ini akan kita jelaskan dari sudut ilmu pengetahuan dan menurut pandangan beberapa ahli yaitu:

1) Dalam Antropologi sosial, konsep struktur sosial sering dianggap sama dengan organisasi sosial, terutama apabila dihubungkan dengan masalah kekerabatan dan kelembagaan atau hukum pada masyarakat yang tergolong bersahaja.

2) Dalam Sosiologi, struktur sosial sering digunakan untuk menjelaskan tentang keteraturan sosial, yaitu menunjuk pada prinsip perilaku yang berulang-ulang dengan bentuk dan cara yang sama. Secara sosiometris kadang-kadang dapat diartikan sebagai konsep psikologis dari hubungan- hubungan sejumlah anggota dalam kelompok kecil.

3) Menurut Soerjono Soekanto (1983), bahwa struktur sosial diartikan sebagai hubungan timbal balik antara posisi- posisi sosial dan antara peranan peranan.Interaksi dalam sistem sosial dikonsepsikan secara lebih terperinci dengan menjabarkan tentang manusia yang menempati posisi- posisi dan melaksanakan peranannya

1

(dalam sosiologi disebut sebagai pendekatan struktur-fungsional).Struktur sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang lebih fundamental yang memberikan bentuk dasar pada masyarakat, yang memberikan batas-batas pada aksi-aksi yang mungkin dilakukan secara organisatoris.

4) Menurut Abdul Syani melihat struktur sosial sebagai sebuah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat.Didalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas-batas perangkat unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku,sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.Tatanan-tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok seperti kelompok sosial,kebudayaan,lembaga sosial,stratifikasi sosial, kekuasaan dan wewenang. Dengan demikian secara sederhana dapat kita katakan bahwa struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok,yaitu kaidah-kaidah sosial,lembaga-lembaga sosial,kelompok-kelompok sosial,dan lapisan-lapisan sosial.

Dengan tidak mengurangi unsur pengertian dari struktur sosial, maka secara singkat struktur sosial dapat didefinisikan sebagai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang di dalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan

peranan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku, sehingga dapat memberikan bentuk sebagai suatu masyarakat.

b. Ciri-ciri Struktur Sosial

Untuk lebih jelasnya di bawah ini dijelaskan beberapa ciri umum dari struktur sosial :

1. Struktur sosial mengacu pada hubungan- hubungan sosial yang pokok yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat

2. Struktur sosial mencakup semua hubungan sosial individu- individu pada saat tertentu.

3. Struktur sosial merupakan seluruh kebudayaan masyarakat yang dapat dilihat dari sudut pandang teoretis.

4. Struktur sosial merupakn realitas sosial yang bersifat statis atau kenyataan yang membeku, sehingga dapat dilihat kerangka tatanan dari berbagai bagian tubuhnya yang berbentuk struktur. Jadi struktur sosial adalah aspek statis dari suatu proses atau fungsionalisasi dari sistem sosial.

5. Struktur merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu pertama; di dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan.

2

Kedua; dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terhadap tahapan perhentian stabilitas, keteraturan dan integrasi sosial yang berkesinambungan sebelum kemudian terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat.

Dari beberapa ciri struktur sosial sebagaimana dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur sosial adalah suatu tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang merupakan jaringan daripada unsur-unsur sosial yang pokok.Menurut Soerjono Soekanto, unsur- unsur sosial yang pokok itu adalah sebagai berikut:

a. Kelompok Sosial

b. Kebudayaan

c. Lembaga sosial

d. Stratifikasi sosial

e. Kekuasaan dan wewenang.

c. Fungsi Struktur Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Dalam buku Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial (Abdul Syani : 1987),. Dengan struktur sosial, maka secara psikologis anggota masyarakat merasa ada batas- batas tertentu dalam setiap melakukan aktivitasnya; individu senantiasa menyesuaikan diri diri dengan ketertiban dan keterturan masyarakat yang ada. Dalam keaaan demikian norma- norma dan nilai-nilai kemasyarakatan paling tidak dapat berfungsi sebagai pembatas dalam berperilaku agar tidak melanggar batas-batas hak dari anggota masyarakat yang lain.

Menurut Mayor Polak (1979), struktur sosial berfungsi sebagai pengawasan sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran terhadap norma- norma, nilai-nilai dan peraturan-peraturan tadi, sehingga disiplin dalam kelompok cenderung dapat dipertahankan. Selanjutnya dikatakan bahwa pengawasan dimaksudkan sebagai tujuan untuk mendisiplinkan para anggota kelompok dan menghindarkan atau membatasi adanya penyelewengan-penyelewengan dari norma-norma kelompok. Tujuan untuk mendisiplinkan pada dasarnya didorong oleh suatu keinginan dan semangat persatuan di antara anggota kelompok, kesadaran menerima hukum dan norma-norma yang berlaku, dan tunduk kepada kepentingan dan kesejahteraan kelompok secara keseluruhan. Untuk itu anggota masyarakat senantiasa akan melaksanakan pengawasannya terhadap diri sendiri dan terhadap sesamanya.

Dengan keadaan masyarakat yang relatif terikat terhadap struktur sosialnya, maka kelangsungan hidup sebagaiman tercermin dalam ikatan moral dapat dipertahankan. Ada kecenderungan sikap massyarakat lebih baik tenteram dalam keadaan bersahaja daripada harus berubah dengan gejolak sosial dan timbulnya berbagai penyimpangan yang tak kunjung rampung.

3

Anggota masyarakat pada umumnya lebih condong untuk mengidentifikasi dirinya dengan kebiasaan dan perilaku yang berbuah nyata dan langsung sifatnya. Mereka beranggapan bahwa ketertiban dan kestabilan masyarakat sangat tergantung pada norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku pada saat tertentu.

Menurut Peter M Blau melihat ada dua tipe atau bentuk struktur sosial,yakni:

a) Intersected social strukture.Sebuah struktur sosial dikatakan intersected,jika keanggotaan dalam kelompok-kelompok sosial yang ada bersifat menyilang (interseksi) artinya, keanggotaan dalam kelompok sosial tersebut,memiliki latarbelakang ras,suku bangsa,ataupun agama yang berbeda-beda. contoh;dalam masyarakat indonesia.

b) Consolidated social structure. Sebuah struktur sosial dikatakan consolidated jika terjadi tumpang tindih parameter,sehingga terjadi penguatan identitas keanggotaan dalam sebuah kelompok sosial atau masyarakat.Dalam proses tersebut kelompok sosial berkembang menjadi wadahdari individu-individuyang memiliki latarbelakang ras,suku,kebiasaan,dan kepercayaan yang sama.

Menurut Emile Durkheim, bahwa keteraturan itu disebabkan adanya faktor pengikatnya yang ditingkatkan menjadi moralitas masyarakat, faktor itu adalah antara lain:

a) Kontrol sosial

b) Stabilitas keluarga yang besar

c) Sifat heterogenitas lebih kecil daripada sifat kolektivitas.

Struktur sosial juga dapat berfungsi sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin sosial, karena aturan disiplinnya berasal dari dalam kelompok itu sendiri, maka perlakuan pengawasan dalam kelompoknya cenderung lebih mudah untuk dapat diterima sebagai kepentingan sendiri. Dengan berlakunya proses tersebut, maka setiap anggota kelompok akan mendapat pengetahuan dan kesadaran, terutama perihal sikap, adat kebiasaan dan kepercayaan group feelingnya.Dengan demikian anggota kelompok dapat mengetahui bagaiman cara bersikap dan bertindak yang sesuai dengan ketentuan dan harapan-harapan umum sehingga kemungkinan perbedaan-perbedaan paham sedikit dapat dikurangi.

d. Macam Struktur Sosial

Dilihat dari aspek sosial budaya struktur sosial suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1). Struktur Sosial Masyarakat Homogen.

Yaitu srtuktur sosial yang memiliki satu jenis susunan baik yang menyangkut ras, agama, maupun suku bangsa. Struktur yang demikian menggambarkan kehidupan yang lebih tenang karena model-model yang kompetitif

4

2). Struktur Sosial Masyarakat Heterogen

Struktur sosial masyarakat dikatakan heterogen, apabila secara budaya masyarakat tersebur terdiri atas berbagai jenis ras, agama dan suku bangsa. Pada struktur tersebut kehidupan cenderuntg bersifat kompetitif karena susunan masyarakat yang berbeda-beda.

B. Ketidaksamaan Sosial.

a.Pengertian Ketidaksamaan Sosial

Individu-individu dalam masyarakat memiliki kedudukan dan karakteristik sosial budaya yang tidak sama. Keadaan ini merupakan suatu realitas sosial yang menggambarkan pengaruh faktor alam dan lingkungan sosial budaya pada masyarakat.

Ketidaksamaan sosial adalah semua bentuk keaneka ragaman individu, baik secara horizontal maupun vertikal. Ketidaksamaan sosial dalam masyarakat memungkinkan munculnya bentuk-bentuk kerja sama. Hal ini dapat dimengerti karena masing-masing orang saling membutuhkan. Di sisi lain, ketidaksamaan sosial juga memungkinkan terjadinya perselisihan. Penyebabnya adalah masing-masing masyarakat memiliki persepsi dan tata nilai yang berbeda. Hal terpenting bagi kita, kondisi ketidaksamaan dalam masyarakat harus diterima sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita wajib menghargai perbedaan-perbedaan dan selanjutnya dapat mengambil hikmah dari perbedaan-perbedaan itu secara positif.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan ketidaksamaan sosial adalah adanya suatu perbedaan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan status dan perannya dalam masyarakat.

Sebagai contoh hak dan kewajiban yang dimiliki seorang guru dengan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh seorang siswa tentu akan berbeda,hal ini disebabkan karena status dan peranan yang dimiliki juga berbeda antara guru dan siswa. Begitu juga hal dan kewajiban yang dimiliki oleh ayah dan ibu sebagai orang tua dan hak dan kewajiban yang dimiliki oleh anak tentu saja akan berbeda hal ini disebabkan oleh adanya perbedan status dan peranannya juga berbeda.Hal inilah yang harus dipahami dan dimengerti oleh semua orang dalam kehidupan masyarakat,agar tidak terjadi permasalahan-permasalahan yang akhirnya menimbulkan konflik sosial.

b.Bentuk-bentuk Ketidaksamaan Sosial

Ketidaksamaan yang ada dalam masyarakat terdiri atas ketidaksamaan secara vertikal atau stratifikasi sosial dan ketidaksamaan secara horizontal atau diferensiasi.

5

1.Stratifikasi Sosial.

Yaitu menggambarkan kedudukan individu dalam masyarakat secara bertingkat, dari tingkatan palinf rendah sampi paling tinggi. Tingkatan ini dapat dilihat dari sisi ekonomi, kekuasaan, pendidikan, dan aspek-aspek yang lain.

2. Diferensiasi Sosial.

Yaitu menggambarkan perbedaan orang-orang dalam masyarakat secara horizontal. Gambaran ini, antara lain dapat berbentuk suku bangsa, kelompok umat bragama, ras, dan jenis kelamin.

c.Faktor-faktor Pembentukkan Ketidaksamaan Sosial

Bentuk ketidaksamaan sosial yamg terdapat dalam masyarakat, baik secara vertikal maupun horizontal disebabkan tiga faktor, yaitu:

1.Pengaruh Alam

Tiap-tiap daerah memiliki kondisi lingkungan alam yang berbeda, baik letak lintang geografisnya, bentuk bentangan alamnya, keadaan iklimnya, curah hujannya, jenis tanahnya, maupun kehidupan flora dan fauna. Perbedaan lingkungan alam membuat manusia memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda.

2. Pengaruh Lingkungan Sosial Budaya

Lingkungan sosial budaya adalah lingkungan kehidupan manusia beserta struktur bahasa, religi, mata pencaharian, adat istiadat keseninan, pengetahuan, peralatan, dan perlengkapan hidup. Lingkungan sosial budaya yang berbeda dapat menyebabkan ketidaksamaan sosial dalam bentuk sistem nilai dan budaya bagi masyarakat.

Secara umum faktor-faktor ketidaksamaan sosial antara lain dipengaruhi oleh:

· Ciri fisik yang dapat menghasilkan perbedaanatas dasar jenis kelamin, warna kulit,maupun ukuran-ukuran tubuh termasuk didalamnya ras atau suku bangsa,

· Kemampuan atau potensi diri yang dapat menghasilkan perbedaan atas dasar profesi,kekayaan,hobi,dan sebagainya

· Budaya yang dapat menghasilkan perbedaan atas dasar sistem nilai,norma, dan kekerabatan.

· Latarbelakang sosial yang dapat menghsilkan tingkat pendidikan, peranan,prestasi dan kekuasan

6

Lembar Kompetensi Ke.I

Setelah anda membaca dan mempelajari bentuk-bentuk struktur sosial diatas,maka untuk memudahkan dalam pemahaman lebih lanjut buatkan ringkasan materi,atau peta konsepnya.

No

Riangkasan Materi

Penjelasan

1

Struktur Sosial.

a.Pengertian struktur sosial.

b. Cici-ciri struktur sosial

c.macam struktur sisual

d.Fungsi struktur sosial

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..

7

2

Ketidaksamaan sosial

a.Pengertian ketidaksa maan sosial

b.Bentuk ketidaksamaan sosial

c.Faktor pembentuk ketidaksamaan sosial

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

8

Lembar Kompetensi Ke.II

Coba anda amati bentuk struktur sosial yang ada dan terjadi dilingkungan masyarakat anda, sejauh mana fungsi struktur sosial dan faktor ketidaksamaan sosial tersebut dalam mebentuk masyarakat yang tertib dan teratur.

Fungsi Struktur Sosial

Hasil Pengamatan

Alasannya

1

2

3

4

Mempertahankan pola

Fungsi Integritas

Pencapaian tujuan

Adaptasi

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................................................................

Faktor

ketidaksamaan osial

1

2

3

4

Ciri fisik

Kemampuan atau potensi

Budaya

Latarbelakang sosial

......................................................................

............................................................................................................................................

......................................................................

............................................................................................................................................

......................................................................

............................................................................................................................................

......................................................................

............................................................................................................................................

......................................................................

......................................................................

9

Lembar Kompetensi Ke.III

Diskusi Kelompok:

1. Buatkan suatu kelompok diskusi yang berjumlah 6 kelompok berdasarkan nomor absent,dimana setiap kelompok terdiri dari 6 s/d 7 siswa.

2. Tiap kelompok memilih pokok bahasan yang telah ditentukan dengan cara diundi

3. Adapun pokok bahasannya adalah mengenai struktur sosial dan ketidaksamaan sosial.

4. Bahan diskusi dibuat dalam bentuk makalah dengan isi pokok pembahasan antara lain:pengertian,fungsistruktur sosial dan ketidaksamaan sosial, factor-faktor yang mempengaruhi struktur sosial dan ketidaksamaan sosial,permasalahan yang timbul dengan adanya struktur sosial dan ketidaksamaan sosial, ,usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut.

5. Tunjuk 3 siswa sebagai perwakilan kelompok untuk maju ke depan memaparkan hasil diskusi kelompok secara bergantian.

6. Tiap kelompok diskusi harus mencatat proses jalannya hasil diskusi.untuk dilaporkan pada guru pengajar.

Lembar kerja:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

10

DIFERENSIASI SOSIAL .

A. Pengertian

Menurut Drs. Ariyono Suyono dalam kamus Antropologi yang dimaksud dengan diferensiasi sosial adalah proses membedakan antara warga masyarakat berdasarkan perbedaan golongan atau kelompok atas dasar ras, agama, jenis kelamin, profesi atau pekerjaan, klan, suku bangsa dan sebagainya.

Dari sini jelas adanya perbedaan pengertian dengan stratifikasi sosial yaitu ; Pertama ; kalau stratifikasi sosial membedakan masyarakat secara herarki yang bersifat vertikal dari atas, menengah dan bawah tapi diferensiasi sosial membedakan masyarakat kedalam golongan atau kelompok yang bersifat horisontal. Kedua ; dalam stratifikasi sosial hubungan antara status sosial cenderung tidak seimbang karena fihak tertentu lebih dominandari pihak yang lain, dalam deferensiasi sosial hubungan antara golongan atau kelompok tidak dipersoalkan seimbang atau tidaknya, yang jelas bahwa dalam kehidupan masyarakat itu sifatnya majemuk.

Ketiga ; kalau distratifikasi sosial secara normatif hak dan kewajiban antara kelas sosial tidak sama tergantung pada norma yang mengturnya dalam masyarakat tetapi dalam diferen­siasi sosial secara normatif hak dan kewajiban antara golongan satu dengan yang lain relatif sama dimata hukum yang ada dalam masyarakat.

walaupun kenyataannya dalam kehidupan masyarakat antara satu dengan yang lainnya adanya saling keterkaitan ,kalau kita perhatikan dalam kehidu­pan masyarakat adanya diferensiasi sosial tersebut pada da­sarnya merupakan awal timbulnya stratifikasi sosial.Contoh: Dengan adanya diferensiasi sosial dalam masyarakat hal ini akan mempengaruhi pemilihan seseorang melalui analisis tertentu atas dasar status dan peranannya ke dalam golongan-golongan yang ada dalam masyarakat. Ini berarti sudah adanya unsur-unsur membeda-bedakan golongan satu dengan golongan lain dalam diri seseor­ang itu dalam kehidupan masyarakat, seperti politik aphartheid di Afrika Selatan yaitu adanya diskrimina­si ras, juga dalam bidang profesi dan sebagainya.

Disinilah letaknya mengapa dikatakan bahwa diferensiasi sosial itu merupakan awal timbulnya stratifikasi sosial dalam masyarakat tetapi juga perlu diperhatikan juga bahwa tidak semua diferensiasi sosial itu dapat menimbulkan adanya strati­fikasi sosial.

B. Terbentuknya Diferensiasi Sosial

Terbentuknya diferensiasi sosial di dalam masyarakat itu disebabkan adanya ciri-ciri tertentu dalam masyarakat, yaitu :

1. Ciri-ciri biologis

Yang dimaksud disini adalah penggolongan manusia atas dasar persamaan ciri-ciri fisik yang tampak dari luar, seperti warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata, warna kulit, tinggi badan, jenis kelamin dan seterusnya.

11

2. Ciri-ciri sosiologis

Hal ini berkaitan dengan fungsi para warga masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan bermasyarakat biasanya setiap orang melakukan aneka fungsi dan tugas untuk kepentingan dirinya dan masyarakat. Aneka fungsi dan tugas ini biasanya berkaitan dengan masalah pekerjaan atau sistem mata pencaharian hidup.

3. Ciri-ciri cultural

Yang dimaksud disini adalah membeda-bedakan antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain, bangsa satu dengan bangsa yang lain, bangsa satu dengan bangsa yang lain, suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain atas dasar perbedaan-perbedaan kebudayaannya.

C. Wujud Diferensiasi Sosial

Keanekaragaman di dalam masyarakat berdasarkan diferen­siasi sosial ditinjau dari sudut biologis, sosiologis dan cultural sesuai dengan uraian tersebut diatas maka wujud diferensiasi sosial nampak dalam kehidupan bermasyarakat sebagai berikut :

1. Diferensiasi sosial dalam bidang ras

2. Diferensiasi sosial dalam bidang agama

3. Diferensiasi sosial dalam bidang jenis kelamin

4. Diferensiasi sosial dalam bidang profesi

5. Diferensiasi sosial dalam bidang klan

6. Diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa

Untuk memudahkan pemahaman dan pengertian wujud diferen­siasi sosial tersebutdiatas maka dibawah ini akan kami jelas­kan satu persatu wujud-wujud siferensiasi sosial tersebut dalam kehidupan bermasyarakat yaitu :

1. Diferensiasi sosial dalam bidang ras

Perlu diketahui bahwa pada hakekatnya ras adalah merupakan suatu pengertian biologis dan bukan merupakan suatu pengertian sosio cultural. Artinnya jika kita menye­but satu kelompok ras, maka ciri-ciri yang kita keetemukan adalah ciri-ciri biologis atau fisik dan bukan sifat mental atau sifat-sifat kebudayaan. Jadi apabila kita menyebut ras negro, maka yang kita maksudkan bukanlah sifat-sifat kebu­dayaan dari kelompok seperti pandai bermain musik atau berbahasa khusus, elainkan yang kita kemukakan adalah ciri-ciri biologisnya seperti ; warna kulitnya yang hitam, bentuk rambutnya yang ikal atau keriting kecil dan seba­gainya.

Metode-metode untuk mengklasifikasikan aneka ras manusia di dunia merupakan pusat perhatian yang ter­penting bagi ilmu antropologi fisik.Dalam hal ini para sarjana terutama memperhatikan ciri-ciri morfologi, pada tubuh individu-individu berbagai bangsa di dunia. Ciri-ciri fenotipe, terdiri dari dua golongan yaitu :

12

a. ciri-ciri kualitatif

seperti ; warna kulit, bentuk rambut, warna rambut, warna mata bentuk badan, bentuk kepala, bentuk hidung dan lain sebagainya.

b. ciri-ciri kuantitatif

seperti ; berat badan, ukuran badan, index cephali­cus, dan lain sebagainya.

Untuk mengukur ciri-ciri kuantitatif tadi secara teliti dalam ilmu antropologi fisik telah berkembang metode-metode pengukuran yang selalu dipertajam dan yang disebut metode-metode antropometri. Namun metode-metode penggolongan yang hanya berda­sarkan morpologi ini ternyata kurang memuaskan, karena himpunan ciri-ciri pada individu sesuatu kelompok manusia selalu terbukti sedemikian kompleknya hingga sukar dicakup ke dalam golongan- golongan khusus.

Akhir-akhir ini dalam ilmu antropologi fisik, klasifi­kasi yang hanya berdasarkan morfologi telah dianggap tidak begitu pentinglagi. Para sarjana sekarang lebih tertarik akan masalah sebab-sebab dari pada perbedaaan-perbedaan serta persamaan-persamaan antara ras-ras manusia. Dengan demikian dalam hal mengklasifikasikan ras-ras, para sarjana sekarang juga mencoba membangun suatu klasifikasi yang filogenetik. Yang dimaksud disini adalah suatu klasifikasi yang kecuali hanya menggambarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara ras-ras, juga menggambarkan hubungan-hubungan asal-usul antara ras-ras serta percaban­gannya.

Adanya berbagai sistem penggolongan disebabkan karena setiap sarjana mempergunakan salah satu ciri tertentu sebagai dasar penggolongannya.Contoh :

1.Klasifikasi Al.Kroeber. Dimana tampak secara terang garis besar klasifikasi ras-ras yang terpenting di dunia serta hubungannya satu dengan yang lain.Diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Australoid adalah penduduk asli bangsa Australia

2) Mongoloid adapun yang termasuk ras ini adalah :

a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Tengah dan Timur)

b) Malayan Mongoloid (Asia tenggara, kepulauan Indonesia, Malaysia, Philipina dan penduduk asli Taiwan)

c) American Mongoloid (Penduduk asli benua Amerika Utara dan Selatan dari orang Eskimo di Amerika Utara sampai penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)

3) Caucasoid yang termasuk di dalamnya adalah :

a) Nordic (Eropa sekitar laut Baltik)

b) Alpine (Eropa tengah dan timur)

c) Mediterranean (pendududk sekitar laut tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, Iran)

13

d) Indic (Pakestan, India, Bangladesh, Sri Langka)

4) Negroid yang termasuk di dalamnya adalah :

a) African Negroid (Benua Afrika)

b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu, Phil­ipina)

c) Melanesian (Irian, Melanisia)

5) Ras-ras khusus yaitu yang tidak dapat diklasifikasi­kan ke dalam ke 4 ras pokok antara lain :

a) Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Sela­tan)

b) Veddoid (di daerah pedalaman Sri Langka dan Sulawesi Selatan)

c) Polynesian (di kepulauan Mikronesia dan Polinesia)

d) Ainu (di Pulau Karafuto dan Hokaido di Jepang Utara)

2. Klasifikasi ras E. Von Eickstred dimana metode penggo­longannya didasarkan atas unsur-unsur filogenetik yaitu antara lain:

a. Leokoderm (leueko artinya putih) yang termasuk ras ini adalah : Eurapid, Polinesid, weddid, Ainuid.Dengan ciri-ciri umumnya adalah

a) wajah dan bagian-bagainnya menonjol

b) rambutnya lurus sampai dengan berombak

c) hidung sempit

d) tubuh tinggi

e) pigmentasi agak terang

b. Melanoderm (Melano artinya hitam) yang termasuk ras ini adalah : Negroid, Melanesid, Pigmid, Austra­lid.Dengan ciri-ciri umumnya adalah :

a) warna kulit agak gelap

b) rambut agak keriting

c) hidung sangat lebar

d) wajah prognathous (rahang menonjol ke muka)

e) bibir sangat tebal

c. Xantederm (xante artinya kuning) termasuk ras ini adalah Mongoloid, Indianid, Khosianid.Dengan ciri-ciri umumnya adalah :

a) wajah mendatar dengan pangkal hidung rendah

b) pipi menonjol kedepan

c) celah mata mendatar dengan epicantus internus

d) rambut hitam, lurus, tebal

e) warna kulit kekuningan

2. Diferensiasi sosial dalam bidang agama

Menurut Drs. D. Hendropuspito O.C. yang dimaksud dengan agama adalah suatu jenis sistem sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi diri mereka dan masyarakat luas umumnya.

14

Dari definisi tersebut diatas unsur-unsur agama secara kongkritnya adalah sebagai berikut :

v Agama disebut sebagai sistem sosial. Ini berarti bahwa agama adalah suatu fenomena sosial, suatu peristiwa kema­syarakatan, suatu sistem sosial dapat dianalisis karena terdiri atas suatu kompleks kaidah dan peraturan yang dibuat saling berkaitan dan terarahkan kepada tujuan tertentu.

v Agama berporos pada kekuatan-kekuatan nonempiris. Ini berarti agama itu sifatnya khas berurusan dengan kekua­tan-kekuatan dari "dunia luar" yang dihuni oleh kekua­tan-kekuatan yang lebih tinggi daripada kekuatan manusia dan yang dipercayai sebagai arwah, roh-roh dan roh ter­tinggi.

v Manusia mendaya-gunakan kekuatan-kekuatan di atas untuk kepentingannya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Yang dimaksud dengan kepentingan (keselamatan) ialah keselamatan di dalam dunia sekarang ini dan keselamatan di dunia lain yang dimasuki sesudah kematian.

Thomas F.O. Dea memakai definisi yang banyak dipakai dalam teori fungsional. Agama ialah pendayagunaan sarana-sarana supra-empiris untuk maksud-maksud non-empiris atau supra-empiris.

Pengertian agama (religi) lebih dipandang sebagai wadah lahiriah atau sebagai instansi yang mengatur pernya­taan iman itu di forum terbuka (masyarakat) dan manifesta­sinya dapat dilihat (disaksikan) dalam bentuk kaidah-kaidah, ritus dan kultus, doa-doa dan sebagainya. Bahkan orang dapat menyaksikan sejumlah ungkapan lain yang sangat menarik seperti: lambang-lambang keagamaan, pola-pola kela­kuan tertentu, cara bermisi (berda'wah), rumah-rumah iba­dat, potongan pakainnya dan seterusnya.

Tanpa adanya agama sebagai suatu wadah yang mengatur dan membina keseluruhan kebudayaan religius tersebut diatas akan sukar dibina dan diwariskan kepada angkatan (umat beriman) berikutnya.Definisi itu sangat berguna bagi analisis sosiologia, karena menekankan sifat sosial dan koporasi sebuah agama, serta membedakan agama dengan sekuler yang mungkin juga berhubungan dengan nilai-nilai yang penting. Agama berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya lebih dari perilaku moral, agam menawarkan suatu pandangan dunia dan jawabannya atas berbagai persoalan yang membingungkan manusia, bahkan agama lebih jauh menjawab kehidupan sesudah mati, sampai kehidupan di akherat, dasarnya adalah keyakinan/keper­cayaan individu itu sendiri, agama mendorong manusia untuk tidak selalu memikirkan kepentingan sesama.

Menurut Emile Durkheim agama adalah suatu sistem kepercayaan besrta praktiknya,serta berkenaan dengan hal-hal sakral yang menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral.Agama berisi tentang:

15

  • Sesuatu yang dianggap sakral,melebihi kehidupan duniawi dan menimbulkan rasa kekaguman dan penghormatan.
  • Sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral
  • Penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual yaitu aktivitas keagamaan
  • Sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama,yaitu aktivitas keagamaan

Dari penjelasan tersebut di atas, maka wujud diferen­siasi dalam bidang agama adalah adanya agama Budha, Hindu, Katolik, Krsten, Islam dan sebagainya. Khususnya di Indonesia yang menganut idiologi Pancasila dan sesuai dengan UUD '45 pasal 29 ayat 1 dan 2, maka agama yang resmi diakui dan dijamin keberadaannya untuk boleh hidup dan berkembang sesuai dengan keyakinan masing-masing warga negara adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

Sebagai suatu bangsa merdeka yang berfalsafah Panca­sila, maka kebebasan memeluk keyakinan agama itu merupakan salah satu wujud daripada pelaksanaan hak-hak asasi manusia yang kita junjung tinggi, oleh karena itu pengertian toler­ansi agama bagi kita adalah pengakuan adanya kebebasan setiap warga negara untuk memeluk suatu agama yang menjadi keyakinan dan keyakinan untuk menjalankan ibadahn­ya, sehingga toleransi agama adalah jelas memerlukan keju­juran, kesucian dan kebijaksanaan jiwa dan tanggung jawab.

Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah ; selama masing-masing warga negara mempercayai keyakinan sesuai dengan agama yang dianut dan tidak mengganggu agama yang lain, selama itu tidak akan terjadi permasalahan-permasalahan.

3. Diferensiasi sosial dalam dalam bidang jenis kelamin

Mengapa jenis kelamin umat manusia itu dalam kehidupan bermasyarakat sering diperbincangkan ? tidakkah secara kodrati Tuhan menciptakan manusia terdiri atas dua jenis yaitu ; pria dan wanita. Ketika seseorang lahir ia sudah ditentukan oleh Allah jenis kelaminnya, apakah ia seorang pria atau seorang wanita, ia mestinya menerima tanpa bisa menawar atau menolaknya. Pria dan wanita diciptakan oleh Allah sama derajatnya, dari segi fisik pria memang lebih kuat dari pada wanita, tetapi tidak berarti bahwa pria lebih mulia derajatnya daripada wanita.

Dari alur itulah semestinya ditata dalam kehidu­pan bermasyarakat ini tanpa memandang sebelah mata satu dengan yang lain yaitu diproyeksikan bentuk tubuh yang berbeda (pria dan wanita), kemudian timbul perbedaan hak dan kewajiban, yang menempatkan kedudukan pria lebih tinggi dibandingkan dengan kedudukan wanita, hal ini sering terjadi pada masyarakat yang tradisional .

16

seperti masyarakat petani dimana adanya perbedaan yang jelas antara laki-laki dan wanita dari status, fungsi dan peranannya dalam kehidu­pan masyarakat.misalnya laki-laki yang tenaga dan fisik lebih kuat biasanya mengerjakan pekerjaan yang berat-berat seperti mencangkul, membajak sawah, mencari kayu, membangun rumah dan sebagainya, sementara wanita yang fisik dan tenaganya lemah mengerjakan pekerjaan yang ringan-ringan seperti kalau disawah memberi pupuk, menebar benih, ani-ani, menanam padi, memasak, membersihkan rumah dan mengasuh anak.

Pada masyarakat yang telah mengalami modernisasi perbedaan status, fungsi dan peranan antara laki-laki dan wanita dalam kahidupan bermasyrakat sudah mulai memudar dan tidak begitu nampak dan mencolok pada masyarakat tradision­al walaupun dalam kenyataannya masih ada dalam hal-hal tertentu. Banyak pekerjaan-pekerjaan yang dahulu dikerjakan oleh laki-laki pada masyarakat modern sekarang sudah banyak juga dilakukan oleh kaum wanita.Sehingga tidak seperti pada masyarakat tradisional wanita hanya bekerja di rumah, mengurus rumah tangga sambil menunggu suaminya pulang dari kerja, tapi pada masyarakat modern wanitapun mempunyai kesempatan yang sama untuk menjalankan tugas-tugas di luar rumah. Semua ini merupakan suatu hasil dari sebuah proses panjang yaitu dengan adanya imansipasi wanita.

4. Diferensiasi sosial dalam bidang profesi

Yang dimaksud disini adalah pembedaan penduduk atau masyarakat yang didasarkan atas pekerjaan yang meru­pakan sumber penghasilan yang dimilkinya. Profesi yang dimaksud disini suatu pekerjaan yang dalam pelaksanaannya memerlukan suatu keahlian atau ketrampilan.

Dalam masyarakat tradisional diferensiasi dalam bidang profesi atau pekerjaan itu tidaklah begitu kompleks karena pada umumnya masyarakat mempunyai matapencaharian hidup yang sifatnya homogen artinya kalau masyarakatnya itu adalah masyarakat petani misalnya malka pada umumnya warga masyarakat mempunyai pekerjaan dalam bidang pertanian, kalau memang ada diluar itu hanya satu dua itupun dikerja­kan secara sambilan seperti dalam bidang kerajinan, perdagangan dan sebagainya. Lain pada masyarakat modern yang begitu kompleksnya pola perilaku masyarakatnya, hal ini juga mempengaruhi jenis pekerjaan atau matapencaharian hidup seseoarang warganya misalnya ada yang menjadi petani, pedagang, nelayan, buruh pabrik, guru, perawat, dokter, insinyur, penasehat hukum, dosen, pilot, wartawan, montir, pemilik restoran, pegawai toko, servis elektro, tukang kayu, pedagang mobil bekas, tukang sapu dan masih banyak lagi.

17

Diferensiasi sosial dalam bidang pekerjaan ini dalam kenyataanya sering menimbulkan adanya determinan kelas sosial dalam kehidupan masyarakat. Hal ini disebabkan jenis pekerjaan tertentu akan menimbulkan prestise tertentu dalam kehidupan mesyarakat.Dan ini sudah terjadi pada msyarakat tradisional bahkan masyarakat primitif seperti misalnya pembuat tombak, pembuat senapan , pembuat sampan dan dukun memiliki status yang tinggi, namun dalam masyarkat modern melihatnya dari sudut penghasilan yang didapat, dalam arti suatu jenis pekerjaan yang brprestise tinggi pada umumnya memberikanpenghasilan yang lebih tinggi, meskipun demikian, terdapat pengecualian seperti seorang penghibur (WTS).

5. Diferensiasi sosial dalam bidang klan

Klan yang dimaksud disini adalah suatu kelompok keker­abatan yang terdapat dalam masyarakat dengan menarik garis keturunan secara universal atau unilineal, yaitu melalui garis keturunan sepihak yaitu dari pihak ibu (material) atau dari pihak ayah (patrilineal).

Jadi klan itu merupakan penggolongan sosial yang lebih kecil daripada suku bangsa. Klan terbentuk karena ada garis keturunan atau nenek moyang yang sama. Klan dapat dikatakan sebagai sebuah keluarga besar yang ada di suatu suku bangsa. Klan sebagai kesatuan kekerabatan adalah penting artinya terutama dalam hal-hal yang berhubungan dengan masyarakat misalnya perekonomi­an, religi, adat dan sebagainya. Dalam hubungan perkawi­nan klan bersifat exogami artinya anggota-anggota dari suatu klan tidak boleh kawin-mengawini didalam klan itu sendiri, jadi harus mencari jodohnya ke klan lain. Sebab kalau tidak demikian, susunan unilateral akan hilang se­hingga anak-anaknya tidak ada pilihan lagi masuk klan ayahnya atau klan ibunya.

Contohnya dari klan ini adalah pada masyarakat Batak yang sering disebut dengan istilah marga, marga ini menunjukkan nama nenek moyang asal, mis­alnya Batak Karo terdiri dari marga ; makaro-karo, ginting, sembiring, parangin-angin dan tarigan. Sedang Batak Toba terdiri dari marga; sitomarang, sinaga, pan­diangan, nainggolan, simatupang, aritonang dan siregar.Sedang Batak Simalungun terdiri dari marga ; purba, sara­gih, damanik, sinaga dan sipajung.

6. Diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa

Tiap kebudayaan yang hidup dalam suatu masyarakat yang dapat berwujud sebagai komunitas desa, sebagai kota, sebagai kekerabatan atau kelompok adat yang lain, bisa menampilkan suatu corak khas yang terutama terlihat oleh orang luar yang bukan warga masyarakat bersangkutan.

18

Seorang warga dari suatu kebudayaan yang telah hidup dari hari ke hari di dalam lingkungan kebudayaanya biasanya tidak melihat lagi corak khas itu. Sebaliknya, terhadap kebudayaan tetangganya, ia dapat melihat corak khasnya, terutama mengenai unsur-unsur yang berbeda menyolok dengan kebudayaanya sendiri.

Corak khas dari suatu kebudayaan bisa tampil karena kebudayaan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil berupa suatu unsur kebudayaan pisik dengan bentuk yang khusus atau karena diantara pranata-pranatanya ada suatu pola sosial yang khusus atau dapat juga karena warganya menganut suatu tema budaya yang khusus. Berdasarkan atas corak khususnya­tadi, suatu kebudayaan dapat ddibedakan dari kebudayaan yang lain. Istilah etnografi untuk suatu kebudayaan dengan corak khas adalah "suku bangsa", atau dalam bahasa inggir ethnic group (kelompok etnik).

Konsep yang tercakup dalam istilah "suku bangsa" adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan "kesatuan kebudayaan", sedangkan kesa­daran dan identitas tadi seringkali (tetapi tidak selau) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga. Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya, karena memiliki ciri-ciri yang mendasar, antara lain

a. kesamaan adat istiadat

b. kesamaan bahasa

c. kesamaan religi atau kepercayaan

d. kesamaan ciri-ciri fisik

e. kesamaan tata nilai budaya atau etos

d.Pengaruh Diferensiasi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat

Di samping stratifikasi sosial, dalam suatu kehidupan masyarakat juga terdapat diferensiasi sosial. Kondisi ini akan memberikan kontribusi bagi berbagai pengaruh dalam kehidupan masyarakat.Dalam suatu masyarakat yang terdiri atas kebhinnekaan ras, suku, agama, profesi, asal daerah, dan perbedaan jenis kelamin (gender) akan memberikan pengaruh sebagai berikut:

a. Pengaruh Negatif

1) Mendorong munculnya kelompok-kelompok sosial dengan basis persamaan ras, suku, agama atau kedaerahan yang dapat menimbulkan persaingan,

2) Mengembangkan pandangan etnosentrisme yang dapat mengganggu proses integrasi sosial di antara masyarakat yang berbeda,

3) Mempersulit proses penciptaan keadilan karena masing-masing masyarakat mempunyai sistem tata nilai yang berbeda-beda.

19

b. Pengaruh Positif

1) Memperkaya khazanah budaya, baik yang menyangkut bahasa, adat istiadat, maupun kesenian.

2) Dengan masyarakat yang berbeda, justru akan menjadi objek penelitian ilmu sosial dan budaya yang sangat menarik,

3) Dengan keunikan berbagai macam seni budaya dan religi justru menimbulkan salah satu pesona tersendiri dalam kegiatan kepariwisataan.

4) Menumbuhkan suatu kesadaran betapa besar karya dan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan manusia dengan struktur budaya yang berbeda-beda.

Masyarakat Indonesia majemuk menyebabkan adanya perbedaan dalam berbagai bidang kehidupan, baik sosial, politik, ekonomi, budaya, maupun hal-hal yang lainnya. Sebagai warga masyarakat kita harus menyadari bahwa adanya perbedaan tersebut suatu ketika dapat menyebabkan benturan-benturan, baik secara fisik, budaya maupun ideologi. Satu hal yang harus diperhatikan dalam kehidupan di masyarakat yang majemuk adalah kita harus memiliki wawasan yang luas dan rasa nasionalisme serta memegang prinsip kebersamaan. Dengan hal tersebut maka hal-hal yang bersifat perbedaan, baik stratifikasi sosial maupun diferensiasi sosial dapat dihindarkan. Sebab, adanya diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial dalam kehidupan masyarakat akan membawa pengaruh, balk positif maupun negatif.

Menyadari bahwa diferensiasi dan stratifikasi sosial dapat memberikan pengaruh positif dan negatif maka kita harus dapat berlaku hati-hati agar dapat meminimalisir pengaruh-pengaruh yang buruk. Sebaliknya, hal tersebut harus dijadikan dasar untuk menggali dan mengembangkan pengaruh-pengaruh yang positif demi kemajuan bangsa. Dengan mengembangkan pengaruh-pengaruh positif demi kemajuan bangsa maka hasilnya akan dinikmati masyarakat luas. Di antara hasil-hasil tersebut, yaitu terciptanya rasa keadilan di masya rakat, meningkatnya taraf kehidupan masyarakat, terciptanya situasi dan kondisi yang aman, damai, serta tenteram di masyarakat, meningkatnya rasa nasionalisme, dan sebagainya.

Dengan demikian diferensiasi sosial dibidang suku bangsa ini berarti bahwa suatu masyarakat itu sendiri dari berba­gai suku bangsa dengan bahasa, kebudayaan dan ciri fisik yang beraneka ragam. Adapun permasala han yaang akan timbul baik secara langsung maupun tidak langsung dari adanya diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa ini dalam kehidupan berma­syarakat adalah :

20

a) Timbulnya ethnosentrisme yaitu kecenderungan manusia untuk memandang kebudayaan sendiri sebagai yang bernilai tinggi diatas semua kebudayaan yang lain.

b) Timbulnya xenosentrisme yaitu kecenderungan manusia untuk memandang kebudayaan orang lain adalah rendah,dibanding dengan kebudayaannya sendiri.

c) Timbulnya stereo Tipe yaitu suatu sikap yang menggambarkan suatu kebudayaan tertentu dengan hak-hal yang sangat menyakitkan .

d) Timbulnya diskriminasi yaitu perbedaan sikap dan perila­ku terhadap orang lain atau kelompok manusia berda­sarkan perbedaan atas dasar ciri-ciri warna kulit atau ciri-ciri tertentu.

e) Kesetiaan primordial yaitu suatu kecenderungan dalam mengutamakan atau mengkultuskan, mengarah satu yang paling dicocoki, atau sikap mengagung-agungkan kebudayaan tertentu atau sikap fanatik yang berlebihan terhadap suatu kebudayaan tertentu.

21

Lembar Kompetensi Ke.I

Setelah anda membaca dan mempelajari Diferensiasi sosial diatas,maka untuk memudahkan dalam pemahaman lebih lanjut buatkan ringkasan materi,atau peta konsepnya.

No

Riangkasan Materi

Penjelasan

1

Diferensiasi sosial

a.Pengertian diferensiasi sosial

b.Terbentuknya diferensiasi sosial

c.Wujud diferensiasi sosial

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………........

2

Wujud diferensiasi sosial

a.Diferensiasi sosial dalam bidang ras.

………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………

22

b.diferensiasi sosial dalam bidang agama.

c.diferensiasi sosial dalam bidang jenis kelamin.

d.diferensiasi sosial dalam bidang profesi.

E,diferensiasi sosial dalam bidang klan.

f.diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa.

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................……..………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….…………………….................................................................................………………..………………………………………………………………………………………………………………………………

23

Lembar Kompetensi Ke.II

Coba anda amati tentang masalah diferensiasi sosial yang ada dan terjadi dilingkungan masyarakat anda, sejauh mana tingkat diferensiasi sosial tersebut dalam mebentuk masyarakat yang tertib dan teratur.

No

Wujud diferensiasi sosial

Tingkat Diferensiasi sosialnya

Alasannya

Tinggi

Rendah

1

2

3

4

5

6

Ras

Agama

Jenis Kelamin

Profesi

Klan

Suku Bangsa

.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

.................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................................................

24

Lembar Kompetensi Ke.III

Diskusi Kelompok:

1. Buatkan suatu kelompok diskusi yang berjumlah 6 kelompok berdasarkan nomor absent ganjil dan ganep,dimana setiap kelompok terdiri dari 6 s/d 7 siswa.

2. Tiap kelompok memilih pokok bahasan yang telah ditentukan dengan cara diundi

3. Adapun pokok bahasannya adalah mengenai diferensiasi sosial dalam bidang ras,agama,jenis kelamin,profesi,klan,suku bangsa.

4. Bahan diskusi dibuat dalam bentuk makalah dengan isi pokok pembahasan antara lain:pengertian,permasalahan-permasalahan yang timbul dengan adanya diferensiasi sosial,faktor-faktor penyebab timbulnya permasalahan tersebut,usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut agar terjadi proses proses integrasi.

5. Tunjuk 3 siswa sebagai perwakilan kelompok untuk maju ke depan memaparkan hasil diskusi kelompok secara bergantian.

6. Tiap kelompok diskusi harus mencatat proses jalannya hasil diskusi.untuk dilaporkan pada guru pengajar.

Lembar kerja:

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

25

STRATIFIKASI SOSIAL

A. Pengertian

Dalam kehidupan masyarakat biasanya selalu terdapat perbedaan status antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. Ada yang mempunyai status sosial yang tinggi, adapula yang mempunyai status sosial yang paling rendah, sehingga kalau kita lihat bentuknya seakan-akan status sosial dalam kehidupan sosial itu berlapis-lapis dari atas ke bawah.

Menurut Piritin A. Sorokin sistem berlapis-lapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Barang siapa yang mempunyai sesuatu yang berharga itu dalam jumlah yang sangat banyak, dianggap oleh masyarakat berkedudukan dalam lapisan atas. Dan mereka yang hanya sedikit sekali atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga tersebut, dalam pandangan masyarakat memiliki kedudukan yang rendah. Biasanya masyarakat yang berada dalam golongan atas tidak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang dihargai dalam masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat komulatif, artinya mereka yang memiliki banyak uang misalnya, akan mudah sekali mendapatkan tanah, kekuasaan dan mungkin juga kehormatan, sedangkan mereka yang mempunyai kekuasaan besar mudah menjadi kaya, dan mengusahakan ilmu pengetahuan dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya mereka yang memiliki sedikit uang atau tidak memiliki kedudukan, biasanya mereka akan cenderung semakin sulit untuk mendapatkan status, atau dapat dikatakan seseorang yang miskin cenderung semakin menjadi-jadi kemiskinannya.

Sedangkan Soerjono Soekanto mengatakan bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan pasti setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, maka hal itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat. Barang sesuatu yang dihargai dalam masyarakat itu mungkin berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomi mungkin juga tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesolehan dalam agama atau mungkin keturunan dari keluarga yang terhormat. Sistem berlapis-lapis dalam masyarakat tersebut, dalam sosiologi dikenal dengan istilah strtifikasi sosial (social stratification). Kata stratification berasal dari kata stratum (jamaknya strata) artinya lapisan, sedangkan social artinya masyarakat.

Menurut Pitirin A. Sorokin stratitikasi sosial (social stratification) adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (secara herarkis) perwujudannya adalah adanya kelas-kelas yang tinggi dan kelas-kelas yang rendah. Bentuk-bentuk konkrit dari pada lapisan sosial (social stratification) dalam kehidupan masyarakat tersebut tidak sedikit, akan tetapi secara prinsip

26

bentuk-bentuk tersebut dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk yaitu, kelas ekonomi, politik dan status sosial atau sistem nilai yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Umumnya ketiga bentuk kelompok tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lainnya, dimana terjadi saling pengaruh mempengaruhi, misalnya mereka yang termasuk kedalam suatu lapisan atas dasar ukuran politis, biasanya juga orang-orang yang menduduki suatu lapisan tertentu atas dasar ekonomi. Demikian pula mereka yang kaya, biasanya menempati jabatan yang senantiasa penting dalam pemerintahan apabila didukung oleh sistem nilai yeng berlaku dalam masyarakat tersebut.

B. Terjadinya Stratifikasi Sosial.

Adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat, dapat terjadi karena dua hal, yaitu sebagai berikut :

1. Terjadi dengan sendirinya, dalam proses pertumbuhan masyarakat itu. Yang biasanya menjadi alasan terjadinya lapisan-lapisan dalam masyarakat yang terjadi dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian kerabat seorang kepala masyarakat dan mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Alasan-alasan adalah berlainan bagi tiap-tiap masyarakat.

Contoh : Pada masyarakat yang hidupnya dari berburu hewan yang dijadikan alasan adalah kepandaiannya berburu hewan tersebut, sedangkan pada masyarakat yang telah menetap dan bercocok tanam, maka kerabat pembuka tanah (yang dianggap asli), dianggap sebagai orang-orng yang menduduki lapisan tinggi. Misalnya masyarakat Batak, dimana marga tanah, yaitu marga yang pertama-tama membuka tanah, dianggap mempunyai kedudukan yang tinggi, Juga di masyarakat Jawa yang disebut dengan istilah cikal bakal dan sebagainya.

2. Terjadinya dengan sengaja, untuk mengejar suatu tujuan bersama. Hal itu biasanya berkaitan atau berhubungan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti misalnya pemerintahan, perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata atau perkumpulan.

Kekuasaan atau wewenang itu merupakan sesuatu unsur yang khusus dalam sistem yang berlapis-lapis dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang harus dibagi-bagi secara teratur, apabila suatu masyarakat hendak hidup secara teratur, sehingga jelas setiap orang di tempat-tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang dalam organisasi, secara vertikal atau horisontal. Apabila kekuasaan dan wewenang itu tidak dibagi-bagi secara teratur, maka kemungkinan dapat membahayakan keutuhan masyarakat, karena akan terjadi pertentangan-pertentangan.

27

Dari uraian di atas, maka ada beberapa ciri umum yang menjadi faktor untuk menentukan adanya lapisan-lapisan dalam masyarakat (stratifikasi sosial) yaitu sebagai berikut :

1. Pemilikan kekayaan yang bernilai dalam berbagai bentuk dan ukuran. Artinya strata dalam masyarakat dapat dilihat dari nilai kekayaan seseorang dalam masyarakat.

2. Status atas dasar fungsi dalam pekerjaan, misalnya sebagai dokter, dosen, buruh atau pekerja teknis dan sebagainya. Semua ini sangat menentukan status dalam masyarakat.

3. Kesalehan seseorang dalam agama, jika seseorang sungguh-sungguh dengan penuh ketulusan dalam menjalankan agamanya, maka status orang tadi akan dipandang lebih tinggi oleh masyarakat.

4. Status atas dasar keturunan, artinya dari orang yang dianggap terhormat (ningrat) merupakan ciri seseorang yang memiliki status tinggi dalam masyarakat.

5. Latar belakang, rasial dan lamanya seseorang atau sekelompok orang tinggal pada suatu tempat..

6. Status atas dasar jenis kelamin dan umur seseorang. Pada umumnya seseorang yang lebih tua umurnya lebih dihormati dan diandang tinggi statusnya dalam masyarakat. Begitu juga jenis kelamin, laki-laki pada umumnya dianggap lebih tinggi statusnya dalam keluarga dan masyarakat.

7. Status atas dasar kekuasaan. Barang siapa yang mempunyai kekuasaan atau wewenang terbesar dalam masyarakat, menempati lapisan tertinggi dalam kehidupan masyarakat.

8. Status atas dasar ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh masyarakat-masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Misalnya semakin tinggi gelar kesarjanaannya dan semakin banyak gelar yang mereka miliki, maka semakin tinggi kedudukannya dalam kehidupan masyarakat.

C. Sistem Stratifikasi Sosial.

Sistem straifikasi sosial dalam masyarakat dapat digolongkan menjadi dua sifat yaitu sebagai berikut:

1. Bersifat Tertutup (Closed Social Stratification)

Yaitu adanya pembatasan kemungkinan pindah dari status satu ke status lainnya dalam masyakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan untuk dapat masuk pada status tertinggi dan terhormat dalm masyarakat adalah karena kelahiran atau keturunan.Contoh : Ini dapat diketahui dari kehidupan masyarakat yang mangagungkan kasta seperti di India, atau masyarakat yang

28

masih menganut faham feodalisme, atau dapat pula terjadi pada masyarakat dimana status sosialnya ditentukan atas dasar perbedaan ras dan suku bangsa. Di Amerika dan Afrika Selatan dengan sistem Apartheid yaitu perbedaaan diantara golongan kulit putih dan hitam.

2. Bersifat Terbuka (Open Social Stratification)

Yaitu adanya kemungkinan anggota masyarakat dapat unutk berpindah dari status satu ke status lainnya berdasarkan usaha-usaha tertentu, baik untuk naik lapisan ataupun bagi yang tidak beruntung untuk jatuh dari lapisan atas ke lapisan bawah.Dengan demikian berarti dalam sistem stratifikasi terbuka setiap anggota masyarakat berhak dan mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan

kemampuan sendiri untuk naik status, atau mungkin juga justru stabil atau turun status sesuai dengan kuantitas dan kualitas usahanya sendiri. Pada sistem terbuka ini memberikan rangsangan atau motivasi yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat untuk berusaha memperbaiki status dan kesejahteraan hidupnya.

Secar fisual sifat-sifat stratifikasi sosial sebagai berikut

Tertutup Terbuka Campuram

Non Pribumi Pribumi

D. Kelas Sosial (Social Class)

Kelas sosial menurut pandangan Karl Marx adalah suatu lapisan masyarakat, dimana orang-orangnya memiliki kedudukan dan peran yang sama. Di antara status-status di dalam lapisan masyarakat tersebut dan yang dapat digolongkan sederajat, sehingga orang-orang yang berstatus demikian tersebut merupakan lapisan masyarakat. Pandangan tersebut kemudian mendapat dukungan dari Max Weber,yang menyatakan bahwa sebuah kelas sosial terdiri dari orang-orang yang life changes-nya sama, ialah kepentingan ekonomis dalam milik barang-barang dan kesenpatan mendapatkan penghasilan dan sebagainya.

Paul B. Horton juga mengatakan bahwa para anggota suatu kelas sosial saling memandang satu sama lainnya sebagai anggota masyarakat yang setara, serta menilai diri mereka secara sosial lebih hebat atau lebih rendah dari beberapa orang lainnya. Sebagai contoh : pada acara makan malam, siapa-siapa yang mereka

29

undang sebagai anggota masyarakat yang setara, atau anak gadis siapa yang dianggap pantas untuk ditemani oleh anak lelaki mereka. Para anggota kelas tertentu acap kali mempunyai jumlah uang yang sama, namun yang lebih penting lagi, mereka memiliki sikap, nilai dan cara hidup yang sama.

Untuk memudahkan dalam mempelajari kelas sosial, maka banyak para ahli yang mengklasifikasikan menjadi enam kelas sosial yaitu sebagai berikut :

1. Kelas sosial atas lapisan atas (upper-upper class)

Mencakup keluarga kaya lama, yang berpengaruh dalam masyarakat dan sudah memiliki kekayaan begitu lama, sehingga orang-orang tidak bisa mengingat lagi kapan dan bagaimana cara keluarga-keluarga itu memperoleh kekayaan.

2. Kelas sosial atas lapisan bawah ( lower-upper class)

Mungkin saja mempunyai jumlah uang yang sama, tetapi mereka belum lama memilikinya dan keluarga mereka belum lama berpengaruh dalam masyarakat.

3. Kelas sosial menengah lapisan atas (upper-midle class)

Mencakup kebanyakan pengusaha dan orang-orang profesional yang berhasil, yang umumnya berlatar belakang keluarga baik dengan penghasilan yang menyenangkan.

4. Kelas sosial menengah lapisan bawah (lower-midle class)

Meliputi juru tulis, pegawai kantor lainnya dan orang-orang semi profesional, serta mungkin pula termasuk pengerajin terkemuka.

5. Kelas sosial rendah lapisan atas (upper-lower class)

Terdiri atas sebagian besar pekerja tetap yang sering disebut sebagai golongan pekerja oleh orang-orang yang kurang senang dengan menggunakan istilah kelas sosial rendah bagi para pekerja yang bertanggung jawab.

6. Kelas sosial rendah lapisan bawah (lower-lower class)

Meliputi para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman dan orang-orang yang hampir terus-menerus tergantung pada tunjangan pegangguran.

Gambar kelas sosial

30

Apakah yang menyebabkan seseorang tergolong dalam suatu kelas sosial tertentu? Menurut P. B. Horton dan C. L. Hunt mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tergolong dalam suatu kelas sosial tertentu, yaitu sebagai berikut :

1.Kekayaan dan penghasilan

Uang diperlukan pada kedudukan kelas sosial atas. Namun demikian, kedudukan kelas sosial seseorang secara tidak langsung sebanding dengan penghasilannya.untuk dapat memahami peran uang dalam menentukan kelas sosial, kita harus menyadari bahwa pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Sehingga diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut cara hidup orang berkelas sosial atas. Meskipun demikian, jumlah uang sebanyak apapun tak menjamin segera mendapatkan status kelas sosial atas.

Contoh : Orang-orang kaya baru mempunyai uang, tetapi mereka tidak memiliki cara hidup orang kelas sosial atas. Mereka mampu membeli rumah, mobil, pakaiaan dan menyewa seorang penata ruang untuk memilih alat-alat perabot yang pantas, buku dan lukisan. Namun demikian, untuk dapat memiliki sikap, perasaan dan reaksi yang merupakan kebiasaan orang kelas sosial atas, diperlukan waktu yang lama. Jika seseorang tidak dilahirkan dan disosialisasikan dalam subkultur kelas sosial atas, maka dapat dipastikan bahwa sesekali dia akan melakukan kekeliruan, dan kekeliruan tersebut akan menyingkap sikap kampungnya yang asli.

Contoh : Penghasilan yang diperoleh dari investasi lebih memiliki prestise dari pada penghasilan yang diperoleh dari tunjangan pengangguran, penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan profesional lebih bergengsi dari pada penghasilan yang berwujuddari upah pekerjaan kasar, penghasilan yang diperoleh dari spekulasi penjualan barang-barang yang disimpan lebih baik dari pada hasil perjudian.

2.Pekerjaan

Pekerjaan merupakan determinan kelas sosial lainnya. Karena banyak orang menyadari bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat dari pada jenis pekerjaan lainnya, jenis pekerjaan tertentu memiliki prestises yang lebih tinggi dari pekerjaan lainnya. Jenis-jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memberikan penghasilan yang lebih tinggi, meskipun demikian terdapat banyak pengecualian.

Contoh : Seorang penghibur yang disenangi atau seorang pelacur mungkin dalam seminggu dapat menghasilkan penghasilan yang sama jumlahnya dengan penghasilan seorang Mahkamah Agung dalam setahun. Para diplomat dan dosen perguruan tinggi yang penghasilannya sedang di tempatkan pada urutan jenjang prestise yang lebih tinggi dari pada bintang-bintang televisi dan olahragawan profesional yang berpenghasilan lebih tinggi, dan sebagainya.

31

3.Pendidikan

Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, penidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang sosial. Pendidikan bukannya sekedar memberikan keterampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera minat, etiket, cara berbicara sampai perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang. Dalam beberapa hal, pendidikan malah lebih penting dari pada pekerjaan.Contoh : Dalam segi sikap pribadi dan perilaku sosial para pekerja kasar sangat beda dengan para karyawan kantor. Namun demikian perbedaan itu tidak tampak bila mana tingkat pendidikan mereka sebanding (De Fronzo, 1973).

Sedangkan menurut J. S. roucek dan R. L. Warren mengatakan bahwa faktor utama yang menentukan kelas sosial seseorang adalah :

1. Jenis kegiatan ekonomi

2. Jumlah pendapatan

3. Jenis dan jumlah pendidikan formal

4. Jenis tempat kediaman

5. Jenis kegiatan rekreasi

6. Keanggotaan dalam berbagai persatuan

7. Kedudukan kelas sosial sesuatu keluarga

Soerjono Soekanto dalam bukunya “Sosiologi Suatu Pengantar” mengatakan bahwa apabila pengertian kelas ditinjau secara lebih mendalam, maka akan dapat dijumpai beberapa kriteria yang tradisional, yaitu :

1. Besarnya atau ukuran jumlah anggota-anggotanya

2. Kebudayaan yang sama, yang menentukan hak-hak dan kewajiban-kewajiban warganya

3. Kelanggengan

4. Tanda atau lambang-lambang yang merupakan ciri yang khas

5. Batas-batas yang tegas (bagi kelompok itu terhadap kelompok lain)

6. Antagonisme tertentu

E. Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial.

Unsur-unsur lapisan-lapisan (stratifikasi sosial) dalam masyarakat dalam stratifikasi sosial terdapat dua unsur pokok, yaitu status (kedudukan) dan peranan. Status dan peranan mempunyai hubungan timbal balik yang merupakan unsur penempatan seseorang dalam srata tertentu dalam masyarakat. Kedudukan dapat memberikan pengaruh, kehormatan dan kewibawaan pada seseorang. Sedangkan peranan merupakan sikap seseorang yang menyandang status dalam kehidupan masyarakat.

32

1.Status (Kedudukan).

Untuk memahami pengertian status, maka di bawah ini akan dikemukakan beberapa definisi status dari para ahli, yaitu antara lain :

a) Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Status sosial adalah suatu posisi atau kedudukan dalam masyarakat dengan kewajiban dan hak istimewa yang sepadan.

b) Joseph S. Roucek dan Roland L. Warren

Status sosial adalah kedudukan khusus seseorang dalam masyarakatnya berhubungan dengan orang lain dalam lingkungan yang disertainya, martabat yang diperolehnya dan hak serta tugas yang dimilikinya.

c) Soerjono Soekanto

Membedakan antara status dengan status sosial, status diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lain dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok berhubungan dengan kelompok-kelompok lainnya dalam kelompok yang lebih besar lagi. Sedangkan status sosial diartikan sebagai tempat secara umum seseorang dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya, prestisenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.

Kedudukan sosial tidaklah semata-mata berarti kumpulan kedudukan-kedudukan seseorang dalam kelompok-kelompok yang berbeda, akan tetapi kedudukan-kedudukan sosial tersebut mempengaruhi kedudukan orang tadi dalam kelompok-kelompok sosial yang berbeda. Contoh : Kedudukan Tuan X sebagai warga masyarakat, merupakan kombinasi dari segenap kedudukannya sebagai guru, kepala sekolah, ketua RT, sebagai suami, sebagai ayah dan sebagainya.

Dalam kehidupan bermasyarakat memang agak sulit membedakan pemegang status dengan hak dan kewajiban yang harus dipikul dalam pergaulan. Sebagai contoh, seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai kepala sekolah, sebagai guru atau sebagai murid maka dengan kedudukannya tersebut oleh masyarakat ia diberi hak-hak tertentu dan kewajiban-kewajiban tertentu yang harus ia jalankan dan lakukan berhubungan dengan kedudukannya tersebut.

Macam Status Sosial.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka status sosial dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan poroses perkembangannya, yaitu sebagai berikut :

1) Ascribed Status, yaitu proses yang dipeoleh karena kelahiran atau atas dasar keturunan. Pada umumnya status ini terdapat pada masyarakat yang menganut stratifikasi tertutup. Misalnya pada masyarakat feodal atau pada masyarakat yang menganut faham rasialisme. Namun demikian pada masyarakat yang menganut sistem berlapis-lapis terbuka pun juga ada. Misalnya kedudukan laki-laki dalam suatu keluarga kedudukannya berbeda dengan kedudukan istri dan anak-anaknya.

33

Contoh :

a) Anak seorang bangsawan maka kedudukannya akan sebagai bangsawan pula.

b) Anak seorang warga kasta Brahmana di India, maka meeka akan memperoleh kedudukan sebagai kasta Brahmana pula karena orang tuanya tergolong dalam kasta yang bersangkutan

c) Seorang wanita walaupun terjadi emansipasi akhir-akhir ini yang banyak sekali menghasilkan persamaan dalam bidang pekerjaan dan jabatan, pendidikan atau politik, tapi kedudukannya sebagai ibu di dalam masyarakat secara relatif tetap berada dibawah kedudukan ayah sebagai kepala rumah tangga.

2) Aschieve Status, yaitu status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini cara memperolehnya berbeda dengan status atas dasar kelahiran atau keturunan, status ini bersifat terbuka, yaitu atas dasar cita-cita yang direncanakan dan diperhitungkan secara matang. Individu dan segenap anggota masyarakat berhak dan bebas menentukan kehendaknya sendiri dalam memilih status tertentu sesuai dengan kemampuannya sendiri.

Contoh : Setiap orang dapat menjadi hakim, dokter, menteri, guru besar, pilot, jendral, sopir dan sebagainya, asal ia dapat memenuhi syarat-syarat tertentu yang kesemuanya terserah pada usaha-usaha dan kemampuannya untuk mencapai tujuan tersebut.

3) Assigned Status, yaitu status yang diperoleh seseorang atas dasar pemberian karena jasa-jasanya yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Status ini mempunyai hubungan erat dengan achieved status.

Contoh : Seseorang yang telah berjuang untuk membela negara dan kepentingan masyarakat diberi kedudukan sebagai pahlawan.

Sebagaimana telah diuraikan di muka, maka biasanya seseorang dalam masyarakat biasanya memiliki beberapa kedudukan sekaligus. Dalam hubungan macam-macam kedudukan itu, biasanya yang selalu menonjol hanya satu kedudukan yang utama. Masyarakat hanya melihat pada kedudukan utama yang menonjol tersebut, dan atas dasar itu, yang bersangkutan digolongkan dalam kelas-kelas yang tertentu dalam masyarakat.

Contoh :

Pak Achmad mempunyai kedudukan sebagai suami, kepala rumah tangga, ketua RT, anggota perkumpulan olah raga badminton dan sebagai guru serta direktur SMA. Bagi masyarakat, kedudukan sebagai direktur SMA itulah yang menonjol.Karena banyaknya kedudukan yang dimiliki seseorang dalam kehidupan bermasyarakat, adakalanya antara kedudukan-kedudukan yang dimiliki, timbul pertentangan-pertentangan atau konflik, yang dalam sosiologi dinamakan status conflict (konflik status).

34

Contoh :

1) Pak Acmad, dalam kedudukannya sebagai direktur SMA, harus menghukum putranya sendiri yang menjadi siswa SMA tersebut karena telah melanggar tata tertib sekolah.

2) Pak Andi seorang Jaksa harus menghukum anaknya sendiri karena telah membunuh dan merampok di sebuah pertokoan.

Simbol Status.

Kedudukan macam apa yang dimiliki seseorang atau kedudukan macam apa yang melekat padanya, dapat terlihat pada kehidupannya sehari-hari melalui ciri-ciri tertentu, yang dalam sosiologi dinamakan status simbol (prestise simbol). Ciri-ciri tersebut seolah-olah sudah menjadi bagian dari hidup orang yang bersangkutan atau dapat dikatakan telah istitutionalized atau bahkan internalized. Ada beberapa ciri-ciri tertentu yang dianggap sebagai status simbol, yaitu antara lain sebagai berikut :

a)Cara berpakaian

b) Cara pergaulan

c)Cara mengisi waktu senggang

d) Cara memilih tempat tinggal

e)Cara dan corak menghiasi rumah kediaman

2.Peranan (Role).

Peranan adalah pola perilaku ideal yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan status yang dimilikinya. Seseorang dapat dikatakan telah menjalankan perannya dengan baik apabila seseorang tersebut telah menjalankan atau melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai status yang dimilikinya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Sehingga antara status dan peranan pada dasarnya tidak dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lainnya, merupakan satu kesatuan yang utuh, tak ada peranan tanpa kedudukan dan sebaliknya.

Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya dan hal ini sekaligus berarti bahwa peranan tersebut menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu mengatur perilaku seseorang, dan juga bahwa peranan menyebabkan sesorang pada batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain, sehingga dengan demikian, orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya. Hubungan-hubungan sosial yang ada pada

35

masyarakat, merupakan hubungan-hubungan antar peranan-peranan individu dalam masyarakat. Peranan tersebut diatur oleh norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya norma kesopanan menghendaki agar seorang laki-laki apabila berjalan bersama-sama dengan seorang wanita, maka dia harus berjalan di sebelah luar.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka suatu peranan itu mungkin mencakup paling sedikit tiga hal, yaitu sebagai berikut :

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.

b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organiosasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.

Dalam melaksanakn sesuatu peranan tertentu kita diharapkan oleh masyarakat agar menggunakan cara-cara yang sesuai dengan mereka harapkan. Keaaan semacam ini disebut sebagai presribed role (peranan yang dianjurkan). Tetapi adakalanya orang-orang yang diharapkan ini tidak berperilaku menurut cara-cara yang konsisten dengan harapan-harapan si pemberi pesan. Keadan seperti ini disebut enacted role (peranan nyata) yaitu keadaan sesungguhnya dari seseorang dalam menjalankan peranan tertentu. Ketidak selarasan pelaksanaan kedua peran tersebut mungkin disebabkan oleh :

a. Kurangnya pengertian para individu terhadap persyaratan-persyaratan bagi peran yang harus ia lakukan.

b. Kesenjangan untuk bertindak menyimpang dari persyaratan peranan yang diharapkan.

c. Ketidak mampuan individu memaikan peranan tersebut secara efektif.

Sehingga agar seseorang bisa melaksanakan peranannya dengan baik dia harus memiliki kepribadian yang menunjang pelaksanaan peran tersebut, namun tidak semua individu memiliki jenis kepribadian seperti itu yang memungkinkan mereka bisa melaksanakan peranan mereka masing-masing secara efektif. Kebanyakan individu mengalami kesulitan dalam menjalankan peran-peran yang telah ditentukan oleh masyarakat yang sebetulnya merupakan bagian kehidupan mereka sejak mereka dilahirkan. Peran-peran prestasi basanya diterima dan dijalankan para individu setelah mereka bisa membentuk kepribadian sendiri. Itulah sebabnya mengapa orang-orang tertentu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dan menjalankan peran mereka secara efektif.

Contoh : Seseorang yang memperoleh peranan sebagai penasehat, dan menjalankan peranan tersebut secara sinis, acuh tak acuh dan tidak simpatik akan mengalami kesulitan dalam melaksanakan peranannya secara efektif.

36

Di samping itu seseorang yang menjalankan peranannya secara emosional akan menampakan ciri yang disebut role distance (kesenjangan peranan). Hal ini sering terjadi apabila peranan yang harus dijalankan itu tidak memperoleh prioritas tinggi dalam hidupnya. Lain halnya apabila peran yang harus ia jalankan itu sesuai dengan seleranya dan dirasakan bermanfaat, maka ia akan menjalankannya secara sungguh-sungguh. Pelaksanaan peranan masing-masing sering disertai dengan ketengangan atau tekanan psikologis yang terus berlangsung sampai individu itu sendiri merubah prioritasnya dan bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa peranannya adalah sesuatu yang positif.

Contoh : Seorang wanita masih kuliah meskipun ia sudah memiliki dua orang anak dan juga mempunyai pekerjaan sampingan ini mempunyai peranan yang harus ia jalankan. Seandainya pekerjaan wanita tadi hanya sebagai pelayan di sebuah toko, ia tidak akan begitu menghargai pekerjaannya ini. Dibandingkan dengan peranan lain sebagai ibu dan sebagai mahasiswa maka pekerjaan sampingannya itu tidak akan memperoleh prioritas tinggi. Sering kali wanita tadi merasa pekerjaannya di toko terganggu dan menjadi emosional jika anaknya sedang sakit atau dia sedang menghadapi ujian di sekolahnya. Seandainya situasi seperti ini terus berlangsung dan prioritasnyapun tidak berubah, ada kemungkinan ia mengalami tekanan atau ketegangan psikologis yang menyebabkan wanita itu mengerjakan pekerjaannya secara apa adanya.

Ada kalanya seseorang mengalami kesulitan untuk melaksanakan suatu peran yang telah ditentukan karena adanya ketidakselarasan antara kewajiban dan tujuan peran itu sendiri. Inilah yang disebut ketegangan peranan. Ketidakcocokan bisa saja dijumpai pada seseorang apabila peranan partnernya memiliki tujuan-tujuan yang berbeda dengannya. Apabila seseorang memiliki status yang menggunakan pola-pola perilaku yang berbeda-beda, pola-pola tersebut pada suatu saat akan mengalami ketidakcocokan dan saling bertentangan satu sama lain.Contoh : Ada seorang manager team sepak bola yang diharapkan bisa bergaul dengan para pemain berikut pelatihnya namun di lain pihak diapun diharapkan untuk menjalankan kebijaksanaan keputusan-keputusan atasannya yang menganjurkan untuk melakukan suatu transfer pemain seandainya hal itu bisa memperbaiki kualitas dan menguntungkan teamnya. Sungguh sulit bagi manager itu untuk terus bisa bergaul dengan baik dengan para pemain sementara diapun disiplin melaksanakan kebijakan-kebijakan lainnya sehingga manager itu sering mengalami ketegangan peranan.Dalam suatu masyarakat industri seseorang mungkin harus menjalankan beberapa peranan sekaligus dan dengan demikian tentunya dia akan menemui tuntutan-tuntutan yang saling bertentangan. Sudah merupakan rahasia umum bahwa suatu kegagalan peranan dalam kondisi masyarakat seperti itu adalah wajar. Meskipun kemungkinan tidak berhasil dalam menjalankan status keturunan dengan suatu peranan atau status yang diperolehnya melalui prestasi sama besarnya, namun

37

kenyataan sering kita jumpai bahwa mereka-mereka yang menjalankan peranannya melalui prestasilah yang sering mengalami kegagalan. Itulah mengapa para individu yang gagal memperoleh status yang diberikan tidak berperan lagi, disamping ada juga orang lain yang berhasil mendapatkan status yang dikehendaki namun tidak berhasil mengemban peran yang dimaksud, inilah yang disebut kegagalan peranan.

Contoh : Seorang pengacara yang merasa kurang senang dengan pekerjaannya di pengadilan, kemungkinan akan merasa kurang berhasil dalam peranannya sebagai seorang pengacara. Begitu pula dengan seorang dokter gigi yang selalu dibatasi dengan prosedur-prosedur rutin di dalam praktek kerjanya dan juga harus menyerahkan pasiennya kepada dokter yang lebih berpengalaman, maka ada kemungkinan dia juga akan merasa gagal dalam menjalankan perannya sebagai dokter gigi. Semakin banyaknya status yang dimiliki seseorang maka semakin banyak pula peranan yang ditampilkan dan dilakukan oleh orang tersebut. Seseorang yang memiliki satu atau dua peranan yang melibatkan harapan-harapan perilaku yang saling bertentangan akan mengalami ketidakserasian peranan dalam dirinya. Dalam suatu masyarakat industri modern yang pada umumnya terdiri dari kelompok-kelompok yang memiliki keanggotaan ganda, dimana kebanyakan individu dituntut untuk melakukan peranan lebih dari satu, dimana peranan-peranan itu pada umumnya saling bertentangan, pasti sering menimbulkan kekacauan dan ketidakserasian. Keadaan ini juga bisa dialami oleh orang-orang yang hanya menjalankan peranan tunggal. Itulah yang disebut dengan konflik peranan, yaitu suatu keadaan dimana seseorang individu tidak bisa menjalankan peranan yang diharapkan oleh masyarakat sesui dengan status yang mereka miliki.Contoh : Profesor-profesor di suatu universitas diharapkan bisa mencurahkan segenap waktu dan tenaganya demi kepentingan para mahasiswa seperti halnya menyiapkan mata kuliah, mengadakan suatu pertemuan dengan para mahasiswa setelah jam kuliah dan sebagainya. Namun di lain pihak merekapun dituntut untuk melakukan riset, membentuk panitia-panitia staf pengajar, secara sukarela menyediakan waktu untuk organisasi-organisasi kemasyarakatan dan sebagainya yang semuanya dilakukan demi memperoleh prasyarat promosi masa jabatan mereka. Dalam waktu yang hanya 24 jam sehari sudah tentu sulit bagi mereka untuk memberikan prioritas yang memadai bagi semua peranan ganda yang melekat dalam status tersebut.

Pembahasan perihal aneka macam peranan yang melekat pada individu-individu dalam masyarakat seperti yang telah diuraikan di atas adalah sangat penting bagi hal-hal sebagai berikut :

a.Bahwa peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur masyarakat hendak dipertahankan kelangsungannya. Peranan tersebut seyogyanya diletakkan pada individu-individu yang oleh masyarakat dianggap mampu untuk melaksanakannya.

38

Mereka harus telah terlebih dahulu terlatih dan mempunyai pendorong untuk melaksanakannya.

b.Dalam masyarakat kadang-kadang di jumpai individu-individu yang tak mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat, oleh karena mungkin pelaksanaannya memerlukan pengorbanan yang terlalu banyak dari kepentingan-kepentingan pribadi. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya, belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa membatasi peluang-peluang tersebut.

Fungsi peranan.

Jadi dengan demikian peranan seseorang dalam berperilaku, oleh karena fungsi peranan itu sendiri adalah :

a. Memberikan arah pada proses sosialisasi

b. Pewaris tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan

c. Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat

d. Menghidupkan sistem pengendalian sosial dan kontrol sosial sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat.

F. Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat.

Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa dalam kehidupan masyarakat pengaruh dan perbedaan antara diferensiasi dan stratifikasi sosial ini sering dicampuradukan. Dalam contoh kehidupan sehari-hari kita masih sering mengenal apa yang disebut dengan istilah primordialisme, etnosentrisme,stereo tipe,dan diskriminasi,itu semua merupakan dasar terbentuknya perbedaan-perbedaan yang mengakibatkan timbulnya konflik dalam kehidupan masyarakat.Hal itu pada dasarnya sudah bertentangan dengan semangat yang ada dalam diferensiasi sosial.

Manusia diciptakan oleh Tuhan secara bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk dapat saling mengenal satu sama lain.Oleh karena itu seharusnya perbedaan suku dan etnis tidak dapat kita jadikan alasan untuk saling memusuhi,kenyataannya didunia ini terdapat banyak konflik dan perselisihan karena adanya perbedaan -perbedaan tersebut.Hal ini semua kerena dilandasi oleh adanya perbedaan kepentingan yang berbeda.Oleh karena itu prinsip Bhineka Tunggal Eka harus dapat kita kembangkan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara,sehingga perbedaan-perbedaan itu dapat kita gunakan untuk saling mengenal,saling berinteraksi ,saling mengisi satu samalain agar tercipta proses kedamaian dan proses integritas sosial.

39

Lembar Kompetensi Ke.I

Setelah anda membaca dan mempelajari Stratifikasi sosial diatas,maka untuk memudahkan dalam pemahaman lebih lanjut buatkan ringkasan materi,atau peta konsepnya.

No

Riangkasan Materi

Penjelasan

1

Stratifikasi Sosial

a,Pengertian Stratifikasi

b.Terjadinya Stratifikasi sosial.

c.Sistem Stratifikasi sosial

d.Kelas Sosial

e.Unsur-unsur stratifikasi sosial

f.Pengaruh Diferensiasi dan stratifikasi sosial

.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

40

Lembar Kompetensi Ke.II

Coba anda amati tentang masalah stratifikasi sosial yang ada dan terjadi dilingkungan masyarakat anda, sejauh mana tingkat stratifikasi sosial tersebut dalam membentuk masyarakat yang tertib dan teratur.

No

Unsur yang diamati

Dalam stratifikasi sosial

Hasil Pengamatan

Alasannya

1

Proses Terjadinya.

......................................................................................................................................

................................................................... ......................................................................................................................................

2

Sistem Stratifikasi.

................................................................... ......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

3

Kelas Sosial.

................................................................... ......................................................................................................................................

................................................................... ...................................................................

4

Dasar Penggolongan Kelas Sosial

...................................................................................................................................... ......................................................................................................................................

..................................................................

5

Pengaruh Stratifikasi sosial

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

41

Lembar Kompetensi Ke.III

Diskusi Kelompok:

1. Buatkan suatu kelompok diskusi yang berjumlah 6 kelompok berdasarkan nomor absent ganjil dan ganep,dimana setiap kelompok terdiri dari 6 s/d 7 siswa.

2. Tiap kelompok memilih pokok bahasan yang telah ditentukan dengan cara diundi

3. Adapun pokok bahasannya adalah mengenai Stratifiklasi sosial yaitu;proses terjadinya stratifikasi,sifat stratifikasi,kelas sosial,unsur stratifikasi sosial.

4. Bahan diskusi dibuat dalam bentuk makalah dengan isi pokok pembahasan antara lain:pengertian,permasalahan-permasalahan yang timbul ,faktor-faktor penyebab timbulnya permasalahan tersebut,usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut agar terjadi proses integrasi.

5. Tunjuk 3 siswa sebagai perwakilan kelompok untuk maju ke depan memaparkan hasil diskusi kelompok secara bergantian.

6. Tiap kelompok diskusi harus mencatat proses jalannya hasil diskusi.untuk dilaporkan pada guru pengajar.

Lembar kerja:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

42

UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas.

A.Struktur Sosial.dan Ketidaksamaan siosial

1. Jelaskan perbedaan antara unsur,struktur,dan sistem

Unsur Struktur

Unsur Sistem

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………..

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………..

2.Bagaimana ciri-ciri struktur sosial?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3.Menurut Mayor Polak fungsi struktur sosial sebagai pengawasan sosial,jelaskan

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

4.Apa ketidaksamaan sosial itu ?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………55.Mengapa dalam kehidupan masyarakat timbul ketidaksamaan sosial?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

43

B.Diferensiasi Sosial

6.Jelaskan perbedaan antara stratifikasi sosial dengan diferen­siasi sosial

Stratifikasi sosial

Diferen­siasi sosial

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………..

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………

……………………………………..

2.Mengapa diferensiasi sosial itu pada dasarnya dapat dikatakan juga sebagai awal timbulnya stratifikasi sosial ? Jelaskan!

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3.Apakah semua diferensiasi sosial itu dapat menimbulkan strati­fikasi sosial ? Jelaskan !

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

4.Terbentuknya diferensiasi sosial dalam masyarakat itu disebab­kan karena adanya cir-ciri tertentu,Jelaskan.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

5..Metode untuk mengklasifikasikan aneka ras didunia ini biasanya menggunakan ciri-ciri morpologi ,jelaskan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

44

6/Jelaskan klasifikasi ras menurut Al. Kroeber,

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

7/Mengapa untuk mencari klasifikasi ras yang asli sekarang ini tidak mudah ? Jelaskan !

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

8/Jelaskan unsur-unsur agama.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

9.Bagaimana pengertian toleransi agama dalam kehidupan berma­syarakat itu ?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

10.Jelaskan perbedaan antara masyarakat tradisional dengan ma­syarakat modern masalah perbedaan kedudukan antara wanita dan pria dalam hidup bermasyarakat.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

11.Bagaimana pendapatmu tentang emansipasi yang terjadi di negara kita ini ?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

45

12.Mengapa diferensiasi sosial dalam bidang pekerjaan dalam kenyataannya sering menimbulkan adanya diterminan kelas dalam kehidupan bermasyarakat ? Jelaskan !

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

13.Apakah yang dimaksud dengan klan itu?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

14.Berikan contoh klan yang ada di Indonesia.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

15.Jelaskan ciri-ciri suku bangsa

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

16.Sebutkan dan jelaskan permasalahan-permasalahan yang akan timbul baik secara langsung maupun tidak langsung dengan adanya diferensiasi sosial dalam bidang suku bangsa.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

46

C.Stratifikasi Sosial.

17.Seseorang yang mempunyai kedudukan yang tinggi itu biasanya bersifat komulatif. Jelaskan yang dimaksud tersebut!

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………18.Bagaimana pendapat Soerjono Soekanto tentang timbulnya sistem berlapis-lapis dalm masyarakat? Jelaskan!

………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

19.Sebutkan beberapa ciri umum yang menjadi faktor untuk menentukan adanya lapisan-lapisan dalam masyarakat!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

20.Sistem berlapis-lapis dalam masyarakat dapat kita golongkan menjadi dua sifat. Sebutkan! Jelaskan!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

21.Di dalam sistem stratifikasi tertutup itu bersifat statis sedangkan dalam sistem stratifikasi terbuka bersifat dinamis. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masing-masing sifat tersebut!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

22.Sebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang tergolong dalam suatu kelas sosial menurut P. B. Horton!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

47

23.Mengapa jumlah uang yang banyak tidak menjamin sesorang segera mendapatkan status sosial atas? Jelaskan beserta contohnya!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

24.Apakah penghasilan yang tinggi itu juga memberikan prestise yang tinggi pula? Jelaskan beserta contohnya!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

25.Pekerjaan merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup seseorang. Mengapa? Jelaskan!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

26.Gambarkan visualisasi kelas sosial yang ada dalam masyarakat!

27.Apakah simbol satus itu?,Sebutkan ciri-ciri dari simbol status!

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

28.Apa pentingnya peranan dalam kehidupan masyarakat?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

48.

29.Sebutkan dan jelaskan macam-macam konflik peranan di bawah ini!

No

Konflik Peranan

Penjelasasan

Presribed role

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Enacted role

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Role distance

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Ketegangan peranan

..............................................................

..............................................................

..............................................................

Kegagalan peranan

..............................................................

..............................................................

..............................................................

30.Mengapa seseorang tidak dapat menjalankan peranannya dengan baik?

......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

49

UJI KEMAMPUAN.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang.

1.Susunan atau bangunan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang membentuk satu kesatuan yang bermakna dan berfungsi disebut,...

  1. Unsur b. Struktur c.Sistem d. Integritas e. status

2.Unsur-unsur yang ada berkaitan satu dengan yang lain membentuk satu keutuhan yang berfungsi dan bermakna,disebut...

  1. Unsur b. Struktur c.Sistem d. Integritas e, status

3.Perhatikan hal dibawah ini:

1.memberikan bentuk dasar masyarakat

2.merupakan seluruh kebudayaan masyarakat

3.merupakan realitas sosial

4.merupakan bentuk interaksi sosial

5.merupakan dinamika kebudayaan

Hal tersebut diatas yang merupakan ciri struktur sosial adalah..

  1. 1,2,dan 3 b.. 2,3,dan 4 c. 3,4,dan 5 d. 1,3,dan 5 e. 2,4, dan 5

4.Pewrhatikan hal dibawah ini:

1.kelompok sosial 3.stratifikasi sosial

2.lembaga sosial 4.realita sosial 5.dinamika sosial

Hal tersebut diatas merupakan unsur-unsur sosial adalah...

  1. 1,2,dan 3 b. 2,3,dan 4 c.3,4,dan 5 d. 1,3,dan 5 e. 2,4, dan 5

5.keanggotaan dalam kelompok sosial tersebut saling silang,adalah bentuk struktur sosial...

  1. interaction b. Consolidated c.intersected d. Competation e. integrited

6.Adanya perbedaan hak dan kewajian disebabkan adanya perbedaan status adalah pengertian...

  1. Struktur sosial c. Sistem sosial
  2. Ketidaksamaan sosial d. Diferensiasi sosial e. Stratifikasi sosial

7.Ciri fisik,potensi,budaya,latar bela kang sosial,semua itu merupakan faktor yang mempengaruhi...

  1. Struktur sosial c. Sistem sosial
  2. Ketidaksamaan sosial d. Diferensiasi sosial e. Stratifikasi sosial

8.Proses membeda-bedakan warga masyarakat secara horizontal

a. golongan sosial c. status sosial

b.deferensi sosial d. kelompok sosial e. stratifikasi sosial

50

9.Perhatikan hal dibawah ini:.

Stratifikasi Sosial

Diferensiasi Sosial

1.Membeda-bedakan masyarakat secara horizontal

2.Hubungan antara status tidak seimbang

3.secara normatif hak dan kewajiban antar kelas sosial sama

4.Membeda-bedakan masyarakat secara vertikal

5.Hubungan antara status tidak diper soalkan

6.secara normatif hak dan kewajiban antar kelas sosial tidak sama

Perbedaan stratifikasi sosial dan deferensiasi yang benar adalah ...

a. 1 dan 4 b. 2 dan 5 c.3 dan 6 d. 2 dan 6 e.3 dan 5

10.Terbentuknya deferensiasi sosial dalam masyarakat itu disebabkan ciri tertentu antara lain :

  1. jenis kelamin, usia, keturunan d. biologi, sosiologi, kultural
  2. pendidian, ekonomi, budaya e. agama, ras, profesi
  3. kekerabatan, klas, suku bangsa

11.Apabila kita berbicara masalah Ras, yang dimaksud adalah ...

  1. ciri biologis c. etosnya
  2. watak khas d. ciri sosio budaya e.hasil karya budaya

12.Warna kulit, bentuk rambut, bentuk kepala, dsb termasuk ...

  1. ciri kuantitatif c .ciri fenotipe
  2. ciri antropologis d. ciri kualitatif e.ciri morfologi

13.Mengklasifikasikan ras berdasarkan gen pada tubuh manusia termasuk metode ...

  1. fenotipe b. morfologi c.kwantitatif d. felogenetik e. kwalitatif

14.Yang termasuk ras mongoloid dibawah ini .

  1. asiatik b. melanisea c.herdic d.polynesia e.wedrid

15.Agama berporos pada kekuatan non-empiris artinya ...

  1. agama merupakan suatu fenomena sosial
  2. agama merupakan suatu peristiwa kemasyarakatan
  3. agama digunakan untuk keselamatan dunia
  4. agama sifatnya khas dan berurusan dengan dunia luar
  5. agama digunakan untuk keselamatan di dunia lain sesudah mati

16.Pernyataan ini yang benar adalah

a. agama berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya lebih dari perilaku moral

b. agama menawarkan suatu pandangan dunia yang serba indah

c. agama menawarkan suatu jawaban atas berbagai persoalan

d. agama lebih jauh menjawab kehidupan sesudah mati sampai kehidupan di akherat

e. agama mendorong manusia untuk tidak selalu memikirkan kepentingan sesama

51

17.Pengertian toleransi agama bagi kita adalah ...

  1. kebebasan setiap warga untuk memilih agama dan enjalankan ibadahnya
  2. ikut ambil bagian setiap pemeluk agama untuk beribadah pada masing- masing agama
  3. saling menjaga kelestarian agama-agama yang ada
  4. bersama-sama menjalankan ibadah pada suatu acara tertentu
  5. saling membantu dalam meningkatkan keimanan masing-masing pemeluk agama

18.Perbedaan hak dan kewajiban pada masyarakat tradisional akan menimbulkan deferensiasi sosial dalam jenis kelamin, contohnya ...

a. kedudukan pria lebih tinggi daripada wanita

b. fungsi dan peranan pria sama dengan wanita

c. adanya emansipasi wanita dalam kehidupan sosial

d. karena laki-laki memiliki fisik dan tenaga yang kuat untu mengurus semua pekerjaan yang ada

e. pria dan wanita memiliki kesempatan yang sama dalam bidang sosial

19.Menurut aliran fungsional pemba gian pekerjaan atau fungsi perbe daan jenis kelamin dalam masyara kat memang dirasakan perlu dan merupakan suatu keharusan sebab

a. untuk menjaga keutuhan keluarga sebagai suatu organisasi

b. untuk menjaga keutuhan masyarakat secara keseluruhan

c. untuk membedakan status pria dan wanita pada tempatnya

d. untuk menunjukkan peranan pria lebih besar dibanding wanita

e. untuk menjaga keutuhan baik sebagai keluarga ataupun masyarakat secara keseluruhan

20.Deferensiasi sosial dalam bidang pekerjaan dapat menimbulkan adanya determinasi kelas sosial sebab ...

a. menimbulkan berbagai jenis macam pekerjaan

b. menimbulkan berbagai tingkatan penghasilan

c. menimbulkan prestise tertentu pada jenis pekerjaan

d. memberi kesempatan masyarakat untuk memilih jenis pekerjaan yang disukai

e. memudahkan masyarakat untuk mencari kesempatan kerja

21.Suatu kelompok kekerabatan yang menarik garis keturunan secara univer­sal disebut .

  1. klan b.golongan sosial c.batih d, suku bangsa e.keluarga

22.Dalam hubungan perkawinan klan bersifat exogen artinya ...

a. aggota suatu kan boleh saling mengawini

b. anggota suatu klan boleh saling memilih jodoh

c. anggota suatu klan harus memilih jodohnya di klan lain

52

d. anggota suatu klan jika sudah selesai kawin harus keluar dari klannya

e. anggota suatu klan bebas memilih klannya setelah perkawinan

23.Suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan disebut

  1. somah b. kekerabatan c.klan d. batih e.suku bangsa

24.Sikap fanatik yang berlebihan terhadap suatu kebudayaan ...

  1. ethnosentrisme c. deskriminasi
  2. stereotipe d. xenosentrisme e. primordialisme

25.Kecenderungan untuk memandang kebudayaan sendiri lebih tinggi disebut ...

  1. ethnosentrisme c. deskriminasi
  2. stereotipe d. xenosentrisme e. primordialisme

26.Sikap menggambarkan suatu kebudayaan tertentu dengan hal yang menyakit­ kan disebut ...

  1. ethnosentrisme c. deskriminasi
  2. stereotipe d. xenosentrisme e. primordialisme

27.Timbulnya stratifikasi sosial didalam masyarakat karena didalam masyarakat ada

  1. kekuasaan c.ilmu pengetahuan
  2. sesuatu yang dihargai d.kekayaan e. pekerjaan

28.Membeda-bedakan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat disebut ...

  1. kelompok sosial c.stratifikasi sosal
  2. integrasi sosial d. golongan sosial e.interaksi sosial

29.Dalam stratifikasi sosial orang yang mempunyai uang banyak biasanya akan mudah mendapat tanah, kekuasaan, dan kehormatan, dan sebaliknya orang yang tidak mempunyai uang akan semakin sulit untuk mendapatkan status.Ini berarti kedudukan dalam stratifikasi sosial bersifat ...

  1. akomodatif b. asimilasi c.komunikatif d. komulatif e.stratifikasi

30.Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat yang menjadi bibit timbunya sratifikasi sosial itu diantaranya ...

  1. cara berpakaian c.cara bergaul
  2. cara mengisi waktu luang d. bentuk rumah e. kesolehan dalam agama

31.Bentuk kongkrit dari pada lapisan-lapisan sosial dalam kehidupan masyarakat adalah

  1. kelas ekonomi, politik, dan agama. d.kelas ekonomi, politik, dan sosial.
  2. kelas politik, hukum, dan budaya. e.kelas budaya, agama, dan sosial.

c. kelas sosial budaya, dan pendidikan.

32.Contoh terjadinya stratifikasi sosial dengan sendirinya ...

a. sebagai Kyai karena kesolehan dalam agama

b. sebagai guru besar karena kepandaiannya

53

c. sebagai kepala sekolah karena kecakapannya

d. sebagai menteri karena keahliannya

e. sebagai ketua RT karena kekeluargaannya

33.Stratifikasi sosial yang terjadi dengan sengaja biasanya berhubungan dengan .

  1. pembagian fasiitas dan kemudahan
  2. pembagian kekuasaan dan wewenang
  3. pembagian gaji dan kesejahteraan
  4. pembagian sarana dan prasarana

e. pembagian jabatan dan kehormatan

34.Apabila kekuasaan dan wewenang dalam kehidupan masyarakat tidak dibagi secara teratur, maka akan timbul ...

a. keutuhan dalam kehidupan masyarakat

b. keteraturan dan kontrol sosial

c. pengendalian sosial yang baik

d. pertentangan dalam kehidupan masyarakat

e. kesenjangan dalam kehidupan masyarakat

35.Pak Ahmad lulus Doktoral (S3) men jadi dosen diperguruan tinggi, di kampungnya sangat dihormati, maka dasar stratifikasi sosial adalah

  1. pendidikan b.Keturunan c.kesolehan d. kekayaan e.pekerjaan

36.Tidak adanya kemungkinan seseorang untuk pindah status, merupakan sifat dari stratifikasi sosial..

  1. tertutup b.demokratis c.terbuka d.modern e.oligarki

37.Seorang anak buruh tani mengu bah statusnya menjadi seorang dokter karena kepandaiannya, sehingga dihormati dalam kehidupan masyarakat. Ini merupakan contoh stratifikasi sosial yang bersifat ...

  1. tertutup b.terbuka c.oligarki d.demokratis e.kasta

38.Dalam suatu masyarakat dengan stratifikasi sosial yang terbuka, biasanya anggota-anggota masyara kat akan mengalami ...

  1. ketegangan dan was-was d.kesejahteraan dan kesenangan
  2. keteraturan dan kedamaian e.ketidak teraturan
  3. kesenjangan sosial

39.Perhatikan gambar berikut ini :

54

Gambar tersebut diatas adalah bentuk stratifikasi ....

  1. terbuka b.campuran c.statis d. tertutup e. dinamis

40.Suatu lapisan masyarakat dimana orang-orangnya mempunyai kedudukan da peran yang sama disebut ...

  1. status sosial c.kelas sosial e.kelompok sosial
  2. golongan sosial d.simbol status

41.Yang termasuk kelas sosial menengah lapisan bawah adalah ...

  1. pegawai kantor c.pengusaha besar
  2. pekerja profesional d.pekerja pabrik e. buruh musiman

42.Contoh sumber dan jenis penghasilan yang mendapat prestise dibawah ini adalah ...

  1. uang hasil judi c.tunjangan pengangguran
  2. tunjangan dana sosial d.penghasilan pekerja profesional e.uang warisan

43.Jenis pekerjaan yang berprestise tinggi pada umumnya memberikan penghasilan yang lebih tinggi, meskipun demikian terdapat perkecualin seperti ...

  1. Presiden b. dosen c.Pelacur d. Diplomat e.bintang film

44.Pekerjaan yang merupakan aspek kelas sosial yang penting, sehingga jka kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga .

  1. tinggi rendahnya pendidikannya c.selera bacaannya e.standar hidupnya
  2. kebiasaan tidurnya d.kebiasaan sehari-harinya

45.Jenis kegiatan ekonomi,jumlah penda patan, jumlah pendidikan,jenis kegia tan rekreasi,adalah faktor utama ...

  1. status sosial b.stratifikasi c.kelas sosial d.peranan e.golongan sosial

46.Unsur-unsur stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah ...

  1. status dan peranan d. pendidikan dan pengetahuan
  2. kekuasaan dan wewenang e. penghasilan dan kekayaan
  3. kepercayaan dan keyakinan

47.Pak Hari sebagai kepala sekolah telah menghukum putranya sendiri yang menjadi siswa sekolah tersebut,karena melanggar tata tertib sekolah, maka dalam hal ini akan terjadi ...

  1. konflik status c.kegagalan peranan
  2. kesenjangan peranan d.ketegangan peranan e. konflik peranan

48.Perhatikan hal dibawah ini:

1.serangkaian peraturan 3.perihal yang dapat dilakukan seseorang

2.berhubungan londisi seseorang 4.menunjukkan jenis pekerjaan seseorang

5.perilaku seseorang dalam masyarakat

Hal tersebut diatas merupakan perihal peranan...

  1. 1,2,dan 3 b. 2,3,dan 4 c.3,4,dan 5 d. 1,3,dan 5 e. 2,4, dan 5

55

49.Seorang wanita yang masih kuliah, tetapi sudah mempunyai anak dua, dan dia juga bekerja di sebuah toko, biasanya akan mengalami ...

  1. keteganagn peranan c. peranan nyata
  2. konflik peranan d. kegagalan peranan e. kesenjanagn peranan

50.Seorang pengacara yang kurang senang dengan pekerjaannya di pengadilan, kemungkinan kurang berhasil dalam menjalankan tugasnya. dia mengalami ...

  1. keteganagn peranan c.konflik status e.konflik peranan
  2. kegagalan peranan d.kesenjanagn peranan

Tanggal

Mengetahu Guru Matapelajaran

Nilai

56


7.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar